Lalu mereka duduk berdua menikmati pemandangan taman, sambil sesekali bercanda, sungguh hari itu bagaikan dunia milik mereka berdua, yg lain mah cuma ngontrak aja haha
Tuling
Rome mengecek hp nya yang berbunyi"Mel?"
"Ya?"
"Kita pulang sekarang aja ya?"
"Loh emang kenapa, aku masih mau sama kamu tau" jawab amel manja
"Soalnya hari ini aku harus check-, eh maksudnya hari ini mendung, tuh cek langitnya"
Amel mengerutkan dahinya bingung, lalu menatap langit. Dan benar saja langit sudah mendung
"Em, besok kan minggu, mau kan kita jalan jalan lagi, soalnya kan aku belum sempet tanya ke kamu"
"Iya iya bawel, besok aku jemput jam 8 okayy?"
"Iya deh terserah tuan aja aku mah"
"Hahaha" mereka tertawa bersamaan
Lalu rome merangkul pundak amel menuju motor dan pulang
***
Sampai rumah rome langsung pamit, amel pun langsung masuk rumah dan menuju kamar. Tak lama kemudian hujan mulai turun, ya bisa lah dibilang deras. Amel pun merasakam hal yang tidak enak, amel terus saja memikirkan kekasihnya
"Duh rome gimana ya, dia udah sampai rumah belum? Kalo dia kehujanan trus sakit gimana? Yaampun khawatir bgt gue"
Pikir amel sambil rebahan di king size nya menatap langit2
***
Di perjalanan rome,
"Duh dingin banget ya, nggak biasanya gini, ya emang gue bakalan kambuh sih kalo kena ujan, tapi sejauh ini gue gak pernah menggigil gini, udah ah fokus jalanan!"
Sampai rumah rome sudah ditunggu rima. Hari ini adalah hari check up kesehatan rome. Hal ini rutin rome lakukan 1 bulan sekali
"Kak, kok pucet banget?"
"Ga tau dek, dingin banget rasanya"
"Yaampun kakak sampe menggigil gini. Langsung ke kamar aja kak"
Rome hanya mengangguk lalu ke kamar dan diikuti rima. Sampai kamar rome masuk ke kamar mandi untuk membasuh diri. Setelah 10 menitan rome membuka pintu kamar mandi, dan bruk hampir saja, rima dengan cekatan menahan tubuh rome agar tak jatuh
"Badan kakak panas banget!!! Kakak tiduran aja ya, aku telphone dokter siwi biar ke sini"
Rome hanya mengangguk lemah, sungguh, hanya rasa sakit dan lemas yang dirasakan rome saat ini
Tidak lama dokter siwi datang, lalu memeriksa kondisi rome yang kian melemah
"Rima, bisa bicara di luar sayang?"
"Bisa dok"
Dokter siwi adalah sahabat dari ibu rome dan rima, dari dulu sampai sekarang hanya dokter siwi yang merawat rome. Soal penyakit rome, orang tua mereka tidak tau apa apa. Mereka bekerja sama untuk menyembunyikan hal ini
"Jadi gini, kondisi kakak kamu semakin parah, untung saja saat kakak kamu mau pingsan, penyakit jantung kakak kamu tidak kambuh. Kalau kambuh dia-" ucap dokter siwi menggantung
"Kenapa dok?"
"Mungkin kakak kamu bisa saja masuk ruang ICU dan mendapatkan perawatan intensif"
Rima menangis "jadi apa kakak bisa sembuh dok?"
"Mungkin tidak bisa sayang, dan hanya bisa membantu kelangsungan hidupnya saja dengan obat"
"Jujur dok, rima bener2 kasian liat kak rome tiap hari harus minum obat rutin, dan cuma kakak, aku, dokter siwi, sama bibi aja yg tau soal keadaan kakak"
"Dokter tau, kamu sama kakak kamu pasti kuat, pasti bisa nglewatin cobaan ini. Dan dokter juga sangat sangat yakin kalau kamu bisa menjaga sekaligus merawat kakak kamu"
"Makasih dok"
"Yaudah dokter pulang ya"
"Iya hati hati"
Rima sempat melamun sebentar dan terbuyarkan oleh panggilan kakak nya yg terdengar lirih dan serak
"Dek, dek"
Rima bergegas ke kamar kakaknya, betapa terkejutnya rima melihat bagian hidung dan bibir yang sudah penuh darah. Rima langsung berlari mengambilkan tisu dan air putih. Membersihkan darah mimisan, dan meminumkan obat. Lalu rima duduk di samping rome
"Rim?"
"Iya kak?"
"Kakak mohon jangan tinggalin kakak ya bagaimanapun keadaan kakak"
"Kakak ngomong apaan sih" jawab rima menahan air mata
"Di sini kakak tinggal punya kamu sama amel, jadi tolong, jika suatu saat kakak gak ada, kamu jangan nangis terus ya. Kamu tau kan kakak gk suka liat orang yg kakak cintai itu nangis"
"Maksut kakak? Aku gak suka kakak bilang kaya gitu. Kakak sama aku itu masih punya orang tua. Dan kakak gak bakalan ninggalin aku titik"
Keluarlah air mata rima
"Kalau memang kita masih punya orang tua, di mana kasih sayang mereka ha?"
Rima menghela nafas "udah kak, aku males bahas ini. Sekarang kakak tidur" rima mencium kening kakaknya yg panas dan menyelimutinya dan keluar
Sampai di kamar rima, tiba tiba hp rima berbunyi
"Waduh kak amel telphone nih"
"Halo kak"
"Halo, kakak kamu udah sampe rumah belum? Dari tadi aku telphone gk diangkat angkat nih"
"Hp kakak mati, low bat"
"Oh yaudah, makasih ya. Oh iya bilangin ke kakak kamu, besok jam 8 jangan lupa. Bye"
"Ya"
Tut tut tut
Jaringan telephone terputus
"Besok jam 8 mau ngapain? Kalo mau jalan jalan kan kakak sakit, udah lah besok aja, ngantuk aku hoahm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick Boy
Teen FictionAmel kekasih Rome, yang setia menemani dan merawat Rome yang penyakitan. Banyak halang dan rintang yang mereka lalui, yang mereka terjal. Ikuti terus kisah petualangan mereka... :) //fig: @giska.ald_