Pak prabu sungguh tak bisa lagi menahan emosi nya. Ia tak habis fikir kenapa ale bersikap seperti berandalan ketika dewasa. Dulu ale anak penurut, pintar, dan periang. Namun semenjak kepergian ibu nya ale perlahan berubah, ia mulai membangkang, dingin dan mulai membenci ayah nya. Ale menganggap ayahnya lah penyebab ibu nya pergi.
Pak prabu menutup wajahnya dgn telapak tangan nya. Ia benar-benar kalut. Bagaimana mungkin dalam setahun ale pindah sekolah lima kali. Empat kali sebelumnya Ale memang tidak membuat onar tapi dia kabur saat jam pelajaran, setiap hari. Pak prabu berharap banyak ketika kepala sekolah baru tempat Ale belajar mengatakan bahwa ale tidak pernah bolos. Ia mengikuti pelajaran dengan baik. Tapi Ale membuat masalah lain. Berkelahi!
Suara dering handphone nya membuyarkan lamunan pak Prabu, istrinya menelpon.
"Ya halo.
" Halo pa, terdengar suara diseberang sana.
Kamu sudah makan???
"Belum ma,mama sudah makan belum?jgn telat makan jgn sampai sakit ya.
" Mama udah makan pa, tadi dewa datang jadi makan bareng dewa. Papa kok belum makan??ini udah malam lo.
"Iya sebentar lagi.eh dewa tadi datang kerumah???
" Iya pa.katanya dia rindu sama mama nya.anak itu masih bertingkah seolah-olah dia masih kecil pa.barusan dia pulang.
"Dewa tahu ale bikin masalah lagi??mama cerita???
" Enggak pa..mama ga cerita.
"Oh ya syukurlah.besok papa dan ale pulang ma.
" Ale ikut pulang???kenapa??
"Biarkan dia sekolah di jogja di sekolah biasa,,biar kita bisa mengawasi nya.kamu tahu aku menemukan rokok di kamarnya.dia benar-benar membuat ku marah!
" Iya pa.yg penting lakukan yg terbaik buat ale.aku ingin ale mengerti pa kalau aku juga menyayangi nya.sama seperti aku menyayangi dewa"
"Iya.ya sudah ma,,papa mau makan malam dulu,,besok papa telpon lagi.
" Iya pa.selamat makan dan good night.tut tut pertanda telpon dimatikan dari seberang sana.*****
Sementara itu malika baru bisa merebahkan tubuh nya diranjang.ia benar-benar lelah.ruby sudah tidur sejak tadi.teman-teman nya yg lain memilih mengobrol diteras luar.
Malika tiba-tiba ingat dengan amplop yg diberikan ale.ia bangun dari tempat tidur nya.merogoh tas nya tempat ia menyimpan amplop itu.malika memandangi amplop putih ditangan nya.menerka-nerka isi nya.
Perlahan ia membuka amplop itu.ada secarik kertas didalam nya.dengan rasa tak menentu malika membuka lipatan kertas itu.
"Maaf aku tak mengucapkan selamat tinggal.aku tidak punya kekuatan untuk mengatakan itu padamu.karena aku merasa kalau aku akan kehilangan dirimu dengan segera.terima kasih untuk seminggu yg berkesan.
Malika ku!!!!
Aku pulang.
Ale mu!!!
Isi surat ale membuat nafas malika seakan terhenti.ada rasa aneh yg menyeruak didalam dada nya.semacam rasa kecewa yg sulit ia ungkapkan dengan kata-kata.mata nya perih,,tenggorokan nya sakit menahan tangis.ia berusaha menghibur diri namun sia- sia.kenapa ia sesedih ini???apakah ale kekasih nya???apakah ia kekasih ale???tidak sama sekali.ale hanya berkata bahwa ale menyukai diri nya.bukan mencintai.tapi kenapa terasa begitu sakit???jadi bahagia seminggu ini hanya untuk sedih berkepanjangan disisa hidupnya???malika menyeka air mata nya yg terus mengalir tak terbendung.membayangkan esok pagi tak lagi sama.membayangkan meja disampingnya tak lagi dihuni ale.ahhh kenapa begitu cepat???kenapa begitu sakit??.
" Ada apa lika" Vivin yg sejak tadi memperhatikan malika memberanikan diri untuk menegurnya.ia menghampiri malika yg membisu tak memberi jawaban.malika terlihat menghapus air mata yg membasahi pipinya.ia berusaha tersenyum pada vivin.walaupun itu sulit.
"Gak ada apa-apa vin..ujar malika.mata nya sembab dan suara nya jadi aneh karena menahan tangis.
" Kamu menangis???vivin memandang lekat kewajah malika.malika menunduk kan wajahnya berusaha menutupi.
Ia menggeleng pelan.
Tapi vivin tidak percaya begitu saja.ia mengangkat dagu malika.menemukan air mata di sana.melihat kepedihan di mata malika.malika kembali menundukkan wajah nya.kali ini tangis nya sedikit lebih lepas.bahu nya bergetar hebat.vivin melihat malika menggenggam sesuatu.ia menarik kertas itu dari tangan malika.membaca surat dari ale.vivin menatap malika yg masih menangis sesenggukan.ia lalu memeluk malika dengan erat.berusaha menenangkan nya.
Hubungan vivin dengan malika cukup unik.mereka hanya teman satu kamar,,jarang bertegur sapa.jarang mengobrol.tapi entah kenapa disituasi sulit mereka seperti nya saling membutuhkan.saling perduli.saling mendukung.
"Tadi siang aku melihat seseorang memasuki ruang kepala sekolah.mungkin itu ayah nya ale.ujar vivin.ia duduk menjuntaikan kakinya diatas meja belajar malika.aku rasa ayah nya ale bukan orang sembarangan lika.dari cara berpakaian nya seperti orang penting"
"Apa ale pindah sekolah karena kejadian beberapa hari yg lalu vin?ujar malika.
" Bisa jadi.mungkin ayahnya tidak mau terjadi hal yg lebih fatal lagi"
"Aku bisa apa vin?ujar malika.suaranya mulai bergetar menahan tangis.
"Maksud kamu???
" Ya aku bisa apa untuk mencegah ale pergi.
"Kamu tidak bisa apa-apa malika.kamu hanya bisa belajar tanpa ale dalam hidupmu sekarang.anggap ale tidak pernah ada dalam hidupmu"
"Kata-kata mu itu membuatku tambah sakit vin.bagaimana bisa aku menganggap ale tak pernah ada vin.
" Malika...kamu fokus belajar untuk kelulusan nanti.jangan ingat cinta tapi ingat cita-cita mu.kemana kamu akan melanjutkan pendidikan mu.kita kejar beasiswa bersama lika!!!
Lupakan cintamu untuk sementara waktu.ujar vivin memberi semangat.malika tersenyum.apa yg dikatakan vivin benar adanya.ia harus dapatkan beasiswa itu.walaupun tidak diluar negeri setidaknya ia bisa kuliah di indonesia di Universitas ternama.*****
Keesokan hari nya ale sudah tak terlihat lagi.malika mulai berdamai dengan keadaan.setidaknya walaupun ia kehilangan ale tapi ia tidak kehilangan semangat belajar nya.walaupu sulit dan terasa aneh namun ia mulai melupakan ale.walaupun tidak sepenuh nya ia bisa menghapus memory tentang lelaki itu.ia masih tetap saja rindu.bahwa ia sadar setiap manusia pada waktu yg ditentukan akan merasakan memiliki kehilangan.
Malika...mulai menikmati rindu yg menggebu.kadang manis terkadang juga getir,ah mudah saja bibir nya berkata kalau ia telah melupakan lelaki itu,,namun ketika bibirnya betkata hati nya merasa sakit,sedih,kecewa,,tapi pelarian terbaik nya adalah menyibukkan dirinya dengan belajar,,demi orang orang-orang yg menyayangi nya.gilang yg selalu berusaha mendekati nya mulai jenuh karena yg ia Terima hanyalah penolakan.gilang tahu bahwasanya rasa cintanya pada malika tidak harus berbalas rasa cinta juga.gilang mulai menganggap malika sebagai sahabat nya,,terkadang sulit namun ia bisa mengatasi nya dgn cara dewasa.
Waktu melesat cepat bak busur panah,,kelulusan didepan mata..
Malika mengikuti ujian untuk program beasiswa.
Ia lulus di Universitas negeri di Yogyakarta begitu juga dgn ruby dan gilang.sedangkan vivin lulus dibandung.*****
Hampir setahun ale terpisah jarak dengan malika.namun bagi ale setahun rasa bak sewindu,,rindu selalu mengusik kalbunya.meronta dirongga dada.tapi ia bisa apa.rindu itu nyata nya hanya membuat susah hidupnya.ia tak punya obat untuk mengobati rasa itu.ia tak punya poto untuk ia pandangi atau pun nomor telpon untuk ia hubungi.ia mencoba mencari akun malika di social media tapi nihil.ribuan akun bernama malika yg muncul namun tak satupun milik malika yg ia cari.ale mulai putus asa,,mungkin ia dengan malika tidak akan bertemu lagi.mungkin ia harus menerima situasi aneh ini.ia menghela nafas panjang.
Tok tok tok suara ketukan pintu membuyarkan lamunan ale.
"Siapa???"
"Ini bibik den" Terdengar jawaban dari luar.
"Masuk bik" Sahut ale singkat.bik imah masuk membawa nampan berisi semangkuk bubur dan air putih.
"Den ale sarapan dulu ya.ini bibik bikin bubur special buat den ale,,,khusus!!!kata bik imah sambil meletakkan nampan diatas meja samping tempat tidur.ale diam tidak menjawab ia masih belum lapar.entahlah sakit yg ia derita beberapa hari ini tidak begitu membuat nya tersiksa dibandingkan rasa rindu yg ia pendam setahun lamanya.
" Iya bik,,nanti saya makan kalau saya sudah lapar jawab ale tersenyum.
"Den ale harus segera sarapan ya setelah itu minum obat supaya lekas sembuh" Ujar bik imah.
Ale tersenyum kembali.ia merubah posisi tidur nya jadi bersandar dikepala tempat tidurnya.
"Bibik sibuk???"
"Enggak den,,semuanya udah beres ujar bik imah.
"Mama udah berangkat kerja bik??
" Udah dari tadi den"
"Bibik ga capek berdiri terus dari tadi,,duduk sini bik,,aku butuh temen ngobrol" Ale tersenyum.meskipun bik imah baru mengenal ale lima tahun tapi rasa nya seperti ia merawat ale dari bayi.ale begitu hangat,begitu lembut kepadanya.tp berbeda jika ale bicara dengan ayah nya.ia bisa begitu dingin dan keras.bik imah meraba kening ale memastikan suhu tubuh ale sudah turun atau belum.panasnya mulai turun batin bik imah.ale memegang tangan bik imah yg masih meraba kening nya,,ia genggam tangan yg mulai keriput itu.
"Bibik pernah rindu???ujar ale membuka pembicaraan.bibik yg tadi menatap nya tersenyum.
" Pernah lah den,,di dunia ini semua orang pasti pernah merasakan rindu,,memang nya kenapa den ale bertanya seperti itu sama bibik?
"Aku sedang rindu bik" Ujar ale,,tatapan mata nya menerawang.
"Oh ya???rindu sama siapa???sama neng nadia ya??bik imah menerka.
" Bukan bik"ujar ale.ia menghela nafas.
"Lalu sama siapa???punya pacar kok rindunya sama yg lain ujar bik imah lugu.
" Sama seseorang yg dulu saya temui disekolah sebelum saya pindah kesini bik"
Bik imah mengkerut kan kening nya.
"Pasti dia cantik ujar bik imah.keriput nya terlihat jelas saat ia tersenyum.
" Ia kayak bibik kata ale sambil mencubit mesra hidung bik imah.
"Ah aden bisa aja" Bik imah tersipu.
"Bagaimana rasa nya bik???
" Apa nya den???
"Ya rasa rindu lah bik ujar ale menahan tawa melihat wajah polos bik imah.bik imah tersenyum simpul.tangan ale masih menggenggam tangan nya.
" Hmp...bibik juga ga tahu den.tp yg jelas rindu itu diciptakan oleh jarak dan waktu.jadi den ale harus sabar menunggu waktu nya tiba.mudah-mudahan rindu aden segera terobati ya??ujar bibik.
Ale tersenyum.
"Titip ya bik??
" Titip apa den??
"Titip doa kalau bibik sholat,doain ale supaya rindu nya segera terobati ujar ale tersenyum.
" Kan den ale sering sholat,,bisa doa sendiri"
"Udah bik tapi gak dikabulin deh kayaknya,,mungkin tuhan marah karena ale sering ngelawan sama papa.ujar ale setengah bergurau.
" Hehehe den ale bisa aja.sip!!!bibik slalu doain den ale setiap bibik sholat.tak perlu diminta.
"Ya sudah den ale makan ya buburnya udah dingin tu nanti gak enak lagi ujar bik imah sambil berdiri dari tempat tidur ale.
Ale meraih tangan bik imah yg hendak keluar dari kamar nya.
" Suapin bik ujar ale mengerlingkan matanya menggoda bik imah.
"Ih den ale ada-ada aja.geli bibik kalo nyuapin bayi bangkotan ujar bik imah tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malika ( Ongoing / Revisi )
RomansaKala cinta pertama dimasa lalu tiba-tiba menghilang dan sulit untuk dilupakan. Dalam pencarian cinta pertama nya. Malika mengalami kejadian yg tak terduga dan bertemu dengan laki-laki yg berhasil mencair kan hati nya yg beku. Ketika benih-benih cint...