Namjoon dan Yoongi, serta Jungkook. Hanya mereka bertiga dalam kesunyian dan suara monitor kondisi tubuh Jungkook dalam ruang ICU. Jungkook baru saja tertidur mungkin lima belas menit yang lalu. Mereka berdua tidak tega untuk berisik atau membuka suara. Adik mereka pastilah sangat memerlukan istirahat.
Sampai suara pintu yang terbuka oleh Tuan Min dan istrinya, Papa Namjoon dan Yoongi, Mama tiri Namjoon. Mereka masuk ke ruangan setelah konsultasi dengan dokter ahli, Dokter John tentang operasi Jungkook.
Raut mereka sendu. Sangat sendu.
"Operasi dimajukan satu jam lagi, Yoongi, Namjoon"
Mereka berdua sampai harus berdiri. Yoongi dan Namjoon sama-sama tidak bisa mengendalikan keterkejutannya setelah mendengar kabar dari ayah mereka.
Namjoon masih sangat tidak percaya, "bagaimana itu mungkin, ayah?"
"Paru-paru untuk Jungkook sudah ada Namjoon. Para dokter tidak memiliki banyak waktu lagi"
"Lalu ayah menyetujuinya?" Namjoon makin tidak percaya. "Shit!! Apa mereka mencoba membunuh adikku?!!"
Namjoon tidak perlu mencari Dokter John karena sosok itu sudah berdiri dibalik pintu sedari tadi.
"Apa maksud Dokter? Satu jam lagi? Apa kau berusaha membunuhnya?" sarkas Namjoon tanpa basa-basi. "Ini bukan hanya tentang keberhasilan operasi itu tapi juga adikku. Yang akan kau operasi adalah adikku!!"
"Namjoon kau tau benar bagaimana pembahasan dalam ruangan diskusi. Jika aku berniat membunuh adikmu sudah aku lakukan sejak kemarin"
Namjoon makin berteriak histeris saat Beberapa dokter residen yang akan ikut andil dalam operasi Jungkook masuk dan memeriksa adiknya.
"Dokter John, katakan apa ini mungkin? Hah?"
Dokter John mengambil kedua bahu Namjoon untuk dirematnya pelan. "Kau seorang Dokter, kau tau benar bahwa jika pasien sudah menemukan organ transplantasi yang cocok, tidak akan ada alasan lain untuk menundanya. Kedua orang tuamu sudah menyetujui operasi ini. Tidak ada kata mundur untuk tetap berusaha menyelamatkan pasienmu, Namjoon"
Sementara itu, Yoongi yang awalnya memberikan kesempatan pada para dokter untuk memeriksa adiknya sekarang tidak bisa memberikannya lagi. Yoongi menerobos petugas medis itu saat kedua netra sipitnya melihat Jungkook yang terkejut lalu ketakutan.
"Jungkook, ada Kak Yoongi. Sini, disini Jungkook" pelan tapi pasti Yoongi menuntun kepala Jungkook yang tadi bergerak gelisah menujunya, untuk bertemu tatap dengannya.
"Tidak apa-apa, Jagoan"
Rasa-rasanya, Jungkook ingin berteriak. Bertanya alasan dibalik semua ini. Lalu kemudian Tuan Min mendekat dan mencium keningnya begitu dalam. Sosok seorang ayah yang selalu hangat dan mengayomi keluarga.
"Jungkook, papa dan mama baru saja mendapatkan kabar gembira. Kau akan menjalani transplantasi paru-paru setelah para dokter memeriksamu. Jungkook akan sembuh, hari ini Jungkook akan berjuang keras. Kami semua ada bersamamu. Kuat ya, Nak"
Lalu mamanya juga melakukan hal yang sama.
"Semua ini demi Jungkook, mama, papa, kakak, semuanya tidak ingin kehilanganmu, Nak"
Kedua belah bibir Jungkook yang masih dijejal selang ETT bergetar kuat. Jungkook bingung tapi juga ketakutan. Air mata mulai mengalir deras dari sudut matanya. Jungkook tidak tau harus berbuat apa.
Salah satu dokter residen melaporkan hasil pemeriksaan, semuanya baik. Kecemasan yang berlebihan menyebabkan tekanan darah dan nadi Jungkook meningkat tapi semuanya akan stabil saat Jungkook sudah kembali tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonchild || End
FanfictionRe-make from Siblings II -------- Ada beberapa hal yang tidak bisa Namjoon jelaskan sebagai seorang kakak. @2019