bab 15

34 3 2
                                    

Hari sudah pagi..
Jam menunjukan pukul 7.

Arga terbangun dan melihat wanita yang ia cintai masih belum bangun.

Ah, biarkan saja. Dia terlihat lelah, nanti saja akan kubangunkan

Arga langsung membereskan sampah-sampah sisa kemarin malam.
Ia membenarkan posisi Aisha tidur dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Agar sedikit hangat.

Dokter masuk ke dalam ruangan Aisha. Lalu mengajak Arga untuk berbicara..

" Mas, saya ingin berbicara dengan pihak keluarga nya"

" Oh iya, saya sendiri dok " sahutnya karena belum ada anggota keluarga Aisha yang datang. Jadi mau tidak mau ia harus mewakili nya.

" Nona Aisha sudah boleh pulang hari ini. Kalau masih ingin istirahat diskon ya tidak apa-apa. Yang pasti dia duduk diperbolehkan untuk pulang " jelas dokter itu mengijinkan Aisha pulang. Karena keadaan nya sudah cukup membaik.

" Baiklah dok, terima kasih " ucap Arga pada dokter. Kemudian dokter meninggalkan ruangan Aisha.

Arga menelfon Rasya dan mamanya. Bahwa Aisha hari ini sudah diperbolehkan pulang.

" Halo, Assalamualaikum tante ini Arga. Arga mau ngasih tau kalo Aisha sudah boleh pulang hari ini. Bagaimana? " kataku ditelfon berbicara dengan mama Aisha.

" Waalaikumsalam. Oh yasuda, kalau begitu tante dan om ndak perlu kesana " ucap mama Aisha. Senang mendengar kabar anaknya sudah pulang dari rumah sakit.

" Baik te, terimakasih " ucapku lalu memutuskan sambungan telepon.

Arga memberikan pesan WhatsApp untuk Rasya

Room chat Abang ipar

Arga: Bang, mau ngasih tau. Tadi kata dokter Aisha udah boleh pulang

Tak lama kemudian pesan singkat dari Arga dibalas..

Rasya: Ok, bawa pulang aja. Abang udah kangen.

Arga: Oke.

Read.

Aisha terbangun setelah mendengar Arga menelfon seseorang.

" Ada apa Ga? " tanyaku pada Arga dengan posisi menguap

" Nggak ada apa-apa. Ayok pulang. " ucapnya padaku. Membuatku kaget dan senang sekali

" Ha pulang? Serius Ga? " senyum Aisha kembali muncul. Bahkan senyum nya sangat lebar. Menandakan ia sangat bahagia karena Arga juga karena ia bisa pulang hari ini. Karena rumah sakit adalah hal terjenuh yang pernah ia tempati selama ia jatuh sakit.

" Iya bentar aku beresin dulu baramg-barangnya terus kita pulang " ucapku pada Aisha yang sangat bahagia.

" Ga, habis pulang kita jalan-jalan oke." ajaknya padaku.

" Belum boleh. Besok aja" tolakku pada Aisha. Ada begitu ya perempuan yang baru saja keluar dari rumah sakit malah mengajak ku untuk bermain.

Tidak, belum juga keluar, masih dirumah sakit..

Mereka berdua sudah siap meninggalkan rumah sakit. Aisha yang sudah bebas tangannya dari infus yang membuat nya bosan itu.

" Argaaa.. Aku bebas sekarang dari infus itu " ucapnya sambi memelukku.

Ini semesta, hal ini yang aku inginkan dari nya. Senyuman ciri khas itu yang membuatku ingin memiliki nya, segera.
Cantik raut wajahnya yang tidak ingin aku lupakan itu membuatku ingin melihat nya setiap hari.
Andai saja, andai Aisha sesegera mungkin membuka hatinya untukku. Mungkin aku akan lebih sering membahagiakannya dengan caraku.

Arga, Aisha, Dan Luka. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang