Pupus

60 32 18
                                    

Maya merekam ingatan tentang lelaki itu dari kisah-kisah Tio semasa kecil.

Mas Ruddy dan motor bututnya.

Motor butut yang menjadikan bengkel Papa Tio sebagai tempat persinggahan pemiliknya yang merantau demi bangku kuliah. Sifat pemilik motor yang mudah akrab dengan orang lain lama kelamaan membuat semua orang lupa alasan utama dia datang ke bengkel Papa Tio.

Tio bercerita, Mas Ruddy hampir setiap hari mampir untuk ngobrol dengan Papa Tio. Kadang-kadang main catur melawan Pak Sarip, kadang-kadang membantu  bersih-bersih, atau bahkan menemani Tio bermain. Sabtu sore menjadi hari istimewa karena Mas Ruddy akan mengajak Tio dan kakak perempuannya naik motor ke alun-alun membeli es dawet istimewa.

Dan yang paling istimewa dari kisah tentang Ruddy ini adalah saat dia menyelamatkan Tio dari kerusuhan di kota dengan keberaniannya. Saat itu Ruddy bergerak cepat penuh perhitungan. Mungkin sama seperti kali ini, ketika Ruddy menggiring Tio dan Maya ke kantin rumah sakit.

"Makanlah," ujar Ruddy saat tiga mangkok soto dan tiga gelas teh hangat diantarkan.

Tio dan Maya mengunyah sotonya dalam diam. Pikiran Maya bertanya-tanya akankah ini menjadi bagian akhir kisah tentang Ruddy yang pergi meninggalkan kota kelahiran Tio menuju ibukota.

"Papamu sehat?" tanya Ruddy.

Tio mengangguk.

"Kakakmu sudah menikah?"

Tio kembali mengangguk.

"Kamu semester berapa sekarang?"

Tio mengangkat bahu, memandang lurus ke mata Si Penanya lalu merespon balik dengan pertanyaan, "Kenapa, Mas?"

Ruddy tersenyum sambil menjawab, "Tio, kamu kan sudah seperti adikku-"

"Bukan, Mas! Yang tadi itu, kenapa? Yang Mas Ruddy lakukan pada korban sengketa lahan itu apa?"

Ruddy menghentikan kunyahannya, meraih teh hangat, meniupnya sejenak sebelum meneguknya.

"Tio, saya hanya menjalankan tugas, tidak ada yang lain," balas Ruddy tenang.

"Hanya tugas!!!" Tio nyaris berteriak. "Jadi hanya ini hasil yang Mas Ruddy perjuangkan dua belas tahun lalu?"

Maya merasa pening. Apakah kekecewaan memiliki aroma? Karena mendadak dia merasa pengap.

Butterflies in My StomachWhere stories live. Discover now