bab 3

21 3 0
                                    

Sesampainya mereka disekolah...

“  Alhamdulillah nggak telat. Btw makasih ya udah mau ngasih tebengan hehe “ ucap Aisha sambil meninggalkan Arga diparkiran.

“ Eh, tunggu dong. Malah pergi ninggal aja “ Arga yang lari menyusul Aisha.

Kenapa harus dia semesta? Kenapa harus Arga yang datang menghampiriku. Aku tidak suka dengan kedatangannya. Aku takut, kedekatan yang kita jalani membuatku teringat kembali pada kejadian 2 tahun silam. Membuat rasa percayaku tidak bisa aku berikan pada siapa-siapa. Bagiku kedekatan apa saja sudah tidak ada gunanya, hanya luka yang tersisa.

“ Sha, hari ini jalan yuk. Aku mau ngajak kamu ke tempat yang belum tentu semua manusia ke sini “

“ Kemana memang? Apakah jauh? “

“ Meskipun jauh, aku selalu disini. Tidak akan kemana-mana, tidak akan meninggalkanmu sendirian “

Kata-kata Doni yang semakin lama membuat Aisha terasa begitu bahagia. Aisha merasa nyaman dengan hubungan yang dijalani Doni saat itu. Aisha percaya bahwa Doni tidak akan pernah meninggalkannya. Bahkan bagi Aisha Doni sudah membuatnya candu.

“ Coba deh tutup matamu, ini tempat rahasia. Jadi aku ingin memberikanmu kejutan sekali lagi “

“ Jangan aneh-aneh deh Don, aku tidak suka yang seram-seram. “

“ Sudah, boleh buka matamu. “ sambil membuka penutup mata yang Aisha kenakan.

“ Wah Don, bagus banget!!, aku suka!"  suara seruan Aisha yang sangat menyukai pemandangan pantai.

“ Indah kan ...” kata Doni

Aisha mengangguk dan tersenyum sangat bahagia. Hal ini yang paling Aisha sukai. Ya, pemandangan laut. Aisha sangat menyukai air pemandangan yang biru. Suatu hal dan warna yang menjadi alasannya untuk tersenyum.

“ Sha, apa kira-kira hal yang membuatmu senang saat disini? “ tanya Doni.

“ Hmm, mungkin sekarang ini. “ katanya singkat.

“ Maksutnya sekarang ini? “

“ Iya, seperti keadaan sekarang ini. Duduk berdua bersamamu, membicarakan perihal rasa yang nggak mampu kita ceritakan. Tapi masih bisa diutarakan “

“ Jadi..”

“ Ya, aku menyukai keadaan seperti ini. Tidak ingin rasanya satu hari terlewatkan tanpamu “ kata Aisha

“  Lalu, apa yang membuatmu bahagia disini “ tanya Aisha pada Doni.

“ Aku?, semuanya saat bersamamu itu hal yang membahagiakan bagiku. Benar, tidak bisa aku lewatkan sehari tanpamu. Tapi ada juga hal yang membuatku sedih Sha “ ucap Doni.

“ Apa?, apa yang membuatmu sekhawatir itu Don? “tanyanya

“ Saat aku tidak bisa seperti sekarang ini. Saat aku tidak bisa melihatmu tersenyum, yang bahkan senyum itu bukan untukku “ Doni membuat suasana malam menjadi semakin dingin. Rasa kekhawatiran yang bahkan membuat Aisha semakin pandai untuk membuang air matanya malam ini.

“ Yang membuatku khawatir adalah bahwasannya aku harus menerima kenyataan kalau aku sudah berpisah denganmu. Mungkin aku nggak akan punya tujuan “ kata-kata Doni yang semakin lama membuat Aisha ketakutan.

Jangankan tujuan, arah saja aku tidak tahu harus kemana Sha

“ Lalu sekarang apa yang kamu takutkan? “, tanya Aisha

“ Tidak ada, hanya itu “

“  Kalau kamu, apa yang membuatmu takut Sha? “ tanya Doni sambil menatap wajah Aisha.

Arga, Aisha, Dan Luka. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang