bab 7

17 2 0
                                    

Mereka berdua berhenti disebuah stand makanan yang isinya hanya ada kalangan muda saja. Mulai dari mereka yang cinta monyet sd, smp, sma bahkan yang sudah dewasa.

" Mau makan apa Sha? " tanyanya

" Enggak deh, belum laper " jawab Aisha yang memang tidak mood sepertinya.

" Yah kalo ga makan nanti aku dimarahin abang gimana " ucapnya serius.

" Lah apa hubungannya? " Aisha bingung.

" Ya kan tadi pamitnya bawa kamu keluar. Harusnya dikasih makan dong. Masa ngajak anak orang tapi nggak dikasih makan. Ntar sakit siapa yang disalahin? Aku dong " ketus Arga panjang lebar.

" Lah emang kenapa kalo salah? Bagus dong " Aisha masih meladeninya.

" Nggak mau dong, nggak mau disalahin cuma gara-gara nggak ngasih kamu makan " balas Arga yang tak mau kalah.

" Terserah deh Ga, pusing aku dengernya "Aisha sudah tak kuat menahan emosinya pada Arga. Ingin sekali Aisha membunuh Arga saat itu juga. Kalau memang Aisha tak punya hati nurani, tapi syukurlah Aisha masih punya dan mau menahan semuanya. Tapi anehnya, Aisha tak pernah mampu marah pada Arga. Ada apa sebenarnya dengan Aisha.

" Sha makan nasi goreng aja mau nggak? "

" Iya udah, pesenin aja "

Setelah menunggu beberapa lama, nasi goreng pesanan mereka berdua pun datang.

Mereka menyantap nasi goreng dengan lahap, mungkin kelaparan hahaha..

" Enak nggak Sha? " tanya Arga.

" Lumayan sih, nggak terlalu asin juga" kata Aisha.

" Nanti kalo udah jadi istriku, sering-sering buatin nasi goreng kaya gini ya " ucap Arga membuat Aisha tersedak ketika mendengarnya.

" Uhukk, uhukkk!.." Aisha tersedak ketika mendengarkan ucapan Arga tadi. Ia langsung mencari minum..

Namun Arga langsung mengambilkan segelas air putih.

" Eh..maaf Sha. Minum dulu ini " sambil menegukkan segelas air putih pada Aisha.

" Kenapa sih Ga, omonganmu itu lo ngelantur semuanya " ucap Aisha keras pada Arga.

Arga yang mendengarnya langsung terdiam dan tidak bersuara apa-apa.

" Yauda, maaf " ucapnya singkat.

Aisha malas mendengar ucapan kala itu. Ia hanya ingin pulang.

" Aku pengen pulang sekarang " sahut Aisha memalingkan raut wajah yang tidak suka.

Arga pun tak berkata apa-apa. Ia menuruti permintaan Aisha kali ini. Mungkin Aisha memang benar-benar marah. Atau mungkin Aisha memang benar tidak menginginkan kehadiran Arga dihidupnya. Asing sekali ketika Arga hanya ingin sedikit menghiburnya. Yah, mungkin cara Arga yang salah.

Sesampainya dirumah Aisha..

" Makasih, udah mau nganterin pulang " kata Aisha sambil melepas helm.

" Sama-sama " balasnya singkat.

" Nggak mampir? " tawar Aisha.

" Udah malem " ucap Arga singkat.

Ada apa dengan Arga? Kenapa setelah kejadian tadi Arga justru hemat sekali berbicara? Atau memang dia marah? Lebay sekali... 
Atau memang kata-kataku yang terlalu kasar baginya?
Gumam Aisha yang merasa tidak enak pada Arga, karena sudah membentaknya tadi.

" Aku pulang, bye " pamitnya padaku.

" Iya hati-hati " ucapku singkat.

Tak ada balasan kata dari Arga, raut wajahnya juga berubah. Iya terlihat sangat murung, atau memang dia benar-benar marah padaku?
Tumben sekali sikapnya seperti itu..

Arga, Aisha, Dan Luka. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang