Kamar itu terasa sunyi lagi, Sean mengetuk-ngetuk meja sambil menggembungkan pipinya. Teman sekamarnya baru saja pergi.
Wang Yibo mengikuti saran ayahnya untuk fokus mengurus klinik. Meninggalkan kuliahnya di sini. Karena pamannya benar-benar berangkat ke Vancouver mengabdi sebagai dokter di sebuah yayasan anak yatim, di bawah naungan gereja Lady .
Sean sangat bosan sendirian, ia memilih ke luar kamar untuk mengajak Haoxuan bermain kartu. Sekalian ia juga ingin mengajak Ji Li.
Ponselnya berbunyi begitu ia membuka pintu kamar. Dari teman onlinenya yang ia kenal sebagai penulis cerita BL di aplikasi Wattpad.
Nama penanya Lan Wangji, serius dan dingin seperti karakter tokoh Lan Zhan itu. Selebihnya Sean tidak tahu, karena mereka belum pernah menunjukkan wajah satu sama lain.
"Hai Wangxian, mungkin aku akan berhenti menulis dalam waktu lama. Aku mendapat pekerjaan baru. Terimakasih, selalu setia menunggu karyaku."
Salam dariku, Lan Wangji.
"Lan Wangji, Lan Zhan, Lan er Gege, aku akan selalu menunggumu, kau tahu itu. Semua karyamu adalah candu bagiku. Begitu pula dirimu. Merindukanmu sudah jadi rutinitas harianku."
Wangxian.
Sean mengurungkat niatnya mendatangi kamar Haoxuan, ia memilih melanjutkan kegiatan favoritnya. Yakni berbalas pesan dengan Lan Zhan.
Sean berguling-guling di kasurnya, melampiaskan rasa bahagia membaca pesan dari Lan Zhan. Setelah berkenalan sekian lama di dunia maya, hanya berbalas pesan di dunia orange, akhirnya sang jawara dari Gusu akan menemui Sean. Mereka akan bertemu di dunia nyata, bukan sebagai Lan Wangji dan Wei Wuxian lagi, melainkan sebagai Sean dan penulis wattpad yang sangat disukai Sean.
Tanggal sudah ditetapkan, tapi tempat pertemuan masih dirahasiakan. Karena Lan Wangji gadungan itu ingin membuat kejutan untuk Sean, begitulah katanya. Sean tidak begitu ambil pusing. Ia hanya ingin bertemu penulis bernama Lan Wangji tersebut, entah dimana yang jelas rasa penasaran Sean akan sosoknya sudah mencapai batas maksimal.
Sean mengabari temannya yang kini berada di Los Angeles untuk syuting film. Kris Wu sedang break, ketika Sean melakukan panggilan. Sang aktor tinggi dan tampan itu memberikan tepukan semangat dari jauh, ia sangat senang mendengar Sean akan segera bertemu dengan sosok yang selama ini ia puja. Lan Zhan.
Sean bisa mendengar suasana tempat syuting yang ramai dari ponselnya. Tapi Kris lebih banyak diam, itu artinya teman Sean yang biasanya sok keren itu sedang memikirkan sesuatu.
"Kris, ada yang bisa kubantu?"Terdengar Kris menghela napas, ia terdiam sebentar lalu akhirnya berkata penuh keyakinan.
"Jika bertemu Suho, aku ingin mengatakan aku masih mencintainya."Sean ikut menghela napas panjang, "Aku akan menyampaikan itu jika bertemu, tenanglah Kawan ... kenapa kau jadi mellow begini?"
Kris tertawa di seberang sana, tawa yang hambar Sean bisa merasakan itu.
Siapa yang mengira namja tinggi, tampan, dan urakan itu bisa begitu melankolis soal cinta. Padahal jika melihat sosok Kris yang keras dan badboy, tidak akan ada yang mengira jika pria ini punya hati yang sensitif.
Ternyata cinta bisa mengubah batu jadi tisu.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescue My Heart (end)
FanfictionHati, jika kau sakit tunjukkan padaku seseorang yang bisa mengobatinya. Sean Xiao.