5

3.1K 456 66
                                    

"S-sss-saya salah apa, Mr? Selama di kampus saya selalu jadi mahasiswa yang baik. Kenakalan saya cuma suka diam-diam makan saat kuliah berlangsung!"

Yerin masuk ke ruang dosen, duduk di hadapan Namjoon dan langsung gemetar hingga bicara melantur. Namjoon yang melihatnya jadi merasa bersalah. Dia hanya meminta anak itu datang ke ruang dosen tanpa menyebutkan tujuannya. Jelas saja Yerin panik dan mengira dia akan ditegur karena melakukan pelanggaran.

"Tenang dulu. Aku memanggilmu ke sini bukan karena kau membuat masalah atau apa."

"La-lalu kenapa, Mr?"

"Aku ingin bertanya soal Jung Hoseok. Bisa?"

Gemetar di tubuh Yerin hilang. Raut wajah paniknya berubah datar, dan tak lama jadi sumringah. "Oh? Tentang Hoseok oppa? Bisa, Mr!"

'Ekspresi anak ini cepat sekali berubahnya. Padahal tadi dia ketakutan setengah mati..' batin Namjoon takjub. Dia lalu berdehem sebelum mulai bertanya dengan nada serius.

"Kau tahu Hoseok membenciku?"

"Iya, tahu." jawab Yerin enteng. Namjoon kaget sendiri melihat gadis itu menjawab cepat tanpa ragu. "Kau...tahu sebabnya?"

"Oppa awalnya hanya merasa tidak suka dengan mata kuliah bahasa inggris yang anda ampu. Tapi makin lama oppa jadi benci semuanya, termasuk anda, karena anda selalu menunjuknya untuk mengerjakan soal atau membaca teks setiap dia telat. Hoseok oppa merasa anda memang berniat mempermalukannya di depan kelas karena oppa termasuk lemah dalam pelajaran bahasa inggris. Padahal dia telat bukan karena keinginannya. Rumahnya jauh, dan setiap pagi selalu saja macet dan membuatnya terlambat." jelas Yerin panjang lebar. Jujur saja, jawaban Yerin sedikit menohok Namjoon.

"Dia... menganggap kalau aku sengaja mempermalukannya di kelas?"

Yerin mengangguk. Setidaknya itu yang dia tahu dari Hoseok secara langsung. Namjoon seketika merasa bersalah. Dia tak menyangka Hoseok akan berpikir seperti itu. Tapi ternyata selama ini mahasiswanya yang satu itu justru berprasangka seperti itu. Namjoon tahu Hoseok termasuk lemah dalam bahasa inggris. Dia sengaja 'menghukum' Hoseok setiap pemuda itu telat karena ingin membantunya untuk meningkatkan kemampuannya. Karena baginya semua akan bisa karena terbiasa. Ia tak menyangka Hoseok akan salah sangka dan beranggapan lain dengan maksudnya itu.

Yerin memandang keterdiaman Namjoon dengan sebuah senyuman. "Mr.Kim..."

Namjoon tersadar dari lamunannya ketika mendengar Yerin memanggilnya. "Ya?"

"Anda menyukai Hoseok oppa?" tanya Yerin tanpa basa-basi. Namjoon syok mendengarnya. "Apa maksudmu Yerin-ssi?"

Senyuman Yerin berubah menjadi cengiran menyebalkan yang biasa ia tunjukkan saat sedang mengerjai Hoseok. Gadis itu sedikit mengedikkan bahunya. "Saya perhatikan, anda sepertinya menyukai Hoseok oppa. It's okay, sir. Toh tak ada larangan dosen dan mahasiswanya saling menyukai bahkan sampai berkencan. Ini kan bukan di SMA..." ujar Yerin santai. Namjoon lagi-lagi terdiam. Ia tak bisa menyangkal ucapan Yerin.

Satu hal yang selama ini Namjoon pendam dalam hatinya. Ya, Namjoon memang menyukai Hoseok sejak pertama kali ia melihat pemuda itu menjadi mahasiswa baru di kampusnya. Diam-diam Namjoon selalu memperhatikan Hoseok dari jauh. Mencari tahu apa yang disukai dan tidak disukai Hoseok, apa kelebihan dan kekurangannya, dan hal-hal kecil lainnya. Saat semester-semester awal, Hoseok tak mengambil kelas bahasa inggris dasar dengan Namjoon sebagai pengampunya, tapi dosen lain yang menjadi salah satu dosen senior di kampus. Baru di semester ini Hoseok akhirnya mengambil kelasnya. Tentu saja Namjoon senang karena bisa melihat Hoseok lebih dekat lagi meskipun ia tak mungkin menunjukkan perasaannya secara gamblang. Apalagi Hoseok terlihat tak menyukainya karena Namjoon suka sekali menghukumnya akibat telat. Padahal sungguh, Namjoon bermaksud melakukan hal baik. Buktinya sekarang kemampuan Hoseok dalam membaca teks bahasa inggris dari yang awalnya masih berantakan dan sulit mengatakan tiap katanya dengan benar kini sudah mulai membaik.

[NamSeok] ✔️ - My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang