Kelland
"Ren, gua udah bilang maaf, maaf, dan maaf, gua cuma mau bantu lu dan gua tau lu bisa, tapi gak gini Ren, kenapa sih harus ke Mr. Lui lagi? You slept with him?" Gua kembali meraih kedua tangannya, tapi dia menepis dengan keras dan memilih menyandarkan tubuhnya pada almari penyimpanan peralatan kebersihan
"Jangan bikin asumsi bodoh dikepala lu sendiri deh Kel," Ujarnya dan kini gak terlihat marah, lebih terlihat kecewa setelah gua bertanya tentang dia udah tidur dengan Mr. Lui
"Ya terus ngapain ke Hongkong sampe lima hari? Dari Rabu di hari lu masih mendiamkan gua Ren,"
"Do I look like a bitch for you?" Tanyanya kini dengan lirih, dan gua merasa bodoh saat ini, gak tau gua merasa sedih juga melihatnya merasa tersinggung dengan pertanyaan gua seputar dia tidur dengan Chairman asal Hongkong tersebut
Belum lagi tangannya masih memegangi pergelangan tangan kanannya yang tadi gua tarik paksa
"Ren, gak gitu maksud gua,"
"Gini deh Kel, What you want Kel? Keluarin semua yang mau dibicarain deh, kita harus selesaiin semua permasalahannya dari yang kemarin, kita harus kepala dingin, gua juga capek jadi kepikiran"
"Ya jelasin semua kenapa ke Hongkong, gua denger tadi dari Anna pas masuk ruangan lu, lu dapet PO, laki-laki itu minta dia tidur sama lu terakhir kalian diskusi bareng, ya gua cuma mau mastiin lu aman, gak tersentuh sama dia, udah gitu aja Ren-"
Dia masih terdiam dan menatap gua
"And once again I want to say sorry, for that night in my car, also for hurting you," Gua mengambil pergelangan tangannya yang masih terlihat memerah, ibu jari gua mengusapnya pelan, kali ini dia tidak menolak sentuhan gua
Dia menarik nafasnya perlahan, terlihat menenangkan dirinya
"I just want to say sorry too, for overreacting. Kel, gua gak tau kenapa gua kesal, setelah semua kebaikan dan bantuan lu yang berlebihan menurut gua-" Dia memberi jeda dalam bicaranya
"-gua kesal kenapa lu melakukan itu ke gua disaat gua merasa belum pada posisi pantas menerima treat seperti itu dari lu, its all too much, and I don't want to expect something from you."
Kali ini dia berbicara dengan lancar sambil menatap mata gua, karna tinggi badan kita yang beda, dia harus mendangakkan kepalanya untuk menatap gua,
"Juga tentang kontrak gua, gua juga merasa lu dan gua masih bukan siapa-siapa yang dimana posisinya lu wajar mengetahui hal itu, jadi gua kesel-"
Matanya benar-benar menggambarkan kebimbangan dirinya akhir-akhir ini, ya gua juga bimbang sih kenapa gua harus gelisah belum dia maafin dan tau dia kesal sama gua, kenapa juga gua harus merasa marah gak jelas pas tau di ke Hongkong?
"-gak tau gak jelas kesal kenapa, sama siapa kesalnya, sama lu atau sama diri gua yang overreacting, bahkan habis malam itu gua selalu mikir, gua pantes gak sih kesal sampai segitunya, atau harusnya biasa aja ya itu kan karna lu Kelland, we are friend, right? Tapi temen gak harus sampai tau semua hal, bahkan sampai hitam diatas putih antara gua dan bokap lu Kel, jadi gua minta maaf dan maafin lu juga soal kejadian malam itu, juga untuk barusan yang narik gua keluar ruangan,"
Dia melembut, terus gua merasa tekanan yang ada di rongga dada gua beberapa hari terakhir ini terangkat dengan perlahan setelah mendengar suaranya yang mulai membaik, melembut seperti biasa kita berinteraksi
"Did i hurt you?" Gua memandangi pergelangan tangannya yang merah
Dia menganggukkan kepalanya, "Really sorry, and i feel bad to hurting you."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Us 2 [HUNRENE LOKAL]
Fiksi Umum[COMPLETED] Under the stars we shoot our own movie, so lets make a plan for tomorrow, next week, next month, next year for forever. Just us 2, Kelland and Renee.