kak fathur

14.

Istirahat kali ini Nana nggak ke kantin. Dia sibuk nyalin catatan punya Jojo soalnya punya dia nggak lengkap.

Serem juga sih sendirian di kelas, mana Nana belum makan. Emang tadi Ara udah nawarin buat nitip, tapi Nana masih ngerasa kenyang. Tapi ini kenapa tiba-tiba sekarang jadi laper? Mager ke kantin :(

"Nana,"

Nana kaget, ngangkat mukanya dan tambah kaget waktu didepannya ada Fathur.

"Y-ya?"

Cowok itu nggak langsung jawab. Dia duduk di kursi Bunga yang ada di depan Nana terus ngadep ke belakang.

"Lagi nyatet ya? Masih banyak?"

"Lumayan"

Heran deh, padahal ditanya doang Nana salting.

YAIYALAH NANYANYA LEMBUT BANGETTTT

Fathur naro keresek putih di meja Nana dan ngeluari isinya. Ada satu susu stroberi dan satu susu coklat, sama dua roti coklat.

"Daripada lo nyatet sambil laper, gue bawain aja sekalian. Tadi ketemu sama Ara, katanya lo nggak ke kantin," celetuk Fathur, padahal Nana belom juga nanya.

"Semuanya buat gue?"

"Buat kita,"

Kita???

KITA KATANYA?!?!?!?

"Rotinya lo satu, gue satu. Lo suka susu stroberi kan? Itu buat lo" lanjur Fathur.

Plis yah, Nana rasanya mau terjun aja dari lantai tiga sekolahnya. Kenapa Fathur tau banyak tentang Nana????

Stalker ya????

Atau jangan-jangan,

FATHUR SECRET ADMIRER NANA LAGI?????

"Kak, lo tau darimana gue suka susu stroberi?" tanyanya. Nana waswas juga sama jawaban Fathur, kali aja tau dari Ara kan Nana nggak terlalu baper.

"Dari mamah lo"

"Mamah ngasih tau??"

"Iya soalnya gue yang nanya lo sukanya apa,"

Mantap, tambah baper braderrrr.

"Oh gitu ya," gumam Nana.

Nana lanjut nulis sambil berusaha buat bersikap biasa aja. Sedangkan Fathur ngambil sedotan dan ditusuk ke susu stroberi didepannya, abis itu dia kasih ke Nana. Nggak lupa juga dia bukain sebungkus roti coklat.

"Makan Na"

"Iya, nanti"

"Sekarang aja"

"Nanti kak, masih lumayan banyak" kata Nana yang masih fokus.

"Nana," panggil Fathur.

Waktu Nana noleh ke arahnya, Fathur nyodorin roti coklat ke depan mulutnya.

"Aaaaaa, ayo buka mulutnya dong"

Nana kaget sama sikap Fathur. Dia akhirnya makan roti yang dipegang cowok itu sambil mikir, mereka berdua kenal aja belum lama tapi kenapa Fathur sikapnya kayak gini???

KAN NANA BAPER HE DASAR KOMODO!!!!

"Pulang nanti lo bareng gue ya" kata Fathur.

"Hm? A, enggak usah Kak, gue pulang bareng Ara aja" tolak Nana.

"Loh kenapa?"

"Ada urusan bentar nanti, biar gue pulang sama Ara aja Kak" padahal mah bohong.

"Gapapa gue tungguin"

Kenapa keukeuh banget siiiiii????

"Enggak usah Kak, kayaknya bakalan lama"

"Yaudah deh. Tapi mulai besok lo pergi pulang bareng gue,"

Oh iya, dia kan bakal dirumah gue.

"Iya kak, siap"

Pulang pergi ke sekolah bareng Fathur mulai besok? Itu mah sama aja Nana nyari hujatan namanya. Hadeeeeehh.

*
*
*

Nana ngelepas sepatunya dan ditaro di rak sepatu deket pintu.

"Assalamualaikum, Nana pulang"

"Waalaikumsalam, dedeeeekkk"

"Bi Inaaaaaaaaaa"

"Dedek, bibi kangen banget sama dedek. Tos lami bibi teu kadieu deui. (
(Udah lama bibi nggak kesini?)"

"Dedek juga kangen sama bibi. Dio kumaha kabarna bi? Sehat? Dedek jeng Dio oge tos lami teu kontakan deui (Dio gimana kabarnya bi? Sehat? Dedek sama Dio juga udah lama nggak kontakan lagi)"

"Alhamdulillah sehat dek. Oiya, bibi mau nanya, anu di pengker teh saha? Tadi bibi kadieu tos aya. Aduh tapi meuni kasep euy (yang di belakang tuh siapa? tadi bibi kesini udah ada. Aduh tapi ganteng banget)"

"Saha nu kasep? (Siapa yang ganteng?)"

Belum sempat Bi Ina jawab pertanyaan Nana, Fathur muncul dari dapur. Dia habis minum air.

Gercep banget anjir udah disini aja ini orang

Fathur sebenernya daritadi denger semua obrolan Nana sama Bi Ina, cuma dia nggak ngerti bahasa sunda wkwkwk.

Satu hal baru tentang Nana yang baru Fathur tau, cewek itu suka dipanggil dedek sama Bi Ina.

Cowok itu senyum sekilas ke arah Nana dan Bi Ina terus naik ke kamar tamu.

"Jadi, itu siapa dek?"

"Namanya Fathur itu Bi"

"Kabogoh? (Pacar?)" tanya Bi Ina sambil senyum-senyum ngeledek.

"Bukan atuh Bi, tapi doain aja hehehehe,"