11

24.5K 2.5K 214
                                    

Saat ini Taeyong sedang bersama dengan seseorang di sebuah coffee shop di seberang toko buku langganannya.

Orang itu adalah mantannya, bukan Jaehyun! Tapi seseorang sebelum Jaehyun masuk ke dalam kehidupannya.

Dia adalah Kim Jongin, pria tampan dan seksi yang pernah terobsesi pada Taeyong.

"Jadi.. Apa yang ingin kamu bicarakan?" Taeyong buka suara, ia heran mengapa mantannya ini membawanya ke sebuah toko kopi yang harga satu buah kopinya sangat mahal, heol.

"Aku merindukanmu." dua kata yang diucapkan Jongin membuat Taeyong tersentak, tubuhnya sedikit bergetar karena ketakutan. Ia takut Jongin masih terobsesi padanya.

"Hey, relax. Aku sudah melupakanmu. Aku hanya merindukanmu, haha." ucap Jongin sembari menyesap kopinya, Taeyong menghela napas lega.

"Ah iya. Kenapa kamu ada disini? Bukannya seharusnya ada di Amerika?"

Jongin menatap Taeyong sebentar lalu menghembuskan napas pelan. "Aku sedang merindukan nenekku. Lagipula di Amerika sangat membosankan. Siapa tau aku bisa mendapatkan jodoh disini."

Taeyong tertawa kecil, "Semoga kamu benar-benar mendapatkan jodohmu! Aku tak bisa berlama-lama. Tugas sekolahku menumpuk di rumah, aku pulang dulu, ya? Sampai jumpa di lain waktu."

Jongin mengangguk dan menatap punggung kecil Taeyong yang sudah jauh. Ia tersenyum pelan, "Semoga aku mendapatkan orang perhatian sepertimu, Yong."

---

Jaehyun mendengus keras. Hatinya panas saat tak sengaja melihat Taeyong sedang berduaan dengan lelaki asing. Ia menyebutkan sumpah serapah sedari tadi ; guna menyalurkan emosinya.

"Sialan, siapa pak tua yang Taeyong ajak tadi? Aku bahkan lebih tampan dari pak tua itu! Oh Tuhan, mengapa Taeyong dikelilingi lelaki-lelaki dominan?!" gerutu Jaehyun yang sedang duduk di pojok ruangan, di toko kopi yang Taeyong datangi barusan.

"Lihat saja, aku akan berbalikan dengan Taeyong secepatnya!"

Dengan kesal, Jaehyun bangkit dari duduknya. Namun naas, tangan kirinya yang sedang terbalut gips terantuk oleh meja. Ia mengerang kesakitan, "Argh, sial! Ini menyakitkan!"

---

"Halo?"

"Hey, bisakah kita berbincang sebentar?"

"Apalagi? Jangan membuang-buang waktuku."

"Galak sekali, kamu memang tak berubah."

"Kenapa sih? Cepat katakan!"

"Taeyong.. Aku minta maaf."

"Sudah? Itu saja?"

"Oh Tuhan, tolong dengarkan penjelasanku! Besok kita bertemu di atap sekolah."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi! Aku sudah mengerti semuanya!"

"Mengerti katamu? Mengerti tentang apa hah?! Bisa tidak sekali saja kamu dengarkan penjelasanku?! Kamu memang tak berubah!" Jaehyun mulai tersulut emosi, ia tidak sengaja membentak seseorang di seberang sana.

"Hiks. Aku memang tidak berubah! Tetap menyebalkan hiks bagi semua orang!"

Jaehyun mengerang frustasi, ia merasa sangat bersalah.

"Maaf, Yong. Kita bicarakan masalah ini baik-baik. Jangan menghindar terus, ku mohon.." Jaehyun berucap dengan lembut, seseorang di seberang sana masih terisak.

"Baiklah.. Ku harap kamu menjelaskannya secara jujur. Kita bertemu di atap besok."

Jaehyun menghela napas lega, "Oke, aku mencintaimu."

tutt... tutt...

---

Gaje banget anjir wkwk, bosen kan konfliknya ini doang? Ok, next chap bakalan ada konflik yg lebih berat lagi awogwog

Ohiya, mampir ke work baru aku yg judulnya 'Adek Manis' juga yo! See ya -3-

29 votes 33 comments for next chap~

[Ariyaxn©2019]

Mantan • Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang