Di chapter ini akan banyak mengupas tentang pribadi Kelland, karna diawal aku sengaja gak terlalu nunjukin gimana Kelland, karna aku mau cerita ini berjalan santai, tidak terburu-buru, dan juga tidak jalan ditempat, dan aku memilih menceritakannya pakai sudut pandang penulis agar lebih leluasa, semoga kalian suka^^
***
Malam ini adalah malam dimana lamaran Kalla pada Khansa dilakukan secara resmi, keduanya hanya mengundang keluarga dan kerabat terdekat untuk menghadiri sesi lamaran yang digelar dikediaman keluarga Khansa di daerah Menteng
Semua sudah dipersiapkan sebaik mungkin oleh kedua orang tua Khansa yang menyambut baik berita dari Khansa, bahwa Kalla kekasihnya dalam 4 tahun terakhir ini akhirnya mau datang kerumah dengan bermaksud ingin melamar Khansa
Khansa hari ini mengambil cuti, Kalla sendiri juga memastikan pekerjaannya dibeberapa tempat telah ia selesaikan minggu ini sehingga dari kemarin hingga hari ini ia tidak memiliki kesibukan apa-apa, hanya menyiapkan diri dengan segala kebutuhan prosesi lamarannya
Terlihat Mahir dan Arnev datang bersamaan, Arnev yang memiliki pekerjaan hanya sampai setengah hari, segera menjemput Mahir tepat pukul 4 sore dirumah wanita itu, iya Mahir sengaja jam 3 juga sudah pulang.
Renee juga sebelum adzan maghrib berkumandang sudah menginjakkan kakinya dirumah Khansa
Tinggal Kelland yang belum terlihat, kabarnya hari ini dia memiliki sejumlah kesibukan, ada meeting dengan Divisi Operating dan IT yang tidak bisa ia lewatkan, juga beberapa laporan progress mingguan dari semua Divisi yang harus ia cek sebelum menindak lanjuti laporannya kepada CEO
Belum lagi ia harus mengeksekusi laporan keuangan dari Divisi pengiriman yang terlihat membengkak dari biasanya,
Setelah dia memanggil beberapa perwakilan team pengiriman dan melihat mutasi ekspedisi yang dilakukan Angkasa Group dalam bulan ini, ternyata alasannya karna pengiriman barang dilakukan sedikit demi sedikit karna masalah tidak memiliki tempat/gudang yang cukup besar untuk sementara waktu, dan terjadilah pengiriman barang secara berkala dengan jumlah sedikit, yang mana berdampak pada cost yang lebih besar daripada biasanya,
Hal tersebut berujung pada Kelland yang harus menghubungi beberapa orang di Area yang tersebar dibeberapa pulau di Indonesia bahkan luar negeri untuk mengklarifikasi dan menanyakan bagaimana saran team disana mengenai jalan keluar agar kedepannya barang bisa dikirim bersamaan sekaligus, tidak dikirim sedikit demi sedikit, terlalu bertele-tele.
Belum lagi hambatan pada mitra terjadi hari ini karna dari pagi semua system sedang bermasalah, tidak bisa mensubmit ebilling dan errornya nomor-nomor faktur pajak yang di input karna masalah system, tentu Kelland juga harus menaruh perhatiannya pada masalah tersebut sebagai seorang COO
Hal itu membuat Kelland juga harus berdiskusi dan bolak-balik turun ke lantai 47 tempat Divisi IT berada
Nadien diluar sana juga sedang lembur, wanita itu setia menemani Kelland yang terlihat sibuk hari ini, bukan hanya hari ini, tapi beberapa hari lalu, saat makan siang Kelland menyuruhnya untuk dipesankan kopi, saat kopinya datang pria itu sudah tiduran telungkup diatas sofanya, tertidur pulas
Tapi terpaksa harus Nadien bangunkan karna atasannya itu selalu berpesan,
"Nad kalau saya lagi sibuk, secape apapun keliatannya terus ketiduran diluar jam istirahat, kamu harus bangunin, kalau kamu diluar gak denger suara apa-apa dari dalam, langsung cek kedalam, pokoknya kalau saya tidur bangunin,"
Jadi dengan tidak tega Nadien mengguncang pelan pundak laki-laki itu, "Pak, pak Kelland, bangun pak"
Dan berujung Kelland terpaksa bangun dan segera meminum kopi pahit hangat pesanannya, lalu kembali ke mejanya setelah berdiskusi dengan Nadien

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Us 2 [HUNRENE LOKAL]
General Fiction[COMPLETED] Under the stars we shoot our own movie, so lets make a plan for tomorrow, next week, next month, next year for forever. Just us 2, Kelland and Renee.