Chan Yeol sibuk dengan beberapa setelan kemeja yang akan ia bawa ke pertemuan bisnis di Jepang.
Karena dia sangat kebingungan, Chan Yeol pun memanggil Min Young untuk membantunya.
" Kamu ini udah dewasa, memilih setelan saja harus Eomma yang pilihkan " ujar Min Young menyocokkan beberapa setelan di tubuh tinggi Chan Yeol.
" Eomma nih protes aja, Appa yang sudah dewasa juga masih disiapin pakaiannya sama Eomma " bantah Chan Yeol yang tangannya masih sibuk memasukkan pakaiannya ke dalam koper.
" Kalau itu beda kasus dong, kan Eomma nyiapinnya untuk suami Eomma dan emang begitu tugas Eomma " bela Min Young.
" Makanya kamu cari istri, yang bisa ngurusin kamu. Dikit dikit Eomma" lanjut Min Young menyindir.
" Eomma nih " ujar Chan Yeol sambil memanyunkan bibirnya.
" Kamu tuh ganteng Yeol, masa sih gak ada perempuan yang mau sama kamu. Apa harus Eomma yang carikan? " tawar Min Young.
" Gak perlu Eomma, Chan Yeol juga baru kerja dan masih harus banyak belajar juga " ujar Chan Yeol sambil mencari beberapa pasang kaos kaki.
" Terserah kamu lah..." ujar Min Young sambil melirik sedikit jendela kamar Chan Yeol yang gorden nya sedikit terbuka.
" Yeol, turun salju " lanjut Min Young dengan menunjuk jendela.
" Daritadi Eomma, ada kali sekitar setengah jam yang lalu " ujar Chan Yeol yang sedang menutup koper nya sambil melirik jam dinding di kamarnya.
" Ahh, Joo Hee belum pulang loh Yeol. Kemana ya dia? " ingat Min Young.
" Paling sebentar lagi juga pulang " ujar Chan Yeol.
Tak lama, ada yang membunyikan bel rumah. Seo Joon yang berada di ruang keluarga segera melihat siapa yang datang.
" Joo Hee ya! " ujar Seo Joon terkejut
Joo Hee sudah berada dalam gendongan seorang Namja berkulit pucat dan tinggi." Masuklah kalian, di luar sangat dingin " pinta Seo Joon sambil membuka pintu lebih lebar.
Min Young menyusul ke ruang tamu dan melihat siapa yang datang, dia pun terkejut melihat Joo Hee berada dalam gendongan seorang Namja asing, namun wajahnya terlihat familiar.
Seo Joon pun mengambil alih Joo Hee dalam gendongannya menuju kamar.
" Anyeonghaseyo, Saya Lee Se Hoon. Saya Hyung nya Lee Eun Woo " ucap Se Hoon berhati hati, melihat sorot mata ibu dan kakak Joo Hee membuatnya sedikit terintimidasi.
" Oh, Hyung nya Eun Woo. Pas saya lihat wajahmu rasanya sangat familiar " ujar Min Young.
" Bisa ceritakan bagaimana Joo Hee bisa bersamamu? " tanya Chan Yeol sambil berkacak pinggang.
" Aku hanya diminta Eun Woo untuk mengantar Joo Hee ke rumahnya, karena Eun Woo juga harus mengantar Ji Soo yang mabuk " terang Se Hoon.
" Kau tidak apa apa kan adik ku kan? Awas saja kau berani menyentuhnya " ancam Chan Yeol dan berlalu begitu saja menuju ke kamarnya.
" Maafkan Chan Yeol ya, dia memang begitu akhir² ini. Apakah kau ingin minum sesuatu? " tanya Min Young.
" Apakah anda percaya jika saya adalah Hyung Eun Woo? " tanya Se Hoon dengan ragu, hanya untuk memastikan bahwa tidak akan ada masalah di akhir nya.
" Buktikan dulu jika Eun Woo yang meminta mu mengantar Joo Hee " sahut Seo Joon sekembalinya dari kamar Joo Hee.
" Aku akan meneleponnya " ujar Se Hoon.
Se Hoon pun mengambil handphone nya dan menelepon Eun Woo. Dan Eun Woo pun menjelaskan bagaimana semua bisa terjadi, pada akhirnya Min Young dan Seo Joon paham karena mereka pun pernah muda.
" Baiklah, terima kasih telah membawa putri ku pulang dengan selamat. Kau juga berhati hatilah ke rumah " ucap Seo Joon tulus sambil mengulurkan tangannya ke arah Se Hoon dan Se Hoon pun membalasnya.
Ketika Se Hoon akan keluar dari rumah Joo Hee, tiba tiba saja Chan Yeol datang dan membawa sweater hoodie hitam miliknya.
" Kenakan ini, jangan sampai kau terkena flu " ujar Chan Yeol menyerahkan sweater itu dan berlalu begitu saja.
" Terima kasih Hyung " ujar Se Hoon kebingungan dan tak lama mengenakan sweater itu dan menutup bagian kepala nya dengan hoodie tersebut. Se Hoon pun berpamitan dengan kedua ortu Joo Hee.
🌼
Se Hoon pov on
Aku berjalan menembus salju yang semakin tebal, mengingat bagaimana kejadian konyol itu bisa terjadi padaku. Ahh, kepala ku terasa semakin berat teringat untuk membeli obat flu di apotek beberapa jam yang lalu.
Flashback on
" Eomma, aku akan ke Apotek sebentar. Aku rasa aku akan flu " pamit ku.
" Flu?, tinggallah di kamar mu. Aku akan membeli obat nya, aku rasa malam ini akan turun salju " pinta Eomma untuk membiarkan aku tetap berada di rumah.
" Atau mau aku panggilkan dokter ke rumah? " tawar menawar Eomma sedang di mulai.
" Aniya, aku akan berangkat sendiri. Aku juga suntuk berada di rumah, lagipula salju pun belum turun " ucapku santai sambil mengenakan sepatu.
" Baiklah, tapi cepatlah kembali sebelum ayah mu. Jika tidak, kau akan di interogasi sampai pagi " ancam Eomma.
" Nee, aku pergi " pamit ku sambil mengenakan topi.
Enjoy🌼