Parade Cerita Mini RAWS Festival

306 64 102
                                    

Cerita mini konon pertama kali ditulis oleh Hemmingway di tahun 1920 dalam enam kata:

"For sale: baby shoes, never worn."

Cerita mini Hemmingway tersebut bahkan mendapat atribut salah satu novel terbaik dunia karena dengan tulisan yang pendek mampu menghantarkan imajinasi pembaca pada sebuah kisah di baliknya.

Bahkan Agus Noor dalam blognya menjabarkan bahwa beberapa kalimat saja dalam cerita mini mampu memberikan efek yang dahsyat seperti bom kecil yang ditanamkan di otak kita yang ledakannya akan mampu membuat otak kita berguncang oleh gemanya.

Aku sendiri ingin menggambarkan menulis cerita mini ini seperti meracik parfum. Dari segala macam bebauan yang menggoda indera penciumanku, aku benar-benar harus memilah dan memilih mana wangi apa yang sensasinya akan menemani pembaca sepanjang hari. Apakah aroma yang segar? Ataukah yang hangat dan manis? Ataukah sensasi yang misterius menggoda? Lalu aku akan menyuling wewangian sampai mendapatkan sari pati aroma yang kuinginkan dan mengemasnya dalam botol mungil.

Dan sebagaimana parfum yang musti dikemas agar bisa dibawa kemana-mana, cerita mini mengenal batasan-batasan yang membuatnya tetap singkat dan padat. Dribble, drabble, dan trabble adalah istilah-istilah dalam penggolongan cerita mini. Dribble adalah bentuk cerita mini terbatas 50 kata, sedangkan drabble adalah cerita mini dalam 100 kata, sementara trabble adalah cerita mini yang terdiri dari 300 kata.

Work ini adalah bagian dari Parade Cerita Mini RAWS Festival yang diadakan oleh RAWS Community asuhan bunda AryNilandari

Bentuk cerita yang disajikan oleh anggota RAWS Community beragam, bisa berupa dribble, drabble, ataupun trabble, bisa berupa cerita-cerita yang berdiri sendiri atau bisa juga rangkaian cerita yang keseluruhannya memiliki benang merah. Yang jelas setiap hari para pembaca akan mendapat suguhan tema yang berbeda-beda.

Kami, anggota RAWS Community terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok kecil selama event ini. Aku yakin bukan sekedar kebetulan karena telah disatukan dalam satu kelompok bersama @arishandi99 @umisholihahaisha @NafisyaMaw @Mayutamisri

Kami tergabung dalam Wifi Hunter alias Winter (ehm tadinya aku mengusulkan julukan sebagai Wynter Hunter tapi takut entar dimarahin Wynterian hehehe).

Berlima kami akan membawa kalian bertualang lewat cerita-cerita mini yang seru! Bahkan akan ada banyak hadiah untuk pembaca loh, jadi ikuti terus ya!

"Butterflies in My Stomach" adalah judul yang kupilih untuk kumpulan cerita miniku. "Butterflies in my stomach" adalah idiom yang mengandung arti kegelisahan sebelum melakukan sesuatu. Apakah kegelisahan ini seperti rasa gugup sebelum tes matematika ataukah seperti gugup karena sebentar lagi bertemu cowok cakep? Hmmm ... nanti coba kita baca dalam cerita-cerita miniku ya.

Yang jelas, aku juga menuliskan cerita-cerita miniku bersama serombongan kupu-kupu yang menari tak hanya di perutku tapi juga di benakku. Benang merah cerita keseluruhan sudah terjalin tapi seperti kalian yang pernah menulis pasti tahu, kadang-kadang seolah-olah jari kita punya arah imajinasi yang berbeda sesaat sebelum tombol "publish" ditekan hahaha.

Jadwal saat-saat heningku untuk menulis adalah dini hari. Buatku memulai hari sedini mungkin membawa sensasi yang menyenangkan sepanjang hari. Jadi, selama tidak ada hal-hal lain yang mendesak, cerita-ceritaku akan menunggumu saat bangun pagi. 

Tunggu saja ya .... Siapa tahu, cerita-cerita mini ini bagaikan mantra-mantra juru tenung di masa lampau yang dengan satu dua kalimat akan membuat hari-harimu tak sama lagi!

Butterflies in My StomachWhere stories live. Discover now