Don't Judge Book by a Cover

9.2K 745 124
                                    

Yibo menyeruput minuman dinginnya di kantin saat jam istirahat. Ia memandang ponselnya tanpa henti,kadang tersenyum geli, membaca komen dari peggemarnya di wattpad,ada dua yang paling menonjol yang secara terang-terangan meminta nomor Wa-nya.

Yibo tidak keberatan selama tujuannya menambah teman.
Yang satu akan mengabarinya setiap hari sabtu, sedang penggemar yang satu lagi lebih extreme, dia akan mengabari Yibo tiap hari bahkan tiap jam dan tiap menit, benar-benar kurang kerjaan, batin Yibo.
Nama penanya Wangxian jelas dia Fundan baru yang ikut-ikutan trend The Untamed atau MDZS.

Bicara dengannya tak ubahnya berbicara dengan gadis kecil walaupun ia sudah berusia 23.
Terlalu naif dan polos, apalagi pada hal-hal yang berlebihan tentang Bl dan Yaoi.

Pernah ia merengek memaksa Yibo untuk menceritakan tentang BLCD,saat sudah tau ia malah bilang menyesal mendengarkan blcd,kakinya gemetar dan dia bolak balik ke kamar mandi. Benar-benar bocah ingusan, pikir Yibo.

Sok sok-an mengatakan kau ingat berapa usiaku?baru dengerin blcd saja dia sudah meronta apalagi lihat videonya yang utuh. Yibo berdecak kesal, sebenarnya siapa disini yang berumur 23???

Yibo mengunyah rotinya sambil berbalas pesan dengan Wangxian,Yibo tampak tak menggubris keberadaan Haoxuan yang tiba-tiba mengambil sisa roti milik Yibo tanpa permisi.

Yibo memang kelewat santai, dia biarkan saja separuh rotinya hilang ditelan sepupunya.

"Serius sekali..." goda Haoxuan.

Yibo hanya melirik bosan pada saudaranya.

"Owh .... kutau itu pasti Wangxian si penguntit itu ... apa dia terlalu fanatik padamu?sampai-sampai hidupnya hanya diisi untuk mengganggumu?everyday is everyday!" goda Haoxuan menirukan dialog tokoh Lan Zhan di salah satu novel favoritnya.

Yibo hanya terdiam, ia memang tak suka tersenyum, wajahnya datar, jika ada yang lucu barulah dia tertawa.

"Teruslah mengejekku,sepupu sialan" gerutu Yibo yang membuat Haoxuan terkekeh.

Yibo beranjak dari duduknya hendak kembali ke kelas, saat sebuah tangan mencegahnya. Yibo menoleh mendapati wajah Jili yang tersenyum padanya. Jili adalah mantannya di SMP, sampai sekarang masih mengejarnya.

"Kembali ke kelas bersamaku ..." ucap pria manis itu yang ditanggapi dengan malas oleh Yibo.

Jili berlari di depan Yibo, tak sadar bahwa ia sedang direkam oleh Yibo menggunakan ponsel. Bukan untuk koleksi pribadi melainkan dikirimkan ke Wangxian.

W: kenapa hanya bagian yang tidak bagus yang kau rekam?dimana wajahmu?

Y: haha, kau tidak perlu tau wajahku

W: kenapa wajahmu, korengan,bisulan?

Y: tidak, biasa saja.

W: baiklah tidak apa-apa tidak sekarang, tunggu hingga rasa penasaranku sampai ke ubun-ubun.

Yibo hanya tertawa menanggapinya.

Ini hari pertama Yibo di Nanjing University, ia mengambil jurusan arsitektur berbeda dengan keinginan Ayahnya untuk menjadikan Yibo seorang dokter spesialis dan mengelola Rumah Sakit yang ia bangun.

NU adalah universitas khusus laki-laki, tidak ada siswa perempuan disana. Karena memang dikhususkan untuk kaum adam saja.

Asrama terletak 3 km dari gedung fakultas. Setiap mahasiswa harus tinggal di asrama selama menempuh pendidikan disana, satu kamar dihuni 2 orang. Jam malam hingga jam 9, tidak boleh membawa wanita ke kamar apalagi minuman keras dan obat-obatan terlarang.

Rescue My Heart (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang