bab 14

12 1 0
                                    

Tinggal mereka berdua yang hanya diruangan itu. Mereka membisu, saling menatap. Kemudian tersenyum. Seperti orang bertemu pada cinta pandang pertama nya.

" Sha, aku minta maaf " ucap Arga lembut padaku yang sama sekali tidak tahu mengapa ia berbicara seperti itu.

" Maaf untuk apa? " tanyaku padanya.

" Maaf, telah membuatmu seperti ini. Maaf, tidak bisa memberimu kebahagiaan dan tidak bisa menjagamu dengan baik " katanya sambil memegang tanganku yang di infus.

" Arga, sakit " aku menyadari bahwa Arga sedikit menyenggol alat infus sehingga jarum yang ada di dalamnya menusuk didalam.

" Eh, maaf Sha.. Kamu tidak apa-apa?" tanya nya memastikan aku baik-baik saja

" Aku baik-baik aja Ga, kenapa sih? " tanyaku heran. Karena raut wajah Arga terlihat sangat merasa bersalah.
" Ada apa? " tambahku untuknya..

" Tidak, aku cuma mau kamu baik-baik ya, jangan sampe sakit kaya gini. Aku khawatir dari kemarin. Sekolah juga enggak tenang. " menatapku dengan tatapan khawatir.

" Udah deh, lebay. Orang cuma demam gini. Aku juga gatau kalo aku ternyata alergi dingin " ketusku pada Arga yang lama-lama bosan melihat ia merasa bersalah seperti itu.

***

Disekolah..

" Eh temen-temen nanti yang pada jenguk Aisha ke rumah sakit siapa aja? " tanya Abel sahabat kesayangan Aisha yang heboh itu.

" Aku "
" Akuu dong "
" Aku plis mauu " teriak beberapa temannya. Ya, yang pastinya bisa peduli kepada teman yang lagi sakit.

Sepulang sekolah..

Hari ini yang ingin menjenguk Aisha adalah Abel, Bima, Dendi, Belva, Yudho, dan Zahira.
Wow, ini ingin menjenguk orang sakit atau ingin mengunjungi cafe untuk triple date. Hahaha ada-ada saja.

Arga sudah meng-Share Loc rumah sakit yang ia dan Aisha berada.
Tidak cukup jauh juga dari sekolahan. Hanya butuh waktu 30 menit.

Sesampai nya dirumah sakit. Karena Abel sudah diberi nomor kamar Aisha. Ia dan teman-teman lainnya bergegas menuju ruang administrasi.

" Permisi sus, ruang Paviliun III kamar nomor 2 disebelah mana ya? " tanya Abel pada suster penjaga administrasi tadi

" Oh itu mbak tinggal lurus lalu ada lift naik 2 lantai kemudian tepat sesudah lift ada ruangan Paviliun tepat di depannya. " ucap suster itu menjelaskan dengan rinci kepada Abel.

" Oh yasuda terima kasih sus " ucap Abel pada suster itu.

Ia dan teman-teman segera menuju ke tempat yang di beritahukan oleh suster tersebut.

" Tok, Tok, Tok! " terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Aisha yang terlihat kepo, langsung bertanya " Ga, ada siapa? Coba lihat "

Arga pun membuka pintu dan kemudian..

" AISHAAAA!! yaampun kamu kenapa sih sayang. Aku kangen tauu kelas sepiii " sorak Abel melihat kondisi Aisha seperti itu.

" Yaampun Abel "

Belva, dan Zahira pun berteriak
"AISHAAA! aaaa kangen banget. Cepet sembuh ya beb"  sambil memberikan boneka panda besar yang mungkin Aisha saja tidak muat memeluknya.

" Yaampun kalian berduaaa. Miss u too! " memeluk ketiga sahabat perempuan nya itu.

" Yaampun cewe " ketus Bima

" Yagilasi perempuan " ketus Dendi

" Sumpah deh, sekali ini aja " lanjut Yudho.

" Sabar berow " ucap Arga menenangkan para pria yang sudah tidak sabar dengan ke alay an para bidadarinya.

Arga, Aisha, Dan Luka. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang