10. Mantan

2.8K 388 61
                                    

Hoseok kembali ke unit apartemennya sendiri setelah selesai makan malam dan bicara banyak dengan Namjoon. Semua kesalahpahaman mereka selama ini akhirnya bisa terselesaikan dengan baik. Untuk kedepannya, Hoseok sudah tidak akan membenci Namjoon lagi. Hanya satu hal yang masih terus terpikirkan olehnya sampai saat ini.

Perasaan Namjoon padanya.

Hoseok tidak tahu harus bersikap bagaimana terhadap pernyataan cinta dosennya itu. Beruntung Namjoon tak memaksanya untuk menjawabnya saat itu juga. Lelaki itu paham kalau Hoseok perlu banyak waktu untuk berpikir. Bagaimanapun juga Hoseok sempat membencinya, dan tidak mudah untuk membalikkan perasaannya begitu saja. Semua butuh proses. Dan Namjoon akan sabar menunggunya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Mr. Kim~"

Namjoon yang sedang membereskan buku-bukunya langsung berdecak sebal mendengar suara-suara perempuan yang memanggilnya. Dia baru saja selesai mengajar dan berniat bersantai sebentar di kelas kosong itu, tapi rencananya buyar karena kedatangan lima mahasiswi agresif yang selalu mengejarnya.

Namjoon jengah.

"Mau apa?" tanya Namjoon dengan nada datar. Bukannya takut atau segan, Yeri dan kawan-kawannya justru tertawa centil.

"Aigoo~ jangan terlalu kaku seperti itu, mister. Kita kemari karena ingin mengajak Mr. Kim jalan-jalan..." ucap Seulgi yang dengan tidak tahu diri bersandar di pinggir meja dosen dengan mencondongkan tubuhnya ke arah Namjoon, bermaksud menggoda dosen muda itu.

"Kami tahu tempat tongkrongan yang asyik, lho~ Mr. Kim pasti suka!" sahut Joy sembari melakukan wink. Dia dan Yeri bahkan kini sudah berdiri di belakang kursi Namjoon dan menyentuh bahunya dengan gerakan sensual. Mereka pikir tindakan mereka itu bisa membuat Namjoon luluh. Sayangnya tidak.

Merasa batas kesabarannya sudah habis, Namjoon menggebrak meja dengan teramat keras. "CUKUP!!" teriaknya marah. Suaranya terdengar hingga luar dan menarik perhatian mahasiswa yang lewat. Penasaran, mereka pun berkerumun di depan kelas Namjoon dan menyaksikan bagaimana dosen muda itu marah. Yeri, Joy, dan tiga temannya yang lain kini terdiam. Mereka syok karena selama ini Namjoon tak pernah menunjukkan kemarahannya, melainkan hanya bersikap dingin.

"Kalian ini mahasiswa, tapi bertingkah layaknya perempuan murahan! Sudah cukup aku menahan diri dari tingkah memuakkan kalian!" Namjoon menendang kursinya hingga terlempar jauh. Lima perempuan centil itu berjengit kaget.

"Aku akan melapor pada pihak yayasan tentang hal ini! Sikap kalian berlima sudah tidak bisa ditoleransi! Berpakaian tak sopan, menggoda dosen, bertingkah murahan seperti jalang. Kalian pikir aku akan tertarik pada kalian?! Kalian telanjang pun aku tidak akan sudi melirik kalian berlima! Hari ini akan kupastikan kalian dikeluarkan dari kampus ini!!"

Wajah kelima perempuan itu pucat pasi mendengar ancaman Namjoon. Mereka berharap, itu hanyalah gertak sambal. Sayangnya Namjoon benar-benar serius dengan ucapannya. Lelaki itu berjalan cepat menuju gedung utama yayasan universitas hendak bertemu langsung dengan ketua yayasan. Tak dipedulikannya lima mahasiswi yang akhirnya kini nampak ketakutan sendiri sambil terus mengekorinya dan meminta maaf. Namjoon sudah muak. Tangisan dan permintaan maaf mereka tak ia pedulikan. Beberapa mahasiswa yang dari awal melihat bagaimana lima perempuan itu menggoda Namjoon hingga akhirnya sang dosen mengamuk juga ikut ke yayasan. Namjoon yang meminta mereka ikut untuk jadi saksi bagaimana kelakuan Yeri dan empat temannya itu.

[NamSeok] ✔️ - My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang