★彡 duα

383 298 380
                                    

₊˚ˑ༄ؘ happy reading!

terik matahari siang hari ini sangatlah menyengat. di sinilah ketiga sahabat itu berada, di taman belakang sekolah.

mereka sedang bersantai di bawah pohon rindang di sana sambil meminum air mineral milik masing masing.

mereka telah menyelesaikan hukuman lari di lapangan basket 10 keliling.

"kapok dah gue ga mau lagi berisik di jam bu susi."

"samaan, gue ga mau kalo betis gue yang kecil dan mulus ini gede nantinya gara gara keliling lapangan mulu."

"alah lebay lo berdua." ucap kanaya masih kesal mengingat kejadian di lapangan tadi.

"napa lo nay hah?" tanya nasya sambil menahan tawanya.

"makanya, lain kali kalo bikin rencana tuh mikir dulu pake otak, hahaha!" ucap aurel tertawa terbahak melihat temannya yang satu itu.

"kasian gue liat lo nay.." ucap nasya sok prihatin.

"au ah galau gue hari ini!"

"seorang kanaya bisa galau juga ternyata." ucap aurel menggeleng kepalanya.

• • •

bel pulang sekolah berbunyi dan seluruh siswa berhamburan keluar kelas berlarian seperti anak ayam. ketiga sahabat itu pun keluar kelas bersama dan mereka berpisah di depan gerbang sekolah.

aurel pulang di jemput oleh sopirnya, nasya pun sama. seharusnya kanaya ingin pulang memesan gojek karena kakinya sudah sangat lelah hanya untuk berjalan.

tapi karena uang saku miliknya habis, jadi terpaksa ia harus jalan kaki untuk sampai ke rumah.

saat di perjalanan dan ingin menyebrang, tiba tiba ada mobil yang hampir saja ingin menabrak gadis itu. untung saja mobil itu langsung menginjak pedal rem mendadak.

kanaya yang terkejut pun refleks saja berteriak marah pada orang yang hampir saja menabraknya, "heh kalo nyetir tuh pake mata dong!"

orang itu segera keluar dari mobil. kanaya makin di buat terkejut melihat orang yang keluar dari mobil yang baru saja hampir menabraknya tadi.

"lo yang salah, udah tau ada mobil main lewat aja." jawab orang itu datar.

"ah r-rachel ternyata, g-gue tadi kaget, jadi maaf ya udah marah marah sama lo.."

tak lama gadis itu mempunyai sebuah ide cemerlang.

"akh, aduh sakit!"

kanaya berpura pura kakinya sakit dan terjatuh agar dirinya bisa modus di tolong oleh lelaki itu.

sedangkan rachel hanya berdiam diri dan acuh melihatnya.

"tolongin kek, orang lagi kesusahan ini." ucap kanaya sambil mengulurkan tangannya agar lelaki itu menolongnya.

rachel menghela nafasnya, ia sangat lelah, niat ingin segera cepat cepat pulang agar bisa beristirahat dan tidur, tetapi terhalang oleh gadis yang hampir saja di tabraknya ini.

"nyusahin." balas rachel memutar bola matanya malas.

tetapi, sebagai seorang lelaki yang mempunyai rasa tanggung jawab yang besar, rachel pun menolong kanaya dan membawanya ke dalam mobilnya.

end to start Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang