Anak Baru

79 40 43
                                    

Anak-anak ramai membicarakan anak baru itu.

"Itu dia duduk di kelas lima B. Kamu lihat?" bisik Putri.

Eno mengangguk.

Aku memasang tampang galak supaya mereka beranjak.

"Kenapa dengan anak baru?" tanyaku sebal.

"Anak Jakarta! Kalau ngomong aneh!" tukas Eno.

Aku mendengus. "Kalau kalian pindah sekolah ke Afrika, kalian juga pasti jadi aneh! Sekarang, minggir!"

Aku memandang sekilas ke jendela kelas seberang. Anak perempuan yang duduk dekat jendela berparas pucat sepertiku, hanya saja matanya belo.

"Tio, namanya Maya. Orangnya cantik ya?" bisik Ali.

Aku mengangkat bahu.

"Katanya dia pindah karena papinya bangkrut gara-gara kerusuhan," bisik Ali lagi.

Hatiku mencelos.

Butterflies in My StomachWhere stories live. Discover now