Pada suatu sore yang kering dan berangin, ketika aku sedang memburu kucing yang mencuri ayam goreng kesukaanku dari atas meja makan, lalu bertubrukan dengan Ali Koreng di samping pekarangan, oh iya benar, dia dipanggil Ali Koreng karena banyak koreng di kakinya, kami berbaku hantam sampai nyaris kehabisan nafas dan baru berhenti setelah Bang Azul memisahkan, maka saat itulah aku mendengar Kakak menjerit dengan suara yang selamanya akan kuingat seperti suara ayam dicekik saat Bang Azul menyembelihnya untuk digoreng pagi tadi, "Mamaaaaaaa!!!"
Saat kembali ke rumah dengan terengah-engah, kudengar Mbok Ijah berkata bahwa kakakku pingsan. Buatku Kakak cuma terlihat seperti sedang tidur. Tapi kata Mbok Ijah, ini adalah tidur yang diselimuti kesedihan. Aneh bukan, bagaimana mungkin orang bisa jatuh tertidur karena sedih? Aku ingin bertanya lagi tapi Mbok Ijah menyuruhku masuk ke rumah.
Kulihat Papa duduk diam-diam saja di antara orang lalu lalang yang membereskan rumah, menepikan meja dan kursi, menggelar tikar, mencuci semua perabot memasak seperti akan ada acara besar di rumah. Di teras ada bapak-bapak dan mas-mas yang meminggirkan pot-pot bunga kesukaan Mama lalu memasang tenda peneduh dan menata kursi-kursi. Ketika aku bertanya ini pesta apa, mereka semua berhenti bekerja dan menatapku.
Seorang bapak menunjuk pada kamar Mama dan mengatakan sesuatu tentang Mama yang sudah pulang setelah berbulan-bulan di rumah sakit. Ah, rupanya ini pesta penyambutan Mama! Mengapa Papa dan Kakak tidak bilang apa-apa?
Aku mendekati Papa meminta jawaban. Tapi Papa hanya melihatku dalam diam lalu menutupi wajah dengan kedua tangannya. Apa Papa pingsan juga seperti Kakak?
Buru-buru aku menuju kamar Mama, menerobos ibu-ibu yang mulai berduyun-duyun tiba.
Aku ingin segera bertemu Mama!Aku meronta ketika Mbok Ijah menahanku. Aku ingin melihat Mama!
Berselimut jarik dari ujung rambut sampai ujung kakinya, Mama pulang.
Hanya saja, bukan ke rumahku.
YOU ARE READING
Butterflies in My Stomach
Short StoryButterflies in My Stomach adalah kumpulan cerita mini (flash fiction) yang ditulis untuk meramaikan Raws Festival dari @RawsCommunity asuhan bunda @AryNilandari Baca kisah-kisahnya dan rasakan sensasi kupu-kupu beterbangan di perutmu!