Perjalanan ke tempat yang entah di mana itu, Amel pun tak tau, dan mungkin hanya Rome dan Tuhan yang tau, lah drama amat ni kata kata, mereka berdua hanya asik melakukan kegiatan nya masing masing. Rome yang fokus menyetir sambil mendengarkan lagu, dan Amel yang sibuk memainkan ponsel miliknya. "Dari pada gabut, mending chat temen2 aja deh"
Ciwi ciwi👭
Nia: Amel melll helllloooo, kemana aja kok g ada kabar?
Siska: Iya nih, kemana aja lo
Amel: Maaf gk sempet ngabarin kalian, gue akhir2 jarang megang hp, lo tau kan Rome gk masuk kelas kenapa? Dia drop😢
Siska: Hah! Drop? Emang kenapa dia
Nia: Cerita dongLalu Amel menceritakan bagaimana keadaan Rome, Amel tidak ragu untuk mengungkapkan rahasia besar yg ia miliki, sebab Amel sangat percaya dengan kedua sahabatnya itu. Begitupun dengan Nia dan Siska, mereka juga sering menceritakan suka duka dan keluh kesah bersama. Sungguh persahabatan yang damai ya
"Ehem" Rome berdeham membuat Amel terkejut
"Kenapa Rome?" Tanya Amel dengan nada dan wajah sedikit takut. Pasalnya, entah hanya perasaan Amel saja, baru kali ini melihat raut wajah Rome sedikit menakutkan, yg lebih tepatnya tanpa ekspresi, dan tatapan lurus ke jalanan"Bisa berhenti main hp gak?" Tanya Rome dengan nada dingin
Baru kali ini Amel mendapati Rome yang dingin dan sedikit cuek. Biar aku beri tau, Amel tipe orang yang tidak suka dibentak, tidak suka orang yang dingin, dan masih banyak lagi. Jadi tidak ada salahnya jika Amel sedikit kaget dengan perlakuan Rome yang tiba tiba berubah seperti ini.
"Kenapa diem?"
"I iya, ini aku taruh ponselnya" dengan nada sedikit terbata bataSejak saat itu, lumayan lama sekitar 20 menitan tidak ada cuit2 suara terdengar, jika diperhatikan seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar, tapi Amel dan Rome tidak sedang seperti itu. Dengan memberanikan diri Amel membuka suara "kita mau kemana sih, aku nggak sabar lo" dengan senyuman manis yang sedikit getir
Dan apa yang didapat Amel benar2 di liar dugaan, Rome kali ini hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh
Sekarang, tekak Amel benar benar sakit, menahan air mata agar tak jatuh. Amel tak mau terlihat lemah hanya karena sikap Rome berubah. Berbagai cara Amel lakukan agar tak menangis. Ya, sulit, memang sulit.
Tanpa disadari, Rome melirik Amel dengan ujung matanya, lalu menghembuskan nafasnya pelan, supaya Amel tak tau, dan lagi lagi tanpa ekspresi.
Sampai Rome sudah memarkirkan mobil, Amel belum juga tersadar, memang sesaru tadi, Amel hanya menunduk takut dan menahan tangis
Dan tiba tiba, ada hal aneh yang Amel rasakan. Amel merasakan semuanya tampak gelap. Hah kenapa ini, kenapa berubah hitam seketika? Batin Amel yang tak bisa terucap. Lalu Amel merasakan satu hal aneh lagi, ia merasa dirinya melayang. Hah, apakah aku mati, apakah aku terbang? Tapi bagaimana bisa? Lagi lagi Amel membatin
Ketika Amel berusaha menetralkan diri agar tak panik, tiba tiba saja semuanya kembali. Amel yang bisa merasakan memijak tanah dan sedikit demi sedikit semuanya berwarna kembali. Dan betapa terkejutnya, Amel melihat hamparan pasir yang begitu luas dan ombak laut yang menari begitu undahnya. Desiran angin pun mulai terasa di kulit nya, seakan menyadarkan ia bahwa sekarang dia berada di pantai. Ya, pantai.
Dengan spontan, Amel mencari keberadaan Rome. Amel menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi hasilnya nihil. Dan ia berbalik, betapa terkejutnya, Rome bersimpuh di drpan Amel, menyodorkan sebuah kotak berwarna merah yang sangat indah
![](https://img.wattpad.com/cover/203641976-288-k399925.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sick Boy
Teen FictionAmel kekasih Rome, yang setia menemani dan merawat Rome yang penyakitan. Banyak halang dan rintang yang mereka lalui, yang mereka terjal. Ikuti terus kisah petualangan mereka... :) //fig: @giska.ald_