09

88 8 0
                                    

Joo Hee pov

Kini aku berada di dekapannya, dan lagi jantungku tak dapat mengerti keadaan ku sekarang. Sial, bagaimana ini bisa terjadi padaku. Lee Se Hoon sialan, kau akan membayar semua ini.

" Berikan Eomma kabar setiap 1 jam ya "

Hanya kata kata itu yang terakhir ku dengar dan ketika mendengar suara pintu tertutup, aku langsung bangkit dan melepaskan dekapan Se Hoon pada tubuhku.

" Kau... " unjuk ku pada Se Hoon, dia sudah di luar batas. Suaraku tertahan.

" Maaf " ucapnya lirih menatap dalam padaku.

" Eh? " aku tergugu, lupa dengan apa yang ingin ku bicarakan. Jujur saja itu sangat jarang terjadi padaku, mungkin bisa dihitung dengan jari tanganku.

" Maaf membuatmu tak nyaman " ucap Se Hoon menundukkan kepalanya, sesekali menepuk bahu nya mungkin terasa tegang.

Dia seorang Lee Se Hoon, meminta maaf padaku?. Ini gila, aku bingung bagaimana harus menanggapinya.

" Kau mau memaafkanku? " tanya Se Hoon mampu mengembalikan kesadaranku. Uh, jantungku. Tidak bisakah seperti biasa nya saja?.

" Aku.. itu... belum bisa " aduh, dasar mulut ini.

" Kalau belum bisa juga gak apa apa, aku tidak memaksa " ucapnya seraya bangkit dari ranjangnya.

" Bukan begitu " elak ku, memikirkan hal lain sebagai syarat untuknya.

" Terus? " tanyanya lagi.

" Kau mau apa? " lanjutnya.

" Aku belum memikirkannya, tapi aku pasti akan membutuhkanmu. Jadi, kapan pun aku membutuhkanmu, kau harus memenuhinya " pikirku spontan.

" Hanya ada satu kesempatan dariku, kau setuju? " tawarnya sembari mengulurkan tangan kanannya.

" Oke " setuju ku seraya menggapai uluran tangannya.

" Kalian ngapain? " tanya Eun Woo membuka pintu kamar kami, eh maksudnya kamar Se Hoon. Kenapa sih aku ini? Huft.

" Gak - "

" Bukan urusanmu " potong Se Hoon cepat dan melepas genggaman tangannya padaku.

" Gak ada apa apa kok. Jisoo ya, ayo kita pulang " ajakku, jujur saja saat ini perasaan ku masih belum baik.

" Oh..oke " jawab Jisoo singkat.

" Eh, eh mau pulang ya? Kan belum kelar nugas nya. Gimana sih? " tanya Eun Woo kebingungan.

" Udah gelap, besok besok lagi aja" ujarku terburu buru, mengemasi semua barang barangku dan Jisoo.

" Kami pamit dulu ya. Eun Woo dan Se Hoon oppa " pamit Jisoo, aku hanya bisa menunduk tak berani menatap Se Hoon.

" Oh Oke, aku akan antarkan kalian ke depan. Siapa yang jemput? " tanya Eun Woo.

" Tae Hyung oppa " ucapku cepat. Entah mengapa menyebut namanya membuatku merasa bersalah.

" Hati hati " ucap Se Hoon lalu membaringkan tubuhnya kembali ke ranjangnya.

" Ayo kita ke luar " ajak Eun Woo.

Joo Hee pov end

🌼

Sana pun terduduk dalam van miliknya dengan jas milik Chanyeol yang masih membungkus tubuhnya.

" Kau pasti lelah, beristirahatlah. Kita akan pulang ke rumah mu " perintah manager pada Sana.

" Tentu " ucap Sana dengan perasaan yang sedang carut marut. Dia tak dapat berpikir jernih, semuanya tampak suram.

Feel SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang