★彡 delαpαn

220 189 162
                                    

₊˚ˑ༄ؘ happy reading!

akhirnya darka memutuskan untuk datang ke tenda tempat nasya dan aurel berada. mungkin saja kedua teman kanaya itu tahu keberadaan kanaya saat ini.

"lo gimana sih kan lo yang dari tadi sama kanaya!" ucap aurel kesal.

"iya gua bisa jelasin, gua ga ada niat buat ninggalin kanaya, gua tadi tuh kebelet. makanya gua ninggalin dia aja kek gitu, pas gua balik lagi dia udah ga ada di tempat."

"pokoknya gue ga mau tau, lo harus cari kanaya malem ini juga!" balas aurel emosi.

"udah rel sabar dulu ga usah marah marah gitu ah," ucap nasya menenangkan aurel.

"pokoknya kalo terjadi apa apa sama kanaya, lo harus tanggung jawab!" lanjut nasya pada darka.

"iya gua minta maaf."

"eh kenapa nih, kok pada tegang?" ucap dito yang tidak sengaja lewat di depan mereka bersama rachel.

"kanaya hilang di hutan waktu nyari kayu bakar, gara gara darka ninggalin dia gitu aja!" jawab aurel masih dengan kekesalannya.

saat mendengar ucapan aurel, rachel langsung berlari begitu saja dan meninggalkan mereka semua.

"eh woi mau ke mana lo chel?" teriak dito yang sudah pasti tidak dapat di dengar lagi oleh oknumnya.

• • •

rachel tidak tahu kenapa saat mendengar kata kanaya hilang ia langsung panik dan khawatir begitu saja. padahal dirinya dekat saja tidak dengan gadis itu.

"KANAYAA LO DENGER GUA GA."

"KANAYA LO DI MANA? LO DENGER GUA GA."

"KANAYAAA!"

dia sama sekali tidak mendengar tanda tanda adanya kanaya di sini. rachel tidak menyerah begitu saja, dia tetap terus mencari kanaya hingga gadis itu ketemu.

sekarang hari semakin lama semakin larut. rachel semakin tambah khawatir terhadao sesuatu yang menimpa gadis itu nantinya.

rachel sudah mulai lelah mencari kanaya ke sana sini tetapi tetap saja tidak menemukan kanaya. lelaki itu sudah ingin menyerah saja, tapi saat ia ingin balik lagi ke tempat camping, ia mendengar suara isakan seseorang yang tak berada jauh darinya.

"ada orang di sana?" teriak rachel untuk memastikan itu orang atau bukan.

"ada orang di sana?!" teriak rachel sekali lagi.

"TOLOONG!"

"gua yakin itu kanaya!" monolog rachel sambil menuju ke arah sumber suara.

"kanaya?" ucap rachel untuk memastikan itu kanaya atau bukan.

"hiks mama kanaya takut maa!"

ternyata benar itu gadis yang di cari rachel sedari tadi.

"ini gua rachel." ucap rachel menenangkan kanaya.

end to start Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang