[HIATUS]
❝30 days of my summer memories, which I went through with him with joy and sorrow... ❞
***
Haruka Miyazaki, seorang gadis yang hendak menghabiskan waktu musim panasnya di desa. Lalu dipertemukan dengan seorang pria bernama Takumi Kizu.
Mere...
Sebelum membaca, saya akan memberikan info bahwa seluruh bagian cerita di part ini terfokuskan kepada YuTa (Yukari Shota) :') sesuai dengan title nya yaitu, "Sweet Day! [Special YuTa].
Lalu jika di part-part selanjutnya di bagian title ada tulisan 'special YuTa', berarti bagian cerita itu terfokuskan kepada YuTa (Yukari Shota)😉.
Kalian ngerti gak sih? Maaf jika penjelasannya terbelit-belit😄.
#TypoPastiAda:)
========
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sungguh! Hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidupku. Tidak seperti biasanya, dia yang selalu dingin kini berubah menjadi hangat. Kuharap dia akan selalu begitu selamanya..."
-Yukari Kishi-
.
Happy reading!♡
YUKARI memandang Haruka yang tengah belajar berselancar bersama Takumi. Dalam hatinya, dia juga ingin belajar berselancar tetapi dia tak ingin mengganggu Haruka dan Takumi yang sedang asyik berdua.
Yukari memandang semua orang yang ada di sana yang terlihat sangat bahagia. Namun, dirinya tidaklah bahagia. Dia sendirian, tidak ada orang yang menemaninya atau hanya sekadar mengobrol dengannya. Bahkan, kakaknya sendiri Yosuke tidak peduli dengannya. Yosuke malah asyik bercengkrama bersama teman-teman barunya, hingga adiknya sendiri pun dilupakan.
Dasar kakak tidak berakhlak!
Yukari membawa papan selancar yang ada di sebelahnya dan mencoba untuk belajar berselancar sendiri.
Secara tidak sengaja, Shota melihat gerak gerik Yukari yang sangat membingungkan. Yang membuatnya semakin penasaran. Dalam batinnya berkata, "Yukari sedang apa sendirian di sana? Dan, mengapa dia membawa papan selancar? Apa dia akan berselancar? Tapi kan, dia tidak bisa berselancar."
Shota pun lantas mendekat ke arah Yukari. "Mau berselancar, ya?" tanya Shota dengan nada dingin, namun tidak sedingin biasanya.
"I-iya, memangnya kenapa?" balas Yukari, sedikit gugup. "Tidak biasaya Shota mengobrol denganku seperti ini. Dan, nada bicaranya pun tidak sedingin biasanya." batin Yukari.