[HIATUS]
❝30 days of my summer memories, which I went through with him with joy and sorrow... ❞
***
Haruka Miyazaki, seorang gadis yang hendak menghabiskan waktu musim panasnya di desa. Lalu dipertemukan dengan seorang pria bernama Takumi Kizu.
Mere...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Keadaan membuatku terpaksa menjauh darimu..."
-Takumi Kizu-
.
Happy reading!♡
MELANGKAHKAN kakinya menuju sebuah danau. Tempat pertama kali ia melihat seorang gadis yang sangat dicintainya itu.
Lantas ia duduk di pinggir danau. Menatap lurus ke depan ke arah dimana Sang Surya mulai memperlihatkan semburat warna jingganya.
Senja. Mengingatkan ia saat pertama kali bertemu dengan gadisnya. Mungkin sekitar 27 hari yang lalu. Waktu memang terasa cukup singkat. Musim panas juga akan berakhir 3 hari lagi.
Dan besok ia akan ikut serta dalam festival musim panas, tanpa ditemani oleh seorang gadis yang sangat ia cintai.
"Kenapa semuanya jadi seperti ini? Kupikir kita akan benar-benar bisa bersama selamanya, Haruka." kata-kata itu terucap dari bibirnya.
Menghela napas sejenak, pria Takumi itu kembali berucap. "Apakah Sang Maha Skenario Semesta tak menginginkan kita bersama?"
"Mungkin, aku memang bukan pria yang baik bagimu. Aku ini memang pria yang buruk, aku tidak bisa menjaga dirimu." Takumi kembali menyalahkan dirinya sendiri, hingga dadanya semakin sesak. Matanya memanas, dan bulir-bulir bening itu kembali menetes dari pelupuk matanya.
"Seharusnya aku tidak meninggalkan kamu seorang diri saat itu, Haruka..." entah yang keberapa kali ia berkata seperti itu. Mungkin sudah lebih dari seratus kali.
"Paman Hinata memang benar. Aku ini begitu ceroboh! Aku tidak bisa dipercaya!" Takumi semakin merasa bersalah atas keadaan Haruka.
"Sebenarnya aku tidak ingin menjauh darimu Haruka... Namun, keadaan membuatku terpaksa menjauh darimu... Papamu, menginginkan kita berpisah... Maafkan aku, ya..." kepalanya menunduk. Ia sangat hancur, teramat hancur.
Takumi sangat terpuruk, ia tak bisa menerima sebuah kenyataan yang begitu pahit ini.
Lantas ia berdiri dari duduknya. Ia tak bisa berlama-lama di sini. Danau ini... Membuatnya teringat saat pertama kali melihat Haruka. Danau itu membuatnya selalu teringat kepada Haruka.
Saat ia melihat ke salah satu sisi danau pun, seakan ada Haruka di sana... Haruka yang sedang tersenyum manis ke arahnya. Ia tahu, itu hanyalah halusinasinya.
Takumi segera melangkah, meninggalkan danau itu.
"Ini belum seberapa dibandingkan dengan rasa sakit hatiku kepadamu, Takumi..."
Tanpa sepengetahuan Takumi, sejak tadi ada seseorang yang tengah memandang dirinya dengan sinis.