11. Emosi

2.3K 363 23
                                    

"Dulu aku menerimanya saat dia memintaku jadi kekasihnya karena aku juga menyukainya. Dia kakak kelasku waktu itu. Terlihat sangat ramah, dewasa, dan juga begitu mengayomi adik kelasnya. Nyaris satu angkatanku baik yang gadis maupun bottom jatuh hati padanya. Dan aku menganggap diriku beruntung karena dia juga menyukaiku."

Hoseok mulai bercerita tentang pengalaman cinta masa lalunya pada Namjoon yang penasaran. Mereka duduk di ruang tengah sambil menikmati beberapa cemilan dan minuman ringan berbagai macam rasa. Jangan tanyakan kenapa tidak ada alkohol. Hoseok itu lemah dalam urusan minum dan memilih menyerah pada minuman keras meskipun usianya sudah lewat dari dua puluh tahun.

"Lalu kami mulai resmi pacaran hari kamis malam."

"Apa dia tipe yang romantis?"

"Biasa saja. Hari jum'at besoknya waktu pacaran kami hanya sekedar makan siang bersama di kantin sekolah. Waktu itu aku disebut sebagai orang paling beruntung karena bisa berpacaran dengan si Junmyeon. Bhahahahaha!!!" Hoseok mendadak tertawa terbahak-bahak dan membuat Namjoon kaget. Dosen muda itu bahkan nyaris menjatuhkan kaleng sodanya.

"Ups, maaf. Aku bukan orang yang suka menahan tawa atau tertawa sok anggun. Jadi kalau Mr. Kim memang menyukaiku, harap maklum dengan sikapku yang sembrono dan tak tahu aturan ini..." ujar Hoseok tanpa beban. Sebagai gantinya, justru Namjoon yang merona.

"Kau bisa semudah itu tertawa menceritakan masa lalu yang tidak menyenangkan, ya?"

Hoseok mengusap matanya yang berair akibat tertawa. "Aku bukan menertawai penderitaanku. Aku hanya menertawai orang-orang yang, mungkin saja, sampai sekarang masih menganggap Kim Junmyeon itu sosok yang sempurna tanpa cela. Mereka pasti tidak sadar kalau selama ini sudah dibodohi oleh wajah tampan dan angelic smile andalannya itu.

"Oke. Lalu selanjutnya bagaimana?"

"Oh ya, aku nyaris lupa. Selanjutnya ya seperti biasa saja. Yang beda, kalau sebelumnya aku biasa pulang sekolah sendiri, hari itu aku pulang diantar Junmyeon dengan mobil mewah keluarganya. Itu saja yang berkesan. Lalu dia mengajakku menghabiskan malam minggu dengan jalan-jalan. Ya aku setuju saja karena aku tak punya kegiatan apapun selain berbaring di kasur. Tapi rupanya itu jadi malapetaka untukku."

Namjoon mengerutkan dahi mendengar nada bicara Hoseok yang semakin pelan. Ekspresi wajah pemuda manis itu berubah datar.

"Hoseok, tidak perlu kau lanjut kalau––"

"It's okay. Aku sudah cukup lama memendamnya sendiri. Sedikit bercerita mungkin bisa membantu melepaskan beban..."

Hoseok pergi ke dapur sebentar untuk mengambil minum lagi karena yang sebelumnya sudah habis semua. Lalu dia pun kembali duduk tenang di sofa ruang tengah bersebelahan dengan Namjoon.

"Malam itu rupanya dia mengajakku untuk berkenalan dengan teman-temannya yang berasal dari sekolah lain. Awal aku sudah merasa tidak enak karena tampang mereka terlihat seperti bukan anak baik-baik, dan ternyata memang bukan."

Hoseok membuka botol minuman rasa apel dan meminumnya sedikit. "Tapi karena saat berkumpul itu mereka sama sekali tak melakukan hal aneh, jadi kupikir itu hanya dugaan tak beralasanku saja. Tapi saat sudah nyaris jam dua belas malam. Salah satu dari mereka tiba-memaksaku untuk minum bir. Dan kulihat, Junmyeon juga meminumnya dengan santai. Aku baru tahu kalau dia pada dasarnya adalah tipe anak nakal. Aku benar-benar kaget malam itu.

Dan sewaktu aku menolak, salah satu dari temannya mendadak mendorongku dan nyaris menciumku serta menyentuhku. Barulah saat itu Junmyeon maju dan melarang temannya menyentuhku dan mengatakan aku ini miliknya atau apalah, aku tidak ingat. Bagaimanapun juga dulu aku kan pacarnya, jadi dia tidak terima aku disentuh orang lain. Tapi tetap saja aku sudah terlanjur takut, muak, dan membencinya. Aku langsung mengatakan putus padanya saat itu juga dan cepat-cepat pergi dari sana. Setelah itu aku minta pindah sekolah pada orang tuaku karena terlanjur trauma. Dan semenjak itu pula aku tak pernah bertemu Junmyeon lagi karena selain pindah sekolah, aku juga pindah rumah. Ya itu rumahku yang sekarang, yang jauh dari kampus..."

[NamSeok] ✔️ - My NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang