***Love Letter***
*
*
*
***Happy Reading***"Ezra punya pacar baru? Lo yakin? Setahu gue dia belum memiliki target siapapun."
"Tapi itu yang gue denger Sa, bahkan udah banyak yang liat mereka berdua jalan barang kok!"
Princessa menatap sahabatnya Zeevana dengan dahi mengkerut bingung, apalagi dirinya baru kali ini mendengar Ezra memiliki pacar yang begitu jauh dari tipe mantan-mantannya dulu. Ya, Ezra terkenal playboy dengan suka berganti-ganti pacar, tapi Princessa tahu bahwa semua itu hanya untuk permainan saja. Karena memang dirinya merupakan tetangga, sahabat sekaligus stalker cowok itu sedari dulu. Maka tak heran jika Princessa yang sudah tergila-gila dengan Ezra merasa tenang karena cukup tahu bahwa cowok itu tak pernah serius menjalin hubungan. Apalagi dengan tipe cewek populer, cantik dan begitu dikagumi banyak cowok semakin membuat Ezra bersemangat mempermainkan mereka dan menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang cowok berbudak cinta. Ya semua hanyalah kepuasan semata cowok itu. Tapi kini dia mendengar dari sahabatnya bahwa Ezra memiliki kekasih yang bahkan dari luar begitu berbeda dari para mantan Ezra yang lain.
"Tadi lo bilang dia siapa?" Tanya Princessa menatap Zeevana.
"Kei, teman sekelas Ezra. Sahabat baik Allura dan Thalita."
"Tunggu, dia yang suka sama Thalita dan Allura? Cewek biasa kayak gitu? Lo yakin?" Princessa sungguh tak percaya, Ezra berpacaran dengan gadis biasa. Ayolah seluruh IHS juga tahu betapa cantiknya Allura dan juga Thalita, meskipun kelakuan Thalita lebih ketus dan berlidah tajam tak membuat gadis itu pudar kepopulerannya.
"Pasti ada sesuatu, gue yakin itu." Gumam Princessa, Zeevana hanya mengangkat bahu acuh. Itu urusan Princessa, meskipun menyukai Ezra, sahabatnya itu tidak pernah bersikap bar-bar dengan melabrak langsung para mantan Ezra. Jadi bagi Zeevana situasi masih aman.
"Lo nggak lagi ngerencanain sesuatu buat Kei kan? Ingat, dia sahabat Thalita dan kita semua tau gimana sosok Thalita ini." Ujar Zeevana, Princessa hanya terkekeh geli dan mengangkat bahu. Dirinya pun juga tidak tahu, terlebih sejauh ini dirinya belum begitu mengenal Kei. Kalaupun baginya Kei ancaman, maka dia pun akan bertindak.
"Kita liat aja nanti," bisik Princessa santai yang membuat Zeevana menggeleng kecil melihat tingkah sahabatnya itu.
*****
"Oh ya, buat kostum kata Lolita hampir semuanya udah beres kok, tapi katanya dia kesulitan buat nyari kostum dracula dan beberapa karakter lain. Besok tinggal hias kelas aja." terang Frisha yang tengah membaca ulang note berisi barang yang harus mereka beli hari ini. Seperti keinginan gadis itu kemarin, karena tiga hari dari sekarang kegiatan klub ditiadakan dan digantikan dengan kesibukan mempersiapkan festival nanti. Dan karena tugas mereka sudah selesai, kini mereka tengah berada di perjalanan menuju ke sekolah dengan barang-barang yang sudah mereka beli.
"Gue tau tempat kenalan yang biasa nyewain kostum halloween." ujar Langit yang menatap Frisha dari kaca kemudi.
"Eh beneran? Kemungkinan mahal nggak ya?" Kali ini yang bertanya adalah sosok Fani yang duduk tepat dibelakang kemudi.
"Kalau cuma sehari sih mungkin nggak akan terlalu mahal, gimana mau kesana?"
"Boleh."
"By the way, ini nggak bisa gitu gue duduk didepanan dikit? Plus gue laper." Langit melirik Davin yang duduk sendirian di bangku paling belakang beserta belanjaan mereka, membuat Langit terkekeh geli.
"Suruh siapa lo ikut, lagian lo juga bukan anggota kelas kita." Balas Ezra yang duduk disamping Langit dengan mata tertutup.
Karena merasa bosan Davin memang memutuskan untuk mengikuti kedua sahabat dan juga kekasihnya itu berbelanja, tapi lihat apa yang mereka lakukan kepadanya? Cih, jika bukan karena Frisha dirinya juga tidak mau duduk dibelakang seorang diri. Melihat hal itu, Fani dan Frisha hanya dapat tertawa geli. Sedangkan Kei yang duduk diantara kedua gadis itu hanya tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LETTER
Teen FictionCalendre Kei Ashana menyukai sosok Nash, kekasih dari sahabatnya sendiri. Tanpa sadar memasukkan surat cinta yang telah dibuatnya sepenuh hati ke dalam loker milik Nash, sayangnya disaat dia menyesal telah melakukan hal itu. Surat cinta yang telah d...