Semenjak Ara teriak, Nana jadi lebih malu kalo ketemu sama Fathur. Ya gimana ya, walaupun Fathur mungkin gak kenal sama dia ya tetep aja malu bor.
"Na, tau nggak?"
"Ga"
"Belom anjir, denger dulu."
"Apa?"
"Kak Fathur nanyain lo waktu rapat osis tadi,"
Oh nice, Nana lupa kalo Ara juga inti osis yang otomatis saling kenal sama Fathur.
"Nanyain apa? Dia nanyain waktu rapat? Atau gimana sih?"
"Enggak. Waktu selesai rapat tadi dia katanya mau ngobrol sama gue. Eh ternyata dia nanyain lo,"
"Anjir dia bilang apa Ra?!"
"Katanya temen gue namanya siapa yang kemaren, terus gue tanya yang mana kan, kata dia yang waktu gue teriak di lapangan."
"TERUS LO BILANG NAMA GUE?!"
"Iya. Gue bilang namanya Nana, itu aja."
Nana nepuk jidatnya. Bener-bener gak abis pikir sama cewek satu ini. Emang sih Nana agak seneng karna Fathur jadi tau namanya, tapi lebih banyak malunyaaaaa.
"Dia juga bilang ini sih,"
"Apa apa?!"
"Katanya kalo ketemu dia gausah salting, ntar dia gemes."
"Ra plis lah gausah bohong,"
"ANJIR DARIMANANYA GUA BOHONG SI HA?!"
"ARAAAA GUA MALUUUUUU"
"Bodo amat."
*
*
*Istirahat kali ini lagi heboh di kantin. Rina, salah satu cewek cantik yang banyak disukain cowok-cowok penyebabnya. Kenapa? Iya guys, dia jalan ke arah mejanya Fathur terus ngasih kotak bekalnya. Yang paling hebohnya adalah,
Dia nembak Fathur.
BAYANGIN GUYS RINA NEMBAK FATHUR DENGAN KEADAAN BANYAK ORANG DI KANTIN!
Nana kaget banget dong. Ya soalnya ini pertama kalinya ada cewek yang suka sama Fathur nekat nembak cowok itu, di depan umum pula.
Dan tau jawaban Fathur?
"Maaf ya, gue gak bisa. Lo cantik, tapi yang dimeja sana lebih narik perhatian gue."
DIA JAWAB KAYAK GITU SAMBIL NUNJUK NANA!
Nana bahkan cuma cengo doang denger kata-kata itu. Pertama, dia sama Fathur gak saling kenal yang deket banget. Kedua, atas dasar apa Fathur berani bilang kayak gitu?!. Ketiga, fix sih ini mah haters Nana makin banyak.
"Ra, tolong bilangin sama Kak Fathur gue gak suka sama dia"
"Kenapa sih? Yang tadi? Santai aja kali,"
"Lu gila apa?! Lu gak liat tadi para cabe-cabean udah ngeliatin gua ganas banget?!" kata Nana sambil berbisik.
"Ntar gue ngomong sama Kak Fathur, tapi lo harus ikut,"
"Sinting lu,"
"Mau gak? Biar lo ngomong sama dia, daripada curut-curut salah paham kan ntar lo juga yang kena,"
"Malu Ra,"
"Biasanya urat malu lo udah gak ada, kenapa tiba-tiba muncul pas mau ngomong sama Kak Fathur? Dasar ular,"
KAMU SEDANG MEMBACA
kak fathur
Teen Fiction[DISCONTINUED] 𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂, 𝑲𝒂𝒌 𝑭𝒂𝒕𝒉𝒖𝒓. ------ warn ; memang terinspirasi dari kakak ugm, tapi ini versiku hehe.