special chap 3

28.7K 2K 294
                                    

Taeyong berjalan menuju halte dekat kampus dengan lesu. Hatinya sakit saat melihat Jaehyun dan Nancy tadi. Ia duduk di bangku sambil menatap kosong ke arah depannya.

Seharusnya ia bahagia karena sudah bertemu dengan Jaehyun, tapi kenapa semuanya di luar ekspektasi? Taeyong gelisah. Apa mungkin dirinya tidak semenarik dulu sehingga Jaehyun dengan cepat melupakannya?

Taeyong mendesah lelah. Ia ingin menyerah. Tapi tidak bisa. Haruskah ia menjadi perempuan dulu agar bisa dekat dengan Jaehyun? Gila! Tidak akan!

Taeyong merasa ada seseorang yang duduk di sampingnya karena bangku halte berderit pelan. Ia menoleh, terkejut melihat Jaehyun yang duduk di sebelahnya seorang diri.

Ini kesempatan! Namun Taeyong menyia-nyiakannya. Ia takut. Takut bila diacuhkan seperti tadi. Jadi lebih baik ia diam.

"Hai?" sapa Jaehyun pada Taeyong, senyum lebar menghiasi wajah tampannya dan menampakkan lesung pipit kesukaan Taeyong dulu.

"Ya.. Hai." ujar Taeyong kaku.

Jaehyun tertawa pelan melihat reaksi Taeyong, "Kamu seperti orang yang aku cari selama ini.." kata Jaehyun tiba-tiba.

Taeyong yang tadinya menundukkan pun mendongak dan menatap bingung ke arah Jaehyun.

"M-Maksudmu?"

"Crush-ku. Namanya Lee Taeyong. Aku merindukannya."

Taeyong tersentak kaget. Hey, Lee Taeyong itu adalah dirinya! Masa Jaehyun lupa wajahnya?!

"Oh.. Aku tidak mengenalnya." ucap Taeyong berbohong. Ia tak tau harus membalas bagaimana.

Jaehyun terkekeh pelan, "Benarkah? Kenapa kamu tidak kenal dirimu sendiri? Oh, sungguh kejam."

Mata Taeyong membulat. Apa katanya?! Jadi, Jaehyun tidak lupa dengan Taeyong?

"Hah?"

"Hey, Taeyong. Kita bertemu lagi, sayang."

---

Taeyong pulang diantarkan oleh Jaehyun. Ternyata Jaehyun tak melupakannya! Jaehyun berkata saat mereka tak sengaja bertabrakan di koridor beberapa jam lalu dia memang tak mengetahui bahwa Taeyong itu adalah Taeyong-nya.

"Aku kira kamu melupakanku.. Hiks.." Taeyong terisak dalam pelukan Jaehyun. Jaehyun tersenyum simpul, tangannya mengusap punggung Taeyong dengan lembut.

"Maaf, kamu tambah cantik. Aku sampai tak mengenalimu." disela-sela ucapannya, Jaehyun terkekeh. Ia sangat senang. Senang bisa bertemu lagi dengan takdirnya.

"Jangan menangis. Nanti cantiknya luntur."

Taeyong berhenti menangis, ia melepaskan diri dari pelukan Jaehyun dan menghapus lelehan air mata yang membasahi pipinya.

"Aku tidak menangis!" elak Taeyong dengan bibir yang mengerucut. Jaehyun tertawa keras. Taeyong sangat menggemaskan. Ia memeluk erat tubuh mungil itu.

Dalam hati Jaehyun berjanji, ia tak akan menghianati Taeyong-nya lagi.

Diam-diam Jaehyun menangis, tentu tanpa sepengetahuan Taeyong. Ia sangat bersyukur bisa bertemu Taeyong lagi.

"Jae? Kita kapan turunnya? Ibuku sudah menunggu disana." tanya Taeyong pelan. Fyi, mereka kini berada di dalam mobil Jaehyun, tepat di depan rumah Taeyong.

Mantan • Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang