HUJAN DAN AIR MATA

58 42 10
                                    

Malika masih sibuk didepan laptopnya.banyak tugas kuliah yg harus ia selesaikan malam ini.matanya sudah mulai lelah tapi ia masih tetap memaksakan diri.ia melirik jam weker pemberian ibunya sudah menunjukkan pukul setengah satu malam.ia mulai menguap.
Matanya sudah tidak bisa kompromi lagi.ia terlelap dimeja.
Pagi nya suara dering telpon membangunkan nya.telepon dari ruby.dengan malas ia mengangkat nya.
"Halo by....
" Lika kamu belum bangun???ini udah jam berapa???kamu ada presentasi kan pagi ini???
Ruby melihat jam.ia terkejut karena sudah kesiangan.ia Buru-buru mematikan telpon ruby.berlari kekamar mandi.
"Ah tidak sopan!!!ujar ruby karena malika tiba-tiba mematikan sambungan telepon nya.
Malika bergegas mencari kendaraan.ia tak henti-hentinya melihat jarum jam ditangannya.rambutnya terlihat semrawut karena tidak ia sisir.

*******
Siang itu malika,ruby dan gilang makan siang bersama dikantin kampus.
" Gimana tadi lika???ujar gilang membuka pembicaraan.
"Apanya???ujar malika sambil menyedot es teh manis.
" Presentasi mu.ujar gilang.
"Ohh...cukup memuaskan kata malika singkat.ia melirik ruby yg khusyuk menikmati bakso kesukaannya.
"Ruby kamu dari tadi kok diam aja ujar malika.
" Sedang makan tidak boleh bicara kata mbahku ujar ruby ngeles.
"Alah bilang aja laper!!!ujar gilang sambil menancapkan garpu kedalam mangkok bakso milik ruby.
Ruby memukul tangan gilang.
" Awww sakit by...ujar gilang sambil mengelus tangan nya yg dipukul ruby.
"Makanya jangan pecicilan ujar ruby,matanya melototi gilang.
Malika tersenyum melihat tingkah kedua teman nya itu.malika tahu ada rasa yg tak biasa diantara ruby dan gilang tapi entah kenapa keduanya tak pernah mau mengakuinya.
" Oh ya lang...ada salam dari ibuku ujar malika
Gilang terlihat heran.pasalnya ia tidak kenal dgn ibunya malika.
"Dan ucapan terimakasih karena sudah bantu aku nyari kos kosan lanjut malika.
" Ooooo...ujar gilang.salam balik ya buat ibumu,,,bilang kalau aku itu adalah teman mu yg bisa kamu andalkan selama dijogja ujar gilang sedikit menyombongkan diri.
"Iya iya ujar malika.
Oh ya aku duluan ya ada sesuatu yg harus aku beli ujar malika sambil mengenakan tas nya yg sejak tadi ia taruh diatas meja.
" Loh loh loh mau kemana??ujar ruby.
"Nggak perlu tahu ujar malika mengerlingkan matanya seraya melangkah pergi.
Ruby dan gilang hanya bisa melongo melihat malika pergi meninggalkan mereka berdua.malika sengaja meninggal kan ruby dan gilang supaya ada waktu untuk mereka bicara berdua tanpa dirinya.malika tahu jika dua insan itu saling menyukai satu sama lain.

*****""
Sore itu langit tak seperti biasanya.warna senja yg slalu malika kagumi sedang malas menyapa.yg ada hanya rintik hujan memeluk bumi.malika baru keluar dari toko buku setelah seharian berada disana.kadang jika rindu menyergap nya hanya buku yg bisa ia jadikan sebagai pelarian.malika berteduh didepan pintu keluar toko buku.ia menunggu hujan sedikit reda.tetesan hujan yg jatuh makin deras tak ada tanda-tanda akan berhenti.jam masih menunjukkan pukul lima sore namun gelapnya sudah seperti larut malam.
Orang berlalu lalang didepannya memakai payung atau jas hujan.sialnya ia lupa membawa payung lipatnya yg biasanya slalu ada didalam tas nya.ia baru ingat jika awal September hujan mulai turun,,dengan lembut,,dengan mesra namun dengan arogan nya ia akan memonopoli bumi sepanjang bulan yg berakhiran " Ber".membuat susah untuk beraktifitas.
Semenjak ale pergi malika tidak menyukai hujan.entah kenapa ketika hujan turun bayangan tentang ale dengan liar muncul dibenaknya.masih terlukis jelas dlm ingatan nya.bagaimana ale tersenyum.cara ia berjalan dan menyapa ketika mereka bertemu dikelas disetiap pagi.
Malika kadang membayangkan bagaimana rupa ale sekarang.walaupun baru satu tahun tp terasa begitu lama baginya.biarpun hanya satu minggu tapi ale berhasil menghuni hatinya selama ini.malika masih berharap untuk bertemu walaupun hanya sekedar mengucapkan "hai" Atau lebih pedih nya,,,hanya untuk mengucapkan "selamat tinggal".tak mengapa baginya,,yg penting ia bisa bertemu dan menyapa ale lagi meskipun itu untuk terakhir kali nya.tiba-tiba air mata itu mengalir disudut Matanya.dengan cepat malika menyekanya.
Ia mengedarkan pandangan nya kesekililing jalanan yg nampak basah,,pandangannya terhenti pada seseorang diseberang jalan.malika merasa mengenal orang itu.
" Ale!!!!ujar malika setengah berbisik kepada diri nya sendiri.ia melihat ale diseberang jalan setengah berlari dalam hujan menuju basement parkiran.walaupun dihalangi rintik hujan malika yakin kalau itu benar-benar ale.
"Aleeee!!!!malika berteriak memanggil namun suara malika seperti nya hilang ditelan hujan.malika nekat berlari mengejar ale dalam hujan.berteriak memanggil nya namun ale tidak mendengar nya.langkah ale terus menjauh dari malika.
Teriakan malika Sia-sia.malika berusaha mengejar ale,,ia menyeberangi jalan tanpa memperhatikan kendaraan yg lewat dan gubraaaakk!!!!
Tubuh malika terjatuh di aspal.ia melihat darah mengalir dikakinya.kepalanya pusing penglihatan nya mulai gelap.
Ia melihat orang-orang mengerumuni nya.mereka terlihat panik.malika melihat seseorang memangku dan memboyong nya kedalam mobil.setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi.gelap!

Malika ( Ongoing / Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang