Waktu di mobil, nggak ada yang buka suara. Fathur fokus nyetir sedangkan Nana sibuk nahan detak jantungnya.
Ini beneran jauh lebih canggung dari dinner mereka waktu itu.
"Na, ngobrol dong."
Nana kaget, nengok refleks ke arah Fathur. Kirain dia bakal betah diem-dieman kayak gini.
"Nggak tau mau ngobrol apa kak," jawabnya canggung.
"Iya juga ya," jawab Fathur sambil ketawa kecil.
"Kenalan lagi dong, nama gue Fathur." kata Fathur tiba-tiba.
Lah, random banget ini orang?
"A, nama gue Nana."
"Lo kelas berapa?"
"11 Mipa 3, Kak."
"Suka eskrim?"
Nana heran. Ini kenapa random banget nanyain eskrim?
"Suka."
"Suka coklat juga?"
"Suka."
"Suka jus alpukat ya?"
Fathur beneran random banget. Kenapa nanyain makanan kesukaan Nana semua? Tau darimana coba?
"Iya, suka."
"Suka Fathur juga kan?"
"Suk- HAH?!"
Nana kaget banget. Ini cowok kenapa coba? Randomnya kebangetan. Nana kira Fathur tuh tipe ketos ganteng yang ramah dan beneran jaga imej gitu. Ternyata sama aja, punya sifat konyol juga.
"Becanda Na, santai aja." kata cowok itu sambil ketawa ngeliat reaksi Nana.
Beberapa detik kemudian mereka berdua sama-sama kaget denger suara petir yang gede banget.
Fathur langsung ngerem mobilnya dan Nana bahkan udah gemeteran parah. Cowok itu langsung noleh ke arah Nana yang sekarang udah nangis kejer. Dia markir mobilnya di pinggir jalan dan ngelepas seatbeltnya.
Emang Nana tuh paling takut sama petir dari kecil. Menurut dia itu suara paling nyeremin.
"Na, tenang ada gue Na, nggak apa-apa" ucap Fathur sambil berusaha nenangin Nana.
"G-gue takut, gue mau pulang kak, tolong huhu" jawab Nana sesenggukan.
"Iya lo tenang dulu yah, kita pulang kok, kita pulang."
Cowok itu ngusap kepala Nana pelan-pelan, ngelepasin seatbelt Nana dan mulai meluk dia.
Di keadaan kayak gini, Nana nggak salting.
*
*
*Nana makan sendirian di meja makan. Dia emang sengaja makan agak terlambat soalnya daritadi sibuk histeris inget kejadian di dalam mobil.
Plis ya lo pada kalo dipeluk doi terus ditenangin pas nangis itu gimana gak baper haaa?????!!!
Bahkan ya sampe sekarang aja Nana makan sambil senyum-senyum.
"Dih, napa muka lu? Serem amat," celetuk Raka yang ngeliat muka Nara merah sambil senyum sendirian.
"Apasih lu, diem." sewot Nana.
"Dih marah-marah, tambah jelek entar"
"Go away,"
"Sok inggris lu juminten,"
"RAKA PERGI GAK LO!"
Raka akhirnya lari sambil ketawa setelah dilempar pake sendok sama Nana. Lagian jadi orang nyebelin banget :(
"Ya ampun Na, jangan marah-marah, inget yang di mobil tadi Na" gumamnya yang sedetik kemudian udah ketawa sendiri lagi.
Raka ngeliat itu dari jauh dan cuma bisa geleng-geleng aja.
"Kasian adek gue, beneran udah sinting."
--
gajelas banget apa seehhh hujat aja w :(
KAMU SEDANG MEMBACA
kak fathur
Teen Fiction[DISCONTINUED] 𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂, 𝑲𝒂𝒌 𝑭𝒂𝒕𝒉𝒖𝒓. ------ warn ; memang terinspirasi dari kakak ugm, tapi ini versiku hehe.