11

69 5 0
                                    

" Kau sedang apa disini?, kau mabuk lagi? " tanya Se Hoon, mulutnya terlihat sibuk mengunyah kue ikan.

" Kau mengagetkan ku " ujar Joo Hee.

" Seprtinya kau telah menyadarinya "

" Menyadari apa? "

" Perbuatanmu padaku "

" Hm.. itu.. Maafkan aku "

" Sepertinya sudah terlambat "

" Benarkah? "

" Iya " jawab Se Hoon dengan menatap kedua netra Joo Hee.

Joo Hee menunduk malu, pipi nya sudah merona karena Se Hoon. Gadis itu meremas ujung pakaian nya, menahan diri agar tidak terlihat memalukan.

Se Hoon mendudukkan tubuhnya di samping Joo Hee, jari nya sibuk meraih sepotong kue ikan dari tempatnya dan menyodorkannya pada Joo Hee.

" Nih, kau lapar kan? "

Joo Hee menggeleng, memang benar dia sedang tidak lapar.

" Jika kau menerima ini, aku akan memaafkanmu " ujar Se Hoon, sedikit malu karena ditolak Joo Hee.

Joo Hee pun mendongakkan pandangannya, ia merasa canggung tapi tak apa yang penting Se Hoon mau memaafkannya.

" Nah begitu, aku tak perlu sampai pegal memegangnya dari tadi " keluh Se Hoon sembari mengibaskan telapak tangannya.

Joo Hee tersenyum dan menggigit ujung kue ikan nya. Ternyata Se Hoon tidak seburuk yang ia pikirkan.

" Baiklah, aku duluan ya " pamit Se Hoon bangkit dari duduknya lalu meninggalkan Joo Hee sendirian.

Oke, kali ini Joo Hee akan merubahnya lagi, dia memang yang terburuk.

Tiba tiba

BUGGGHH!!

" HEI BODOH!!!, BERANINYA KAU MENGGANGGU KEKASIHKU, HUH??!!! "

Seseorang telah meninggalkan satu tonjokkan di rahang kanan Se Hoon hingga terpental.

Joo Hee dan Se Hoon sama sama membelalakkan kedua mata mereka, terkejut dengan sebuah serangan tiba tiba dari seseorang. Dan seseorang itu adalah Tae Hyung, kekasih Joo Hee.

Tae Hyung dengan emosi yang berapi terengah engah menghirup oksigen untuk mengisi paru paru nya.

Sedangkan Se Hoon hanya meringis, sudut bibirnya terluka dan semua menjadi sangat menyebalkan karena kue ikannya tumpah ruah dijalanan. Sial.

" Apa dia menyentuhmu Joo Hee ya? " tanya Tae Hyung pada Joo Hee yang masih mematung. Pandangannya sangat dipenuhi kekhawatiran.

" Kau kenapa memukulnya Oppa, Se Hoon Oppa sama sekali tidak menggangguku " jawab Joo Hee menaikkan sedikit nada bicaranya. Tae Hyung bingung dan menaikkan sebelah alisnya.

BUUUGGGHH!!!

Tae Hyung mendapatkan serangan pada rahang kanannya oleh Se Hoon, hingga jaraknya dengan Joo Hee sedikit menjauh.

" Kau itu harusnya berhati hati dalam berbicara, kau hanya bisa bermain dengan ototmu bukan dengan otakmu " sahut Se Hoon dengan nada datar.

" Aku memang harus begitu. Tak ada gunanya aku menggunakan otakku hanya untuk manusia sepertimu " ujar Tae Hyung dengan penuh marah, tak ada yang bisa mengganggu Joo Hee nya.

" Melihat caramu berbicara seolah olah memiliki otak saja "

Selanjutnya, Tae Hyung meraih kerah kemeja Se Hoon dan menatapnya dengan marah. Joo Hee pun bergegas meraih kedua bahu Tae Hyung, agar perkelahian ini berhenti.

Feel SpecialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang