Confused

2.6K 333 38
                                    

Namjoon, Yoongi, Hopie dan Taehyung.

Mereka berlari di koridor rumah sakit dengan membawa rasa syukur yang juga masih disertai cemas dalam hati mereka. Namjoon bahkan sudah beberapa kali mengusap kasar kelopak mata demi menahan tangisnya. Yoongi juga terus berkaca-kaca saat membayangkan adik kesayangannya yang sudah divonis tidak akan kembali saat ini sudah membuka netranya untuk kembali melihat dunia.

Mereka berempat sampai didepan ruang ICU namun Namjoon berbalik menatap ketiganya.

"Kak Yoongi, kau bisa menghubungi mama dan papa. Aku harus pastikan kondisi Jungkook terlebih dahulu"

Yoongi mengangguk pasti.

"Hopie, aku minta tolong padamu. Bisakah kau menghubungi Kak Seokjin? Kau bisa memintanya untuk ke London untuk beberapa hari kedepan. Intinya, aku butuh bantuannya"

Hopie langsung mengambil ponsel dan menjauh dari mereka.

"Taehyung. Katakan pada Jimin untuk tidak khawatir lagi. Tetaplah disini"

Taehyung mengangguk. Yoongi mengambil lengan tangan kiri Namjoon untuk menahan langkah adiknya sejenak.

"Seburuk apapun kondisinya, kau tidak boleh menyalahkan dirimu lagi"

Namjoon mengangguk dengan penuh keraguan. Ia bawa keraguannya itu masuk dan kini Jungkook yang sedang ditangani menjadi pemandangan yang sungguh tidak dia sukai. Namjoon mengedarkan pandangan, ia melihat ketidaknormalan pada tekanan darah dan nadi Jungkook yang terus meningkat. Frekuensi pernafasan Jungkook juga meningkat. Sepertinya itu tidak bagus.

Namjoon mendekat pada dokter ahli mengawasi dua dokter dan satu perawat yang sedang menangani Jungkook.

"Bagaimana keadaannya?"

Dokter ahli dengan nametag John itu menghela nafasnya sebentar. Sukses untuk membuat Namjoon kembali menderukan nafas.

"Pasien sedang merasakan nyeri pada setiap cederanya. Tapi itu bagus, menandakan bahwa sarafnya masih bekerja dengan baik tapi dia melemas setiap saat. Dia harus menjalani operasi pada cedera dadanya. Itu adalah pilihan yang harus diambil saat ini"

Namjoon menerobos dua perawat dan dua dokter yang masih mengelilingi Jungkook. Ia langsung menggenggam tangan adiknya yang teraba dingin.

"Tolong ijinkan saya untuk ikut bergabung dalam upaya penyelamatan ini. saya yakin dia baik-baik saja"

Mereka memberikan ruang pada Namjoon setelah memastikan kondisi Jungkook sudah lebih baik dari sebelumnya. Itu memakan waktu setengah jam lamanya.

Namjoon mengikis jarak dengan Jungkook ia ingin melihat wajah yang masih menggunakan ventilator dan juga perban disana-sini dengan jelas. Jungkook terlihat sangat sakit dimatanya.

"Jungkook. Ini Kak Namjoon. Tarik nafas pelan-pelan. Dengarkan kakak" pinta Namjoon dengan suara yang lembut dan usapan pada kepala Jungkook yang masih dililit perban. Agaknya, Jungkook mendengarkan dia. Kelopak matanya terbuka namun air mata juga ikut jatuh. Kedua netra itu memerah dengan mimik wajah yang tengah menahan nyeri.

"Tarik nafas dan hembuskan perlahan. Tidak apa. Kau akan baik-baik saja. Kakak janji!"

Jungkook berusaha untuk mengeluarkan setidaknya satu kata saja untuk berucap pada kakaknya. Tapi ia tidak mampu. Sekujur tubuhnya semakin sakit dan menyiksanya. "Sa-kit" hanya kedua belah bibirnya yang berucap tanpa suara untuk mengatakan apa yang dia rasakan sekarang.

"Kakak tau. Tapi berjanjilah untuk tetap berjuang apapun yang terjadi. Sesakit apapun itu. Kak Yoongi, Mama dan Papa ada disini. Mereka bersamamu. Kak Namjoon tidak akan membiarkan kau terluka lebih lama"

Moonchild || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang