Ending

4.7K 298 13
                                    

Tangan Yibo bergetar, ia mengais-ngais tas kecilnya mencari ponsel. Dengan tak sabar ia memencet nomor telpeon kliniknya.

"Cepat kirim ambulan kemari!!!"

Yibo mengirimkan posisi ia berada, dengan banyak doa ia meletakkan wajah Sean di dadanya. Beberapa pelayan resto ikut membantu membopong tubuh Sean dari kursi makan menuju lift untuk turun.

Semua terjadi secara tiba-tiba, perjalanan yang lumayan panjang dengan angin malam yang menusuk tulang tanpa jaket sebagai perlindungan. Ditambah tempat makan yang berada di pengunungan dengan hawa sangat dingin membuat dada Sean tak mampu menahan laju angin.

Ia ambruk begitu selesai menghabiskan separuh burgernya. Dan meminum jus kiwi yang dipesan Yibo, begitu ia sadar  di dasar gelas ada sesuatu. Sean tak sanggup lagi menerima semua kejutan itu. Ia menekan dadanya yang tiba-tiba sesak, lalu jatuh ke pangkuan Yibo.

Ambulan berpacu dengan cepat mengejar waktu takut terlambat, Yibo langsung melakukan pertolongan pertama. Memasang selang oksigen di dalam ambulan. Ia meninggalkan sepedanya di parkiran, memilih menemani Sean menuju klinik.

Sean dibawa ke ruang gawat darurat dan langsung ditangani oleh Dr. Zhang. Yibo tidak diperkenankan masuk dan ikut melakukan tindakan. Karena Yibo tampak begitu gugup dan kacau sedangkan dokter harus dalam kondisi tenang saat menangani pasien.

Yibo duduk di bangku panjang, tepat di depan ruangan dimana Xiao Zhan sedang ditangani. Ia tak hentinya berdoa agar Sean baik-baik saja. Ia tahu Sean sudah lama menderita penyakit hati, akibat kebiasaannya mengkonsumsi alkohol. Ia paham setelah membaca laporan kesehatannya dalam map biru di meja pamannya.

Tapi Yibo berharap itu tak separah hari ini, ia masih ingin Sean sehat seperti sediakala. Dengan senyum ceria yang selalu menghiasi wajahnya.

Detik berjalan lambat, Yibo merasa tak sabar dan cemas. Haoxuan dan Jiyang datang berkunjung, menepuk bahu Yibo memberikan kekuatan. Mereka bertiga sama-sama berharap Sean baik-baik saja.

Begitu pintu ruangan dibuka, mereka bertiga langsung bangun dan menghampiri Dr. Zhang.

"Bagaimana keadaan Sean? "
Yibo yang maju terlebih dahulu, sebagai sesama dokter Yibo bisa membaca raut wajah Dr. Zhan yang tampak lega. Dengan begitu kekhawatiran Yibo berkurang.

Tapi ia tetap harus tahu apa yang terjadi, sehingga ia mengikuti langkah Dr. Zhang ke ruangannya.

Dr. Zhang melepaskan kacamata putihnya, ia tersenyum pada Yibo.
"Tenang, Sean baik-baik. Tubuhnya terkejut oleh perubahan tekanan udara, ada angin yang masuk sehingga menghambat jalur pernapasannya. Ditambah lagi ada ketegangan syaraf di otaknya, akibat reaksi berlebihan dari peristiwa yang beberapa saat ini ia alami."

"Tapi kondisinya sekarang sudah stabil," lanjut Dr. Zhang akhirnya.

Penjelasan dari Dr. Zhang membuat Yibo lega sekaligus merasa bersalah. Jika terjadi sesuatu pada Sean ia pasti menyesal seumur hidupnya.

Yibo duduk di samping ranjang Sean sambil memegang tangan pemuda itu, sesekali  mengecup tangan itu lembut.

"Maafkan aku.... "
"Cepatlah sadar Sean ...." gumam Yibo pelan.

Yibo sungguh tidak berniat mengejutkan Sean seperti ini. Ia memang berniat datang sebagai Yibo bukan Lan Wangji seperti nama pena di akun wp-nya, bukan untuk membuat Sean jantungan. Siapa sangka Sean justru terkejut dengan itu semua.

Ditambah lagi kejutan manis yang Yibo siapkan secara tiba-tiba.

Kejutan apa itu?

.
.

Rescue My Heart (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang