Hari ini adalah hari kamis, ya hari kamis semua murid SMA JIS harus memakai pakaian batik. Bahkan bukan sekolah ini saja tpi seluruh sekolah di indonesia.
Selvia sudah berada di sekolah sejak 15 menit yg lalu. Dia datang pertama di antara temen temen sekelas nya entah lah selvia hari ini rajin. Selvia berangkat sekolah sma robby. Dan ya selvia selalu minta di turun kan di warung kecil yg agak jauh dari gerbang sekolah dan sering jga robby tidak menurunkan via di sna tetapi malah di turunkan di parkiran.
"loh tumben lo pagi sel" tegur tari temen sekelas silvia.
"hmmm iya hehehe" dan selvia fokus pada drama yg dia tonton di layar hp nya.
"ouh ya vi gue mau nanya doonk" tari pun duduk di sebelah bangku silvia.
"gue sering liat lo keluar dari mobil pak robby si sel" yg awalnya selvia fokus ke layar hp sekarang dia menatap tari dengan tatapan pura pura tidak ngerti.
"h-hah o-oouh i-iitu a-nnnu hmm gue sodaraan sma pak robby" "goblok via mana mungkin tari percaya" lanjut via dalam hati.
"ouh lo sodaraan pantes gue sering liat lo bareng sma pak robby akhir akhir ini" ucap tari percaya.
"maaf ya tar udh bohongin lo lgi mau gmna lagi gue gk mau status gue ketahuan klo gue istrinya pak robby" selvia berbicara dalam hati tidak enak karna dia berbohong sma orang "hehehe iya tar" hanya itu jawaban yg keluar dari mulut mungil selvia.
"eh lo tar kenapa tumben duduk di samping selvia" tiba tiba salsa datang.
"ah gk kok gue cuma nanya 1 hal yg bikin gue penasaran, tpi udh kejawab klo gtu gue balik ke bangku gue ya heheh" tika kembali ke bangkunya.
"kenapa" salsa melirik gue.
"duduk dlu" gue pun menarik lengan salsa untuk duduk "tdi dia nanya ke gue akhir akhir ini gue selalu keluar dari mobil pak robby" jelas gue.
"hah terus lo jawab apa" kaget salsa.
"gue jawab pak robby sodara gue"
"ah syukur lah" lega dia "jgan sampe ketahuan klo lo gk mau di DO, ya walaupun ini sekolah milik martua lo" ucap tari "ya itu si terserah lo mau ngakuin buat lo di pandang sma warga sekolah" lanjutnya.
"ya gk lah gue mau lulus dengan usaha gue sendiri tanpa embel embel laen"
Tiba tiba hp selvia berbunyi dan menandakan ada pesan masuk. Ternyata dari vano. Selvia tidak langsung membaca pesan vano dia hanya mengabaikan pesan itu dan tidak niat membalas. Ya dia takut robby dia tidak di ijinkan pergi dengan vano yg robby tau vano punya niat laen.
Pelajaran bahasa indonesia pun sudah berakhir dan di ikuti suara bel istirahat.
Selvia lgi nunggu pesan dari suami nya biasanya sebelum istirahat robby selalu mengirim dia pesan untuk istirahat bersama tpi hari ini tidak. Tpi selvia terus berpikir posotif kali ajh robby banyak kerjaan selain dia jdi guru olah raga dia jga jdi manager di perusahaan papi nya.
"lo gk ke pak robby" bisik tika.
"gk dia mungkin ada kerjaan"
sesampainya di kantin ternyata ani sudah memboking tempat duduk untuk kita.
"tumen ikut biasanya nyantol" sindir ani
"hmm sibuk dia" jawab gue.
"hmm boleh gabung" tiba tiba vano datang dan meminta ijin untuk bergabung.
Kami pun sma sma melirik dan.
"boleh kok no heehe" putus tika.
"ok makasih" vano pun memilih duduk di samping gue di depan ani ya memang bangku ini posisinya
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher my husband
RandomBANYAK TYPO BERTEBARAN MOHON KLO MENEMUKAN TYPO UNTUK DI KOMENTAR GUYS OK gimana jadi nya kalo kalian di jodohi dengan guru kalian sendiri,,bisa di bayangkan bila kalian bertemu setiap saat. Mau di rumah atau pun di sekolah. ini kisah Selvia putri...