Kelland
Gua melihat Renee berdiri dari duduknya, dan Mr. Lui segera pergi meninggalkan Renee sendirian di mejanya, piring mereka udah kosong, mereka udah menyelesaikan makan malam tapi kenapa Mr. Lui pergi gitu aja?
Dan Renee nangis dengan tangannya yang mengepal dikedua sisi tubuhnya
"Ren, kenapa??" Gua menghampiri meja Renee dan bertanya apa yang terjadi, bukan menjawab, dia malah makin terisak kencang
Gua menarik satu tangannya, yang sebelah kanan, dan terasa dingin
Bahkan tubuhnya sampai bergetar karena dia makin terisak, dia nangis tapi dia gak mau mengeluarkan suara tangisannya karena ini ditempat umum
Pelupuk matanya menggenang air mata, bola matanya bergulir, menghindar dari tatapan gua
Gua mengajaknya duduk kembali, tapi dia gak mau, malah makin nangis
"Yaudah balik, tunggu disini, gua bayar billnya dulu," Gua segera memanggil waitress untuk memberikan bill meja gua dan Renee, setelah gua membayar semuanya, gua merangkul Renee untuk segera ke lift, turun menuju basement untuk ambil mobil
Dia masih diam, belum cerita apa-apa ke gua, masih nangis malah
Saat sampai di mobil gua, gua ngebukain pintu buat dia, membiarkan dia masuk baru gua nyusul masuk ke kemudi, gua juga ngebukain botol air mineral yang selalu ada dimobil dan gua suruh dia minum perlahan
Setelah dia minum beberapa teguk, dia mengatur nafasnya lalu menghapus air matanya dengan punggung tangannya yang segera gua tahan dan gua kasih tissue buat ngelap mukanya yang berantakan
"Udah??" Tanya gua memastikan sambil menyalakan mesin mobil, tapi gua masih belum keluar dari parkiran
Setelah membuang tissuenya, Renee menghela nafas dan mengangguk, "Makasih, Kel"
"Iya gakpapa, mau cerita lu kenapa?"
Renee menganggukkan kepalanya dan akhirnya dia berani natap mata gua, matanya masih terlihat sedih, lesu, dan juga putus asa
"Dia mau tanda tangan," Ujarnya menggantung
"Ya bagus dong, kenapa nangis? Apa lu nangis bahagia ya barusan??" Balas gua dengan bingung, tapi wajahnya gak menunjukan rasa bahagia sama sekali
Terdengar Renee kembali menghela nafas dengan berat, "He want to sign the minutes of acceptance, after he fuck me on his bed"
HAH?!
WAH ANJING"What the actually fuck?!" Dia yang diajak ngeue, gua yang shock
Yah pak jangan melangkahi saya dong
Gak deh, gua bercanda sumpah
Pantesan anak orang nangis!!
Ini kalo Pak Dharma tau anaknya diginiin, abis lu Pak dituntut sama dia
"Huhu iya Kel, gua kaget, gua bahkan masih memastikan gak salah denger, terus dia bilang gua denger dengan jelas, gak salah denger sama sekali, abis itu gua berdiri, dia gak ada bicara apa-apa lagi, cuma bawa map dokumennya, nyebutin lantai dan nomor kamarnya, abis itu pergi"
Mata Renee kembali berkaca-kaca
Gua langsung menarik kepalanya dan membenamkan wajahnya yang udah sembab dan memerah itu didada gua, biasanya kalau Mahir udah nangis atau ngerengek, salah satu cara buat dieminnya ya gua ngekekep kepalanya di dada gua, terus minta maaf janji gak galak atau marah-marahin Mahir lagi (walaupun besoknya terulang lagi), jadinya gua melakukan hal yang sama untuk menenangkannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Us 2 [HUNRENE LOKAL]
Ficción General[COMPLETED] Under the stars we shoot our own movie, so lets make a plan for tomorrow, next week, next month, next year for forever. Just us 2, Kelland and Renee.