十一 : パーティー (11 : Party)

146 12 7
                                    

"Tidak akan pernah aku lupakan hari yang bahagia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak akan pernah aku lupakan hari yang bahagia ini. Terimakasih semuanya, meskipun kalian membuat kejutan yang tidak terduga dan cukup keterlaluan, namun aku merasa sangat bahagia dan merasa sangat beruntung bisa memiliki kalian semua. Terutama Aku sangat berterimakasih kepada Takumi, sang pujaan hatiku."

-Haruka Miyazaki-




.




Happy Reading!♡





"MAAFKAN aku Harukaaaa... Aku membuatmu sakit hati." Yukari memelukku, tangisnya pecah.

"Maafkan kami juga..." Shota dan yang lainnya juga meminta maaf.

"Kalian semua ternyata jago akting! Lebih baik kalian ikutan casting dorama saja, sana!" Aku sangat kesal. Bisa-bisanya mereka akting seperti itu!

"Tidak-tidak! Tidak mau!" seru Yukari dengan ekspresi cemberutnya.

Aku tersenyum singkat, tapi aku langsung ingat ada darah di sudut bibir Takumi. Bekas tonjokan papa.

Aku pun menghampiri Takumi dengan raut khawatir.

"Takumi, darah dibibir kamu!!!" aku menunjuk darah yang ada di sudut bibir Takumi.

"Eumm sebenarnya ini bukan darah asli. Sebelumnya aku meminum darah palsu tadi..." Takumi hanya nyengir.

"Nani?! Darah palsu?!" aku membulatkan mataku tidak percaya.

"Yeah. Darah palsu, tanyakan saja kepada Tetsuji. Dia yang membuat darah palsunya..." Takumi menunjuk Tetsuji.

Dan aku langsung melirik Tetsuji.

"Ah iya, aku yang membuat darah palsu dari gula bubuk yang dicampur sama pewarna makanan. Hehehe, bagaimana? Apakah benar-benar terlihat seperti darah asli?" jelas Tetsuji dan semua orang di sana pun tertawa.

"Niat sekali ya kamu menjahiliku!!!"

"Namun, apakah papa benar-benar menonjokmu, Takumi?" tanyaku

"Tidak Haruka. Paman tidak benar-benar menonjokku. Aku tidak tahu mengapa saat papamu pura-pura menonjokku terdengar suara buuugggh yang cukup keras padahal hanya pura-pura." Takumi menjelaskan dengan rinci.

"Papa jago, kan?" Papa tersenyum jahil kearah ku.

"Iya, papa sangat jago. Aku baru tahu jika papa bisa akting." aku terkekeh kecil.

"Aku akui, akting kalian bagus. Sangat natural... Sampai aku tidak sadar jika sedang dijahili oleh kalian semua."

"Oh ya, maaf Haruka tadi saat kau ke danau aku dan Takumi ituㅡ"

Watashi No Natsu No Omoide 私の夏の思い出Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang