06

87 10 3
                                    

Sana pov on

" Sana ya!!! " suara pria memanggil namaku, reflek ku membalikkan tubuh mengikuti arah suara itu. Aku terkejut ketika Chan Yeol memanggil ku.

" Sana ya, nawa gyeolhon hae jullae?( Sana, maukah kau menikah denganku?) "
tanya Chan Yeol menggunakan bahasa Korea.

Aku tertegun mendengarnya, beberapa hadirin tampak kebingungan dan beberapa lagi nampak kaget karena mereka berasal dari Korea. (btw untuk komunikasi mereka menggunakan bahasa Inggris)

Aku yang terkejut dengan sikap Chan Yeol, hanya berdiam diri sambil menatap wajahnya. Manager disampingku pun berbisik di telingaku.

" Apa yang dibicarakan laki laki itu? " tanya Managerku penasaran.

" Bisakah aku berbicara dengannya sebentar? " tanyaku balik pada manager.

" Hmm " Managerku melirik jam di tangannya. " Silakan " izin dari Manager pun telah ku dapatkan.

Aku pun menghampiri Chan Yeol dan menarik nya ke lift menuju rooftop bangunan tersebut

Sana pov off

🌼

Sana dan Chan Yeol saling berdiam diri satu sama lain, karena cuaca sedang berangin Chan Yeol pun berinisiatif memakaikan jas miliknya pada Sana.

" Apa yang kau lakukan? " Sana sedikit terkejut dengan pergerakan Chan Yeol.

" Aku ingin menghalangi angin agar tak menyentuh tubuh mu " ujar Chan Yeol sambil memastikan jas nya telah sempurna membalut tubuh Sana.

" Aku tak punya banyak waktu,jelaskan apa itu tadi? Apa kau melamarku? " Sana kini mulai bertanya.

" Iya, aku melamarmu " jujur Chan Yeol yang tanpa sadar membuat darah Sana berdesir.

Chan Yeol menggosokkan kedua telapak tangannya, dan meletakkannya ke kedua pipi Sana.

" Mengapa wajahmu memerah?, kurasa disini cukup dingin " tanya Chan Yeol.
Sana pun menepis kasar kedua telapak tangan Chan Yeol dari pipinya.

Dasar Chan Yeol bodoh, kau lah penyebab wajahku memerah. Batin Sana

" Aku akan singkat saja padamu " Sana memulai pembicaraannya, melipat kedua tangannya diantara dada dan perutnya.

" Bagaimana kau bisa berada disini? " tanya Sana.

" Aku mengikuti seminar bisnis " jawab Chan Yeol enteng.

" Lalu, bagaimana dengan lamaran mu tadi? Kita kan sudah putus 4 tahun lalu " Sana mengingatkan.

" Meski sudah 4 tahun lalu, aku tak pernah berubah padamu Minatozaki Sana. Aku tetap menyukaimu " ujar Chan Yeol tersenyum memamerkan lesung pipit sebelah kirinya yang manis sambil menggosokkan kedua telapak tangannya untuk diletakkan kedua pipi Sana yang bertujuan untuk menghangatkannya.

Tiba tiba saja Sana teringat bagaimana dulu Chan Yeol memperlakukannya dengan baik, Chan Yeol selalu mengerti kemauan dan melindungi Sana. Hati Sana pun menghangat bersamaan dengan hangat nya telapak tangan Chan Yeol yang menyentuh pipinya.

" Berikan aku satu kesempatan saja untuk kembali berada disisimu, jika kau yakin dan percaya padaku kau bisa menerima lamaranku tadi dan jika kau ragu kau bisa menolakku. Aku hanya tidak ingin menyesal karena saat kita berpisah aku tidak bisa membahagiakanmu seperti janjiku dulu padamu " ucap Chan Yeol panjang lebar, meyakinkan Sana untuk memberinya kesempatan.
Menggenggam tangan dan menatap kedua mata Sana.

" Aku akan pikirkan itu " ucap Sana pada akhirnya.

Manager Sana pun menggedor pintu rooftop yang terkunci dari luar.

" Sana chan!!!, kenapa kau lama sekali??? " tanya Manager Sana sambil berteriak.

" Ahh, aku harus pergi " Reflek Sana membalikkan tubuhnya meninggalkan Chan Yeol. Tapi, Chan Yeol menahan lengan Sana dan menarik nya pelan mendekat ke arah nya.

Cup...

Sana membelalakkan kedua bola matanya, jantungnya pun berdegup tak karuan.

Chan Yeol mengecup bibirnya singkat yang berakibat dirinya lupa untuk bernapas selama sepersekian detik, Chanyeol pun mendekatkan bibirnya ke telinga milik Sana dan membisikkan sesuatu.

" Apakah kau berkencan dengan pria lain? " tanya Chan Yeol.

Sana pun menggeleng sebagai respon dari pertanyaan dari Chan Yeol.

" Good Girl, rest well Sayang. Hubungi aku nanti ya " ucap Chan Yeol melepas tangan Sana.

" Yang tadi, kau anggap saja hadiah pertama dariku " lanjutnya.

Sana yang mematung pun bergegas berlari keluar dari rooftop sambil menutupi wajahnya yang memerah meninggalkan Chan Yeol, dan Chan Yeol tersenyum puas karena berhasil menggoda Sana.

" Baiklah Sana, I got you " gumam Chan Yeol sendirian dengan rasa puas di hatinya.

Enjoy🌼

Feel SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang