₊˚ˑ༄ؘ happy reading!
bel pulang sekolah akhirnya berbunyi sangat nyaring. semua siswa siswi keluar berbondong bondong dan ingin cepat cepat pulang ke rumah masing masing. rachel dan kedua temannya pun juga ikut pulang pastinya, seperti siswa siswi lainnya.
"lo berdua duluan aja." ucap rachel pada kedua temannya.
"mau ke mana lo?" tanya dito penasaran.
"ada beberapa kertas yang harus gua urus sekarang di ruang osis."
rachel memang menjadi bagian anggota organisasi osis dan malah ia yang menjadi ketua osis di sekolah ini. tetapi karena sekarang ia sudah menginjak kelas 12 dan sudah harus fokus pada ujian, posisinya menjadi ketua osis pun sudah tergantikan oleh adik kelasnya.
dan sekarang ia masih sedikit membantu anggota osis adik kelasnya jika ada yang membutuhkan bantuannya. seperti sekarang ini.
"jadi lo ga ikut maen?" tanya darka memastikan.
"ikut, ntar gua nyusul."
darka dan dito pun mengangguk dan setelahnya pergi ke arah parkiran guna mengambil mobil dan setelahnya mereka pun pergi dari halaman sekolah.
saat ini rachel tengah sibuk mengurus berkas berkas penting di ruang osis. setelah setengah jam lamanya ia berkutat dengan berkas berkas itu, ia pun akhirnya bisa pulang juga.
saat ia berjalan menuju ke arah lapangan ia seperti melihat seseorang tergeletak pingsan di sana. ia pun menolong seseorang itu dan mengangkatnya sampai ke parkiran sekolah dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
entah kenapa ia mau menolong seseorang itu dan membawanya ke apartemennya. padahal sebelumnya ia tidak pernah mau membawa seseorang asing ke dalam apartemennya, kecuali kedua sahabatnya.
ia pun segera melajukan mobilnya dari sana.
• • •
kanaya terbangun.
ia perlahan membuka kedua matanya, setelah terbuka yang pertama sekali ia lihat adalah seorang pangeran yang sedang berdiri di samping tempat tidurnya.
"ini gue mimpi apa ya? bangun bangun udah ngeliat rachel ada di sini aja,"
"ini beneran mimpi deh, kalo nyata mana mungkin coba rachel ada di sini? semoga mimpi ini bertahan lama!" lanjutnya dengan senyam senyum tak jelas.
"lo ga mimpi."
"ah masa sih?" ucapnya sembari tertawa dan tak percaya.
rachel pun sedikit membungkukkan tubuhnya dan mendekatkan diri pada kanaya, gadis itu berpikir bahwa rachel akan menciumnya, kanaya pun menutup kedua matanya dan segera saja memonyongkan bibirnya.
ternyata rachel meletakkan telapak tangannya di dahi gadis itu untuk mengecek apakah suhu di tubuhnya sudah turun atau belum.
suhu tubuhnya masih panas dan ternyata gadis itu terserang demam gara gara ia di hukum di lapangan tadi.
gue pikir rachel mau nyium gue tadi, eh tapi kok pas dia megang kening gue tadi kerasa nyata yaa? batin kanaya mulai heran.
"kok kaya nyata yaa?" gumam kanaya.
"ini nyata."
kanaya masih sedikit memandangi wajah rachel dan setelahnya ia mencubit lengannya sendiri.
"aduh sakit, berarti ini beneran nyata dong?" gumamnya dan mendadak ia merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih kencang.
ia pun langsung terduduk dan pandangannya segera melihat sekeliling dan ia baru sadar jika dirinya saat ini bukannlah berada di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
end to start
Diversoskanaya, feranasya dan aurellia. kebiasaan yang sering di lakukan ketiga gadis itu di sekolahnya, yaitu berburu cowo cowo ganteng atau yang biasa di sebut anak jaman sekarang, cogan. dan terlebih lagi saat ketiga gadis itu melihat dan bertemu denga...