12. Jung Appa

2.5K 348 20
                                    

"Jadi? Bagaimana progres kalian, oppa?"

Yerin mulai menginterogasi Hoseok setelah Namjoon pamit kembali ke unitnya di sebelah. Gadis itu sudah makan kenyang, dan sekarang sedang duduk di sofa ruang tengah menunggu makanannya turun dan dicerna.

"Progres apa?"

"Progres hubungan kalian tentu saja."

"Tidak ada."

"Hah? Kalian sama sekali tak kemajuan?"

Yerin menatap Hoseok tak percaya. Dilihat oppa tersayangnya itu memutar bola matanya malas. "Kalau kau tak percaya, tanya saja pada Mr. Kim..."

Yerin mendesah kecewa. "Padahal kupikir oppa dan Mr. Kim sudah jadian."

"Iish! Dasar anak ini, seenaknya saja ambil kesimpulan..." Hoseok gemas sendiri mengacak-acak rambut Yerin yang langsung memprotes dan memukul tangannya.

"Rambutku baru saja di-creambath! Nanti kusut lagiii!"

"Habisnya aku gemas!"

Yerin merapikan rambutnya sambil terus menggerutu. Dia lalu melirik Hoseok yang kini sibuk dengan ponselnya. "Oppa benar-benar tidak punya perasaan apapun pada Mr. Kim?"

"Aku ini belum lama membencinya karena salah paham, Yerin-ah. Kita bukan hidup di dunia drama yang bisa berubah benci jadi cinta secepat itu. Semua butuh proses..."

"Tapi...apa tidak ada perlakuan Mr. Kim yang mampu membuat oppa tersipu, deg-degan, sampai salah tingkah?"

Hoseok berpikir sebentar kemudian menggeleng. "Sampai saat ini belum."

Yerin menggembungkan pipinya lucu. Dia sedang berpikir bagaimana caranya agar progres hubungan Hoseok dan Namjoon bisa semakin baik. Setidaknya dia ingin perasaan Hoseok pada Namjoon mulai tumbuh barang sedikit saja. Tapi dia tak tahu bagaimana caranya.

'Bukannya Hoseok oppa yang malu-malu, malah Mr. Kim yang keburu salah tingkah duluan nantinya.'

.

.

.

.

.

.

.

Waktu berlalu dengan cepat. Tanpa sadar mereka sudah di penghujung semester lima dan saat ini sedang melaksanakan ujian akhir semester. Dan selama itu pula, tak ada perkembangan apapun soal Hoseok dan Namjoon.

Hoseok beberapa kali masih diganggu dengan kehadiran Junmyeon yang entah bagaimana sering berada di sekitar sana. Dan beruntung pula dia sering ditolong oleh Namjoon.

"Aku heran kenapa dia tidak menghilang saja dari muka bumi ini?!" Hoseok menghentak-hentakkan kakinya kesal saat menunggu lift bersama Namjoon. Semakin kesal lagi saat tahu Junmyeon ternyata menyusulnya sampai ke gedung apartemen.

"Mau apa kau kemari?! Kau itu bukan penghuni di sini!" sembur Hoseok galak. Namjoon menahan bahu Hoseok yang ingin maju dan meninju wajah Junmyeon.

"Hoseok, aku cuma ingin bicara baik-baik denganmu..." Junmyeon nampak begitu memelas padanya.

Namjoon nampak membisiki sesuatu di telinga Hoseok. Dia mengangguk meyakinkan saat Hoseok meragukannya. "Kurasa kalian memang perlu bicara untuk meluruskan kesalahpahaman kalian, Hoseok..."

Junmyeon tersenyum penuh harap saat mendengar ucapan Namjoon yang seolah mendukungnya.

Hoseok menghela nafas kesal. "Haruskah? Melihat wajahnya yang sok angelic itu saja aku sudah muak." sahut Hoseok ketus. Ucapannya membuat senyum Junmyeon luntur.

[NamSeok] ✔️ - My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang