He doesn't know yet

198 29 8
                                    

"Apakah masih ada yang ingin kau bicarakan?" Tanya Hyossang masih memunggungi Namjoon, tak ada jawaban dari Namjoon. Hyossang berbalik memandang kekasihnya yang kini sedang duduk dengan pandangan kosong. Ia pandangi kekasihnya itu, rasa penyesalan tiba-tiba terbersit di hati Hyossang, 'apakah aku terlalu kasar tadi padanya?' Batin Hyossang. Namjoon tak bergeming, ia masih terpaku dengan lamunannya.

"Ya oppa!, kau mau duduk di situ sampai kapan?" Suara Hyossang terdengar agak jauh karena memang ia telah melenggang meninggalkan Namjoon, Namjoon yang tersadar dari lamunannya segera bangkit dan mengejar Hyossang. Namjoon mengekor di belakang Hyossang menuju kantin, setelah membeli makanan mereka mencari tempat duduk, bisa dibayangkan, pandangan karyawan seantero kantin tertuju pada mereka berdua, Hyossang si karyawan biasa dengan Namjoon sang CEO muda sedang makan bersama di satu meja.

"Hyossang-ssi, maafkan aku atas kata-kataku tadi." Ucap Namjoon ragu-ragu.

"Tidak masalah oppa, aku juga minta maaf," Hyossang menjeda kata-katanya dan menarik nafas dalam-dalan "tak seharusnya aku membentakmu tadi".

"Tidak apa-apa, kau tidak akan menaikan nada bicaramu jika aku tidak memulainya." kata Namjoon, penyesalan amat terdengar dari suaranya, sementara Hyossang hanya tersenyum dan mengangguk.

"Ngomong-ngomong apakah sudut bibirmu masih sakit?" Namjoon menjulurkan tangannya memeriksa luka Hyossang.

"Tidak, ini tidak sakit sama sekali." jawab Hyossang berbohong, padahal perihnya masih terasa apalagi saat membuka mulut untuk makan, tapi Hyossang tidak mau membuat Namjoon kuatir.

Tak ada jawaban dari Namjoon, tapi ia langsung berdiri ketika melihat manager gendut di kejauhan, dengan setengah berlari Namjoon mengarah ke manager gendut, mereka berbicara sebentar, Hyossang memperhatikan mereka, entah apa yang mereka bicakan namun sesaat kemudian tampak manager gendut mengangguk paham, setelah itu Namjoon kembali ke hadapan Hyossang.

"Ada apa?" Tanya Hyossang penasaran.

"Aku sudah berbicara pada manager bahwa untuk hari ini kau tidak perlu melanjutkan pekerjaanmu." Jawab Namjoon santai sambil meminum minumannya.

"Kini apa maumu oppa? Aku tidak apa-apa dan kau membuatku tidak bisa melanjutkan pekerjaanku?" Kini Hyossang menatap kesal Namjoon.

"Tidak usah banyak tanya, setelah makan segera ambil tasmu!" Ucap Namjoon.

Ingin rasanya ia mengacak-acak rambut kekasihnya karena kesal, 'cih, dia melakukan apapun sesuka hatinya!' batin Hyossang yang mulai mengeluarkan sumpah serapah. Dipandanginya sang kekasih yang sedang asik menyantap makanannya, lucu, kata itu yang menggambarkan wajahnya ketika salah satu atau kedua pipinya menggembung terisi makanan.

"Apa?" Sergah Namjoon.

"Apanya yang apa?" Hyossang bertanya balik.

"Kau memandangiku dari tadi, senyum-senyum sendiri, jangan-jangan kau ...." Namjoon tidak melanjutkan kata-katanya.

"KAU MAU BILANG AKU GILA!!!" Nada bicara Hyossang tak terkendali.

"Tidak, siapa yang mengatakan itu?" Namjoon melanjutkan acara makannya.

Hyossang benar-benar berubah menjadi monster setelah perkelahian tadi pagi. Pria bermasker itulah penyebab emosi Hyossang, siapa lagi kalau bukan si mafia Kim Taehyung, sempat ia berpikir hal baik ketika Taehyung dulu dengan santainya datang padanya dan menceritakan kisah hidupnya, terdengar seperti orang baik yang berada di posisi yang salah, namun setelah kejadian ini ia sadar bahwa Taehyung memang jahat, dan akan baik baginya untuk berhati-hati karena nampaknya Taehyung sudah tau hubungan Hyossang dengan Namjoon dan kelompoknya.

SUE IT! [BTS RM] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang