Where are you?

317 35 8
                                    

    Satu bulan sudah setalah kejadian itu, Hyossang tak pernah mendengar kabar tentang Namjoon, Namjoon yang dulu berkata akan menghubunginya atau akan kembali untuk menjelaskan sesuatu padanya kini bak hilang ditelan bumi. Ada rasa kecewa dalam hati Hyossang karena ia berpikir Namjoon benar-benar laki-laki baik yang akan menepati perkataannya, namun nyatanya tidak.

Hyossang ingin melupakan semuanya, melupakan Namjoon dan apapun yang pernah mereka lakukan berdua, karena jika Hyossang teringat Namjoon atau apapun yang pernah mereka lakukan, harapan bahwa Namjoon akan kembali pasti mengusik hati dan memenuhi pikirannya.

Siang berganti malam dengan cepat dan tak terasa kini sudah di penghujung tahun 2013, Hyossang sudah melupakan Namjoon, melupakan dalam arti ia sudah tak berharap laki-laki itu menghubungi atau menemuinya lagi.

Hongkong, December 30th, 2013

📲Leera
"Hmm, ada apa?" Ucap Hyossang.
'Besok ada firework show di Tsim Sha Tsui, nonton yuk!' Ajak Leera.
"Yuk, kita nontonnya dimana?" Tanya Hyossang.
'Dari clock tower saja, katanya di situ adalah spot terbaik.' Jawab Leera.
"Umm baiklah, besok kita ketemu di stasiun MRT Tsim Sha Tsui jam 7 malam." Kata Hyossang.
'Ok boss!' jawab Leera singkat, kemudian sambungan teleponpun terputus.

Hari ini kebetulan Hyossang sedang libur bekerja, kantornya memberi 4 hari libur untuk tahun baru, yakni tanggal 30, 31, 1 dan 2, jadi Hyossang punya banyak waktu luang, sebenarnya sempat terbersit di pikiran Hyossang untuk merayakan tahun baru di kampung halamannya di Daegu, tapi ia mengurungkan niatnya karena ia takut ia akan kembali sedih saat meninggalkan orang tuanya seperti saat pertama berangkat ke Hongkong dulu, dan lagi harga tiket pasti melonjak tajam di momen-momen liburan seperti saat ini, jadi ia putuskan untuk menghabiskan waktu liburnya di Hongkong saja.

Hari ini Hyossang tidak punya janji dengan siapapun, ia hanya berencana pergi ke Dragon Centre/Apple Mall di Sham Shui Po, untuk sekedar melihat-lihat barangkali ia menemukan barang unik yang bisa dibeli. Tidak seperti biasanya hari ini ia memilih bis untuk membawanya ke tempat tujuan, bukan tanpa alasan ia memilih bis, meskipun waktu tempuhnya jauh lebih lama daripada menggunakan MRT, tapi dengan naik bis, Hyossang bisa memperhatikan pemandangan di sepanjang perjalanan Hang Hau sampai Sham Shui Po.

🎶Honne - Crying Over You (ft. RM & BEKA)

Lagu itu mengalun berulang-ulang sepanjang perjalanan, melodinya yang santai membuat Hyossang tenggelam dalam suasana tenang di hari itu, ia memandangi deretan gedung pencakar langit di sisi kiri dan kanan jalan, pikirannya melayang menerawang jauh, ia teringat keluarganya di Daegu, hingga tiba-tiba entah darimana asalnya bayangan senyum manis dan dimple itu muncul, kini wajah Kim Namjoon yang tampak diangannya, ada rasa rindu sekaligus kecewa di hati Hyossang. 'Where are you, man with dimple?' Bisik hatinya, seketika hatinya terasa seperti telah kehilangan sesuatu yang amat berarti, 'You said you'll comeback Joon!' gumamnya, suasana hening dalam bis menambah gundah dihatinya, keadaan ini berlangsung cukup lama sampai ia berhasil menyadarkan dirinya bahwa sedalam apapun ia merindukan Namjoon, Namjoon tak akan kembali.

Waktu perjalanan sekitar yang hampir satu jam terasa begitu cepat. Sesampainya di pemberhentian bis dekat Dragon Centre Hyossang turun dan segera melangkahkan kakinya menuju ke mall, ini sudah jam 13.12 sudah banyak toko yang buka, (FYI, Dragon Centre/Apple Mall ini storenya baru mulai buka jam 12 an, jadi kalau kalian kesana sebelum jam 12 ya paling cuma satu atau dua orang saja yang tampak di mall itu).

Setelah masuk, Hyossang menuju eskalator dan naik hingga lantai 5, sesampainya di lantai 5, ia berkeliling melihat-lihat dengan detil hampir setiap ruko pernak pernik yang berjejer rapi disana, masih ada beberapa ruko yang belum buka. Setelah berkeliling hampir setengah jam lamanya, matanya tertuju pada jepit rambut yang berhiaskan pita warna merah maroon dan beberapa butir mutiara

 Setelah berkeliling hampir setengah jam lamanya, matanya tertuju pada jepit rambut yang berhiaskan pita warna merah maroon dan beberapa butir mutiara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Cantik sekali' gumamnya, tanpa pikir panjang, ia segera mengambil jepit rambut itu dan membawanya ke kasir untuk dibayar.

Kaki Hyossang mulai terasa pegal, belum lagi cacing-cacing diperutnya juga sudah memulai orasi mereka. Hyossang bergegas menuju food court di lantai 8 untuk membeli makanan. Setelah memesan makanan, Hyossang duduk di salah satu bangku yang kosong, ia mengedarkan pandangan ke hampir seluruh bagian food court yang bisa ia jangkau, berharap menemukan sesorang disana, namun hasilnya nihil, tak ada yang ia kenal disana.

"613, chicken steak with curry sauce!" Ucap pelayan dari kedai makanan Itali yang ia datangi tadi, Hyossang menoleh ke arah pelayan itu kemudian beranjak untuk mengambil makanannya. Ia menyantap makanannya dengan lahap, benar kata sebagian orang, jika suasana hatimu sedang kalut, makan adalah cara terbaik untuk mengobatinya, 10 menit dan yang tersisa dipiring Hyossang hanya remah-remah makanan, sedikit saus kare serta garpu, sendok dan pisau kotor.

Selesai makan Hyossang kembali memandangi sekitar, kali ini ia lebih beruntung, matanya menangkap sosok laki-laki dengan kulit putih bersih sedang sibuk menatap layar laptopnya.

Hyossang tak dapat memalingkan pandangannya dari laki-laki itu, yang ada dipikirannya hanya satu, 'bagaimana manusia bisa memiliki kulit putih bersinar mirip lampu neon seperti dia?' Hyossang tersenyum simpul kemudian beranjak dari tempat duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyossang tak dapat memalingkan pandangannya dari laki-laki itu, yang ada dipikirannya hanya satu, 'bagaimana manusia bisa memiliki kulit putih bersinar mirip lampu neon seperti dia?' Hyossang tersenyum simpul kemudian beranjak dari tempat duduknya. Hyossang menuruni lantai demi lantai dari Dragon Centre dan sampai di lantai dasar, ia tidak tau harus kemana lagi hari ini, sementara jam masih menunjukkan pukul 15.53, akhirnya ia putuskan untuk kembali ke Hang Hau, kali ini ia memilih MRT sebagai angkutan pulang.

Sepanjang perjalanan, Hyossang hanya sibuk dengan ponselnya, menscroll up and down akun twitter dan instagramnya, hingga tiba di Hang Hau, karena masih sore, ia pergi ke taman dekat apartemennya sekedar untuk duduk santai menikmari udara segar.

Setibanya di taman ia duduk di sebuah bangku dan segera melemparkan pandangan sejauh yang ia mampu, pikirannya sibuk dan penuh bagai keadaan kota Seoul di hari senin pagi namun pandanganya jauh menerawang cakrawala. Kemudian ia melirik ponselnya, berharap seseorang menghubunginya atau setidaknya mengirimkan pesan tentang kabar atau keberadaanya, namun hasilnya nihil, hanya ada beberapa pesan masuk dari group whatsapp. Ia menyerah, ia masukkan kembali ponselnya ke saku celana, ia kini termenung,

Tak terasa, kini sang surya telah kembali ke peraduannya, meninggalkan semburat warna oren di langit sebelah barat, Hyossang mengambil kembali ponsel dari saku celananya, 'ah sudah jam segini, sebaiknya aku pulang, mandi, makan dan tidur, nothing interest today, kecuali aku bertemu laki-laki berkulit neon tadi' gumamnya di susul tawa kecil. Ia kemudian beranjak dari duduknya dan melangkah menuju apartemennya, sebelum masuk ia sempat memandangi apartemen bernuansa coklat yang dulu ditinggali Namjoon, masih terbersit sedikit harapan Namjoon kembali, tapi ia juga tak boleh melupakan kenyataan bahwa Namjoon bahkan tak menghubunginya sama sekali.

SUE IT! [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang