Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk Hyossang dan seluruh karyawan Kim's Corp. Hongkong branch, bagaimana tidak, hari ini akhirnya mereka bisa kembali ke Korea setelah sekian lama berpisah dari keluarganya.
Pagi-pagi sekali Hyossang sudah bangun dan bersiap-siap, penerbangan hari ini jam 11 siang, tentunya Hyossang tidak mau sampai tertinggal. Sebuah koper sudah berisi beberapa pakaiannya sudah rapi dan bertengger manis di dekat pintu kamarnya, semalam ia sudah memberesi semua dan memastikan telah membawa apa-apa yang akan dia gunakan nanti saat di rumah.
Manager gendut bilang, semua karyawan asal Korea yang ikut penerbangan diharuskan berkumpul di depan kantor hari ini pukul 8 pagi, perjalanan dari Hang Hau sampai bandara memakan waktu sekitar 1 jam lebih jadi akan baik kalau mereka sampai lebih awal. Semalam Hyossang juga telah berbicara pada pihak apartemen bahwa ia akan pulang ke Korea selama satu minggu jadi jika ada surat, paket atau kiriman apapun, pihak apartemen bisa menyimpannya dulu sampai Hyossang kembali.
"Hyossang-ssi." Pekik Leera segera setelah Hyossang sampai di area kantor.
"Hai, wah kau cepat sekali sudah sampai sini." Kata Hyossang sambil berjalan mendekati sahabatnya.
"Aku sangat bersemangat hari ini, kau tau Yoongi oppa bilang ia akan meluangkan waktunya untuk menjemputku di bandara." Detik berikutnya Leera menghentikan pembicaraanya, ia mengutuki mulutnya yang mengatakan kabar bahagia itu, sementara mungkin sahabatnya masih dalam keadaan hati yang kurang baik. "Ah sudahlah, ayo naik ke bis." Sambung Leera.
"Ah ya iya baiklah, ayo kita cari tempat duduk yang nyaman."
Hyossang dan Leera langsung naik ke bis, kebetulan sebagian besar karyawan sudah datang dan duduk di dalam bis, hanya tinggal beberapa orang yang belum datang. Sesaat kemudian manager gendut memeriksa semua karyawan yang ada di dalam bis dan jumlahnya sudah lengkap, kemudian manager gendut mengisyaratkan pada supir untuk segera tancap gas.
Sepanjang perjalanan pikiran Leera justru dipenuhi bayangan Namjoon, bukan tanpa sebab, tapi yang jadi kandidat calon presiden kan ayahnya, pasti akan banyak siaran kampanye di televisi, bisa jadi Namjoon juga akan menampakkan wajahnya disana, itu pasti akan sangat menyiksa Hyossang. 'Mau bagaimana lagi, memang ayahnya yang akan jadi presiden, ya resiko kalau nanti wajahnya akan terpampang dimana-mana bersama ayahnya' batin Hyossang.
Sesampainya di bandara, manager gendut membagikan satu persatu tiket pesawatnya kepada para karyawan, untungnya Hyossang dan Leera duduk bersebelahan. Setelah memasukkan bagasi dan menukar tiket dengan boarding pass, semua karyawan menunggu di gate 25, tempat nanti mereka naik pesawat.
"Cari makan dulu yuk, aku lapar." Tiba-tiba Leera merengek pada sang sahabat.
"Jangan bilang kau tadi tidak makan apa-apa sebelum berangkat." Hyossang menatap Leera marah, sementara Leera hanya tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUE IT! [BTS RM] ✔
Fiksi Penggemar[COMPLETE] ⚠️[Mengandung konten : kekerasan] ⚠️ Jika sudah bersinggungan langsung dengan ambisi, bahkan keluargapun seperti tak ada harganya, semua dikorbankan, semua dijadikan batu pijakan untuk meraih ambisi, tapi sadarkah dia bila apa yang dia mi...