Bab 2

54 11 3
                                    

***Love Letter***
*
*
*
***Happy Reading***

"Jadi, si letter girl itu Kei?"

"Hah?"

Langit mendengus melihat Ezra yang cengo akan pertanyaannya itu, oh ayolah meskipun teman-temannya yang lain dapat dibodohi tapi Ezra melupakan dirinya yang pandai membaca situasi. Bahkan ia tahu sebelum gosip sahabatnya itu berpacaran dengan Kei. Lalu darimana Langit tahu? Itu semua karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri sosok Kei yang memasukkan surat pada loker Ezra. Hanya saja yang membuat Langit tak habis pikir adalah, selama ini ia sama sekali tak melihat pancaran rasa kagum atau suka pada diri Kei untuk Ezra, lalu kenapa bisa Kei menyatakan cinta untuk Ezra? Atau mungkin selama ini Kei adalah aktris yang pandai berakting?

"Tapi, Kei itu sahabatnya Allura dan Thalita kan?" Tanya Langit lagi. Ezra sendiri hanya mengangkat bahu acuh, sekedar informasi Allura adalah kekasih dari Nash sang sepupu sedangkan Thalita sendiri merupakan teman satu sekolah Langit dulu, jika ditanya apa Ezra dekat dengan mereka maka jawabannya tidak. Karena selama ini, Ezra memang malas jika harus beramah tamah dengan para perempuan yang kebanyakan merepotkan diri sendiri dan orang lain. Ah tapi ada satu pengecualian sih dan dia sangat berisik dan merepotkan.

"Trus kalau Kei sahabat mereka, gue nggak bisa pacaran sama dia gitu?" Tanya Ezra santai, Langit memutar manik matanya malas. Sebenarnya bukan itu maksudnya, ia hanya ingin tahu apa Ezra tahu jika Kei itu tak menyukainya?

"Bukan itu, tapi begini. Ini menurut pandangan gue, sejak kapan Kei suka sama lo? Jangan berlagak bego, kita tau dengan jelas bahwa dia selama ini biasa aja sama lo!" Kali ini Ezra yang seketika bungkam, baiklah diantara Davin dan Langit, hanya Langit lah yang begitu peka maka tak heran jika Ezra tidak dapat berbohong dari Langit yang sudah begitu mengenalnya luar dalam.

"Lo benar, dia memang nggak suka gue, tapi bisa gue pastiin kalau dia akan jatuh cinta sama gue!" Langit terkekeh mendengar ucapan Ezra itu, ayolah sejak kapan sahabatnya yang playboy itu serius memikirkan kekasih dan cinta-cintaan?

"Okey, terserah lo deh Zra yang penting lo bahagia." Ejek Langit yang sebenarnya adalah doa sang sahabat.

"Sial!" Langit terbahak keras saat Ezra mencoba untuk memukul bahunya keras, tetapi karena sudah begitu mengenal sahabatnya itu Langit dapat menghindari pukulan temannya itu.

"Gaes, bantuin gue dong!" Langit dan Ezra menoleh dan mendapati sosok Davin yang  berjalan mendekat dengan membawa beberapa makanan serta minuman itu. Sejenak, obrolan tentang Kei tertutup dan ketiga cowok itu sibuk mengejek satu sama lain.

*****

"Lo beneran jadian sama Ezra?" Kei meringis pelan dan mengangguk dengan wajah tersiksa di hadapan Thalita, dibanding Allura, gadis itu memang lebih terbuka dengan Thalita meskipun tak ada yang tahu jika Kei mempunyai rahasia besar. Ah ralat, hanya Ezra yang tahu akan rahasianya tersebut.

"Kok bisa?" tanya Thalita tak habis pikir, dia sangat tahu Kei yang selama ini memang tak ada tanda-tanda jika Kei menyukai sosok Ezra.

"Itu...jadi, gue sama sekali nggak tau kalau berakhir seperti ini. Gue suka sama seseorang dan sialnya gue salah ngasih surat buat sosok yang gue sukai itu. Dan Ezra menemukan surat itu, jadi dia hanya mau main-main aja jadiin ceweknya." Jelas Kei sedikit berbohong, tak mungkin juga kan Kei jujur mengatakan bahwa ia ingin mengungkapkan isi hatinya pada sosok Nash, dimana lelaki itu sendiri kekasih dari sahabatnya Allura.

Thalita yang mendengar penuturan Kei hanya dapat menghembuskan napas panjang, ayolah siapa yang ingin bermain-main dengan sosok Ezra yang kerap menjadikan para cewek mainan semata atau hanya untuk bahan tertawaan.

LOVE LETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang