empat.

2.8K 345 59
                                        

Makan siang diakhiri setelah Kelland, Kalla, Arnev, dan Mahir kembali ke meja, Khansa memboyong mereka semua untuk ikut menemaninya ke store Pvra langganannya yang ada di Pacific Place, katanya untuk mengambil sepatu yang sudah ia pesan tadi pagi

Lalu mereka kembali bersama ke Angkasa Tower menggunakan mobil Kalla

Iya hanya Kalla yang membawa mobil, Arnev tadi nebeng dengannya karena mobilnya sedang dibawa ke bengkel untuk maintenance, Mahir pergi sendiri ke Ootoya menggunakan jasa ojol karena malas berjalan kaki sendirian

Kelland menggerutu sebal karena harus sempit-sempitan didalam mobil milik Kalla. Ya bayangkan saja Mercedes-AMG series A45 milik Kalla itu dimasuki oleh enam orang dewasa, harusnya kapasitas mobil itu hanya untuk berempat

Kalla jelas memegang kemudi, disebelahnya duduk manis Khansa yang menenteng tiga buah paperbag berisi sepatu yang baru dibelinya. Menyisakan Kelland, Renee, Mahir juga Arnev di seat belakang

Renee terlihat risih saat badannya harus berdempetan dengan Kelland dan Mahir didalam mobil, sekecil-kecilnya badan dia, tetap saja sempit, mereka berempat loh, apalagi badannya Arnev dan Kelland besar banget

"Hir geseran dong, gua kepentok pintu nih," Protes Kelland saat badannya terhimpit oleh pintu sebelah kiri, Kalla dan Khansa yang duduk di depan hanya tertawa mendengar kerusuhan empat orang itu dibelakang

"Ih orang udah sempiitt!" Sahut Mahir, ia juga sibuk mendorong-dorong badan Arnev yang besar, menempel ke badannya

"Aduh Mahir sakit kaki gua keinjek huhuhu" Rene mengaduh sakit saat ujung heels Mahir menginjak kakinya tanpa sengaja

"Maaf mba Renee, gua gak sengaja sumpah" Sahut Mahir sambil membetulkan letak blazernya yang sedikit berantakan, ia tidak mau bajunya sampe kusut saat keluar dari mobil

Kalla tidak peduli, ia tetap membawa mobilnya keluar dari basement

"Anjir pelan dong lu gak liat apa kita berempat menderita!" Arnev yang duduk tepat dibelakang Kalla memukul tengkuk lelaki itu yang sengaja membawa mobilnya lebih cepat, dan sedikit banting stir ke kiri pada saat belokan di basement menuju pintu keluar

Lagi, Khansa dan Kalla hanya menertawakan penderitaan mereka berempat

"Hir, sini dah lu gua pangku! Sempit anjir badan gua ngadu sama pintu!" Arnev menarik tangan Mahir agar bangun dan duduk dipangkuannya

"Ih, Enggak! Apaan sih!" Mahir dengan refleks memukul tangan Arnev

"Bentar doang, gak nyampe lima menit elah! Sok malu-malu ogah lagi lu!" Gerutu Arnev

"Hir udah pangku aja, gua sempit nih, ntar lu nginjek kaki Renee lagi" Kelland menyuruh adiknya itu agar mau dipangku Arnev, ya biar gak sempit

Kebetulan Mahir yang memang duduk disebelah Arnev, kalo Mahir disebelah Kelland, jelas Kelland akan memangku adiknya, tapi kan yang disebelah dia sekarang Renee, bukan Mahir. Masa udah mau main mangku-mangku Renee aja kan gak mungkin

Dengan wajah cemberutnya, Mahir menurut untuk duduk dipangkuan Arnev

"Awas lu jangan bangun! Gua colok mata lu nanti" Ancam Mahir sebelum ia duduk diatas pangkuan Arnev

"Dih Kel! Adek lu nih mikir jorok!" Adu Arnev dan langsung dicubit oleh Mahir

Semua tertawa mendengar candaan Arnev, sedangkan Mahir memerah seperti kepiting rebus, ia hanya diam selama dijalan, berpegangan pada punggung kursi kemudi, sementara tangan Arnev siaga menahan pinggul Mahir yang duduk diatas pahanya.

Yang terjadi adalah mereka sampai di lobby Angkasa Tower dalam 10 menit, iya karna macet bubaran jam makan siang dan harus putar balik jadi 10 menit deh sampainya

Just Us 2 [HUNRENE LOKAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang