PERGI

97 50 19
                                    

Ale duduk menyendiri,, ia menyeruput teh es nya perlahan.Pandangan nya kosong.

"Hai Al, seseorang menepuk bahu nya dari belakang, Ale menoleh ke sumber suara, seorang laki-laki hitam keling dan keriting tersenyum pada nya.Ale tersenyum berusaha seramah mungkin.

Haikal mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri pada Ale.
Kedua nya saling menyebutkan nama masing-masing.

" Silahkan duduk,, Ale menepuk-nepuk bangku di samping nya.

" Kamu ga makan???Haikal terheran melihat tak ada makanan atau piring kotor didepan Ale.

"Ga Kal, aku masih kenyang.Ale mengusap ngusap perut nya.

" Kamu sendiri?  Ale balik bertanya

"Udah dari tadi selesai nya jawab Haikal.

Haikal adalah salah satu teman sekelas Ale, Ia ramah dan gaya nya agak sedikit nyentrik kata pak Akmal dia jago puisi tapi tak pernah sekalipun puisinya bisa meluluhkan hati perempuan. Kata pak Akmal juga Haikal suka dengan Malika!

" Hmpp Al.

"Ya

" Kamu kok tahu kalau Malika murid terpintar dikelas???Haikal bertanya dgn hati-hati.

"Saya nebak aja kata Ale enteng.

" Jadi td cuma kebetulan??

"Iya mungkin" Ale mnjawab seraya mengangkat bahu nya.

Haikal Manggut-manggut.

         *******************************

Malika sibuk hari itu, akan ada perlombaan menulis puisi antar kelas, ruangan majalah sekolah sangat padat, kertas puisi bertumpuk tumpuk untuk dinilai.Ia bertindak sebagai pengurus dengan empat orang lainnya.

Ada Seruni, Awan, Wenda dan Gilang selaku ketuanya.Waktu mereka untuk menyeleksi tinggal beberapa hari lagi. Malika duduk dimeja nya sambil fokus membaca satu-satu karya para peserta, mata nya sudah mulai lelah dan mengantuk.

Tiba-tiba seseorang memasuki ruangan mereka tanpa permisi.

"Maaf saya mngganggu ujar nya tanpa rasa bersalah. Gilang terkejut dengan kedatangan Ale.

" Maaf kamu bukan anggota kan ???Gilang bertanya. Raut wajahnya menunjukkan kalau ia terganggu dengan kedatangan Ale.
Semua menoleh kearah Ale dan Gilang.

"Bukan, tapi saya kesini ingin bertemu seseorang, ini sangat penting Ale berkata dengan sedikit mengerlingkan pandangan nya pada Malika.
Mendapati itu Malika tertunduk.

"Malika sedang sibuk jd tolong jgn diganggu, silahkn keluar!". Gilang berkata seraya membuka pintu mempersilahkan Ale kluar.

"Baik aku akan keluar kata Ale sambil berjalan mlewati Malika yg membatu kebingungan melihatnya.Tapi dengan sigap Ale menarik tangan Malika,, dengan setengah berlari ia berkata saya pinjam dia cuma beberapa menit!
Gilang terlihat kesal melihat kelakuan Ale.
Ale terus berlari menarik tangan Malika menuju taman sekolah.
Malika melepaskan pegangan Ale dari tangan nya.

" Ada apa sih Al? Malika bertanya dengan nada kesal.

"Ada hal penting yg ingin ku katakan ujar Ale menatap lekat wajah Malika.
Malika mendengus.

" Hal penting?? memang nya kita dekat? memang nya kita teman akrab?? sampai kamu punya hal penting sama aku? Malika tak bisa menyembunyikan kemarahan nya lagi. Ia berbalik ingin meninggalkan Ale. Namun tangan Ale lebih cepat dari gerakan nya, meraih tangan nya tidak mengizinkan Malika pergi. Ale tersenyum seraya memandang Malika. Tapi perempuan didepan nya dingin dan membuang muka.

Malika ( Ongoing / Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang