D

664 90 7
                                    

DLDR
.
.
.
.
"Sasuke-san?" Sakura melepaskan pelukan Sasuke. Apakah ia ditolak? Lucu sekali, seorang Uchiha tampan ditolak?

Sakura memandang Sasuke yang masih menunduk dan terdiam. Mendengarkan ucapan Sakura yang mungkin akan menyakitkan baginya. "Sasuke-san, tatap aku selagi aku berbicara." Tegasnya. Sasuke mendongak menatap Sakura yang masih berdiri didepannya, sementara ia masih terduduk di kursi meja perawat. Kini tak ada lagi rona merah diwajah mereka, tetapi diganti dengan wajah serius.

"Katakan." Ucap Sasuke memecah keheningan. Sakura terkejut mendengar nada Sasuke yang sedikit, kesal? Apa dia berpikir aku akan menolaknya? Lucu sekali Uchiha ini. Sakura tersenyum geli. Hal itu mengundang tanya bagi Sasuke. Apakah pernyataan cinta Sasuke Uchiha begitu absurd sehingga gadis itu menertawakannya? Tapi Sasuke lebih memilih diam

"Kau itu sangat manis saat cemburu. Hingga kau mengatakan cinta padaku. Apakah pesona seorang Haruno begitu memikatmu, heh?" Seringai mengejek begitu kentara di wajah Sakura. Sasuke bahkan terkejut melihatnya, namun malah membuat wajahnya mendidih. Ia mengalihkan perhatiannya kearah lain. Mencoba tidak menatap wajah Sakura yang terkesan mengejeknya.

"Katakan! Ya atau tidak!" Sasuke berucap tegas. Menyesampingkan wajahnya yang masih memerah. Sakura tergelak.

"Baiklah. Sasuke-san begitu baik padaku. Hingga kau dengan beraninya datang ke apartemenku hanya untuk merasakan masakan tomatku. Kau selalu membuatku jengkel dengan tingkahmu yang malu-malu. Tidak kusangka Uchiha bisa seperti itu. Bahka-"

"Seorang Uchiha harus mengorbankan harga dirinya hanya untuk orang yang dia suka." Sela Sasuke kesal. Bisa-bisanya gadis ini mengejeknya begitu. Ia mengalihkan pandangan.

"Haha.. kau sangat manis" Sakura mencubit pipi Sasuke dan memberikan kecupan singkat dibibirnya. Sasuke terkejut, tak menyangka Sakura seberani itu. Ya beranilah, ngelawan mafia saja berani. Masa melawan Uchiha malu-malu kasmaran seperti kamu gabisa yekan?

"Kau?" Cicit Sasuke sembari menutup bibirnya dengan lengan. Sakura tersenyum. Gadis itu mendudukan diri dipaha Sasuke. Berani sekali kauu??!! Memeluk lehernya, "Aku bahkan belum selesai bicara. Tapi kau menyelaku. Aku tidak suka." Ucap Sakura dengan nada manja. Berubah ya?

Sasuke masih diam dalam terkejutannya. Ditambah Sakura yang berada dipangkuannya. Malu. "Aku aku juga menyukaimu Sasuke-san. Setelah kau begitu ba-emppphh" ucapan Sakura terputus karena ciuman mendadak dari Sasuke. Emerald itu membola terkejut.

"Kau terlalu banyak bicara. Cukup bilang ya atau tidak." Sakura mengangguk canggung. "Sekarang kau milikku. Resmi milikku. You're my offical girl.
.
.
.
.
.
Sakura teramat bahagia hari ini. Bisa terlihat dari raut wajahnya yang sedari tadi kembali dari unit kesehatan selalu terbentur. Apakah terkena bola basket kepalanya jadi sinting? Ajaib sekali bolanya.

Demikian pula Sasuke. Pria Uchiha itu tidak sedikit pun kehilangan rona merah diwajahnya walaupun tampangnya itu datar tidak ada malu-malunya. Bahkan sahabatnya sendiri, Naruto sampai ketakutan melihat Sasuke seperti itu. Apa dia kelebihan darah sampai wajahnya merah seperti itu? Pikir Naruto. Sementara Sai hanya tersenyum tidak jelas seolah sudah tahu dengan apa yang terjadi dengan Sasuke.

"Tolong Sasuke. Hilangkan merah-merah itu dari wajahmu. Itu mengerikan tahu. Apa perlu aku sedot darahmu?" Omel Naruto sepanjang koridor. Mereka berjalan keluar gedung sekolah untuk pulang kerumah. Sekarang masih sore dan Naruto terus mengomel sedari tadi.

"Sudahlah Naruto. Sudah berapa kali kau berbicara seperti itu?" Sambung Sai masih bertahan dengan senyumnya. Sasuke hanya diam tetapi wajah dan pikirannya berkata lain. Wajah yang memerah, semerah rambut Sakura. Itu mah pink ya. Dan pikiran yang terus mengoceh untuk meniduri Sakura di unit kesehatan tadi. Sialan!

My Yandere GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang