My Yandere Girl

My

DLDR

================================================================================

HATE

Tohoku Elite Apartement

06:09 a.m

Kamar luas bernuansa Monokrom ini terasa hangat. Lampu tidur yang berada diatas nakas masih menyala. Sinar matahari nampak malu-malu menunjukan cahaya hangatnya. Cahaya kuning pucat muncul dari celah-celah jendela yang tidak tertutup gorden putih yang menggantung.

Sementara paduan suara fajar masih bernyayi, seorang gadis penghuni kamar masih bergelung nyaman di kasur queen size miliknya. Jika diteliti menggunakan teropong atau lensa pembesar - mikroskop - jika perlu, akan terlihat wajah cantiknya yang kini berubah menjadi danau air terjun disudut bibir mungilnya. Iuhhh.

Brukk

Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, Sakura bangkit dari ubin , saksi tempat terpelosoknya sosok merah muda dengan air terjun yang indah di sudut mulutnya.

"Sialan!" umpatnya. Emerald nya melirik jam digital yang berada di nakas. Dengan malas ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini libur sekolah, tapi ia harus menghadap atasannya yang dikenal kejam - tidak untuknya- oleh partner kerjanya. Menurutnya, atasannya itu adalah bos paling menyenangkan. Bagaimana tidak? tentu saja karena ia tidak pernah menerima kekejaman atasannya itu selama ia tidak gagal dalam menjalankan tugas.

Setelah membersihkan diri, Sakura lekas berbenah dan menyiapkan sarapan. Roti isi dengan mayo dan saus, jangan lupakan susu cokelat hangat. Uhh, sarapan yang lezat?

Sembari memakan sarapannya, Sakura meraih ponsel pintar yang berada di atas meja makan. Membuka aplikasi chat dan membaca pesan-pesan yang masuk diponselnya. Kebanyakan dari grup kelas, Ino, dan nomor-nomor laki-laki yang menembaknya yang tidak ia simpan dan tentu saja ia tolak. Sungguh, kasihan.

Tapi atensi Sakura teralih sepenuhnya di nomor tak dikenal. Mengiriminya pesan tadi malam.

From: Unknown Number

10:23 p.m

Sakura?

Kening Sakura menyergit bingung. Siapakah gerangan yang mengiriminya pesan? Biasanya jika ada laki-laki yang menghubunginya pasti to the point langsung menyatakan perasaannya dan mengutarakan maksud dari ungkapan tersebut yang pastinya menjurus menjadi sepasang kekasih. Tapi ini, hanya memanggil namanya. Dengan rasa penasaran yang berlebih, Sakura melihat profil pemilik nomor.

"U.S?" gumamnya. Hanya nama itu yang berada di sudut foto profil dibawah nomornya. Yang lain hanya opsi-opsi pesan, nomor telepon, dan info yang bertuliskan 'Urgent only'.

Dengan gerakan slow motion, ia membuka pesan tersebut kemudian membalasnya.

To: Unknown Number

07:12 a.m

Siapa?

===========================================================================

"Sialan! Jika tahu seperti ini aku tidak akan mau melakukannya." Seorang pria berbadan jangkung mengumpat untuk kesekian kalinya. Ia berada di sebuah pabrik yang sudah tak terpakai. Bersama teman-temannya yang lain yang tengah menatapnya dengan pandangan sinis.

"Kau pikir kita tidak, hah?! Karenamu kita semua dalam bahaya." Ujar pria dengan rambut jingga panjang. Tato yang berada dilehernya pun masih terlihat diantara surai jingganya.