N

635 85 6
                                    

DLDR
.
.
.

Namanya Aihara Kazuha, dia teman kelas Sakura. Gadis blesteran jepang-british dengan mata shappire dan rambut pirang sebahu. Cantik.
Namun minusnya, dia garang. Begitu teman laki-laki dikelasnya berkata. Si ketua kelas yang berisik dan menggoda.

"Haruno - san, hari ini adalah jadwal kau piket harian. Kuharap kau tidak melupakannya dengan pulang lebih awal." Kazuha berdiri disamping meja Sakura. Sakura yang tengah membaca buku mendongak menatap gadis yang -mungkin- beberapa centi lebih pendek darinya. Wajahnya yang khas british menatapnya datar. Sakura hanya tersenyum melihatnya.

"Baiklah. Terima kasih sudah mengingatkan." Tanpa menjawab Sakura gadis itu pergi. Menggeleng, adalah hal pertama yang Sakura lakukan.

Setelah itu Sakura melanjutkan membaca buku. The Lord of Forest: Trilogy of forest season. Karya Matsumo Naka, seorang penulis berbakat asal Kyoto. Salah satu penulis favorit Sakura. Ada banyak buku karyanya berada di rak buku apartemennya, tidak main-main bahkan seri Lord sudah ia miliki semua dari seri satu hingga tujuh. Waw. Bertepuk tanganlah pada gadis ini.

"Sakura - san?" Sebuah suara familiar terdengar dari arah belakangnya. Ino Yamanaka berjalan menuju mejanya yang berada disamping meja Sakura, sebenarnya itu meja Kiba Inuzuka tapi Ino mengajaknya bertukar bangku. Senyuman manis terbit di bibir tipisnya.

"Selamat pagi, Ino-san,"

"Selamat pagi. Bagaimana kabarmu? Akhir pekan kemarin sangat menyenangkan bukan?" Ino mendudukan dirinya dibangku sebelah Sakura. Sakura menghela napas kecil, namun hal itu tidak luput dari mata Ino. "Ada apa?"

"Akhir pekan yang buruk. Asal kau tahu, Si Uchiha itu datang ke apartemenku hanya untuk memintaku buatkan pie tomat. Padahal akhir pekan itu adalah hari rebahan untukku." Ujar Sakura dengan tangan gatal ingin mencakar sesuatu. Ino yang mendengarnya malah tertawa keras.

"Kenapa kau tertawa?"

Sudah bukan hal aneh bagi Ino jika teman laki-lakinya Sasuke Uchiha bersikap begitu terhadap Sakura. Sudah satu minggu sejak mereka bertukar pesan, di awali dengan Sasuke yang dengan berani mendatangi gadis merah muda ini di perpustakaan dan mengajaknya makan siang di kantin. Catat! Uchiha itu terkenal cuek, apalagi untuk Uchiha bungsu ini. Dan mendekati Sakura -satu satunya gadis yang didekati- adalah hal yang luar biasa bagi orang lain, tapi tidak untuk Ino yang sudah mengenal Sasuke sejak sekolah dasar.

"Bagaimana bisa? Kau memberi tahu alamat apartemenmu?" Tanya Ino masih dengan tawanya. Hal itu malah membuat Sakura merasa kesal.

"Uhh.. aku juga tidak tahu." Sakura cemberut dengan lucu. Tangannya meraih buku yang sempat tak terbaca beberapa menit lalu dan membacanya kembali. Ino mengeluarkan buku catatan sains bersampul biru.

"Kau tahu Sakura, ini pertama kalinya aku melihat Sasuke bertingkah seperti itu. Padahal dulu dia itu anti perempuan. Setelah aku melihatnya bertemu denganmu, dia berani mengambil langkah untuk mendekatimu. Karena biasanya, sih perempuan yang mendekatinya terlebih dahulu. Kemarin lusa waktu aku kerumah Uchiha menghadiri pertunangan kakaknya Sasuke, aku melihat Sasuke tersenyum -aslinya tidak banyak- dan bersemu didepan ponsel. Kutebak waktu itu dia sedang bertukar pesan denganmu." Kekeh Ino. Ia mengambil bolpoint dan mulai menulis sesuatu di buku. Sakura yang mendengarnya hanya terdiam. Ia tidak membaca dan malah terhanyut dalam pikirannya.

Meningat kemarin lusa apakah ia bertukar pesan dengan Sasuke?
"Ino kem---- " ucapan Sakura terpotong ketika guru kelas pertama mereka datang dengan membawa setumpuk kertas. Bisa ditebak mereka akan ulangan dadakan.

"Ya? Ada apa?" Tanya Ino. Sakura menggeleng.

"Nanti saja."
.
.
.
.
.

Sasuke menatap keluar jendela kelas dari lantai dua sembari menopang dagu. Memperhatikan gadis berambut merah jambu yang sedang berlari keliling lapangan olahraga bersama Ino dan teman satu kelas mereka. Keringat yang keluar membuat rambut merah muda itu lepek. Tapi tidak membuat pandangan Uchiha itu beralih. Hingga senggolan disiku membuatnya beralih.

My Yandere GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang